![]() |
Sumber: Andre |
Raden Intan — Aksi demonstrasi berakhir damai, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Lampung Siap kawal aspirasi dengan 10 tuntutan masyarakat Lampung ke presiden. (Senin, 01/09/25)
Aksi Demonstrasi ini dilaksanakan di depan Gedung DPRD Provinsi Lampung yang diikuti oleh ribuan masa aksi dari berbagai perguruan tinggi serta elemen masyarakat. Dengan membawa 10 tuntutan di antaranya:
![]() |
10 tuntutan yang telah ditandatangani. |
1. Sahkan Undang-Undang (UU) Perampasan Aset.
2. Potong Tunjangan dan Gaji Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
3. Tingkatkan Kualitas Gaji Guru dan Dosen.
4. Memerintahkan Prabowo Memecat Menteri-Menteri yang Problematik.
5. Meminta Ketua Partai yang Kadernya Berada di Eksekutif dan Legislatif untuk Diberhentikan atau Restrukturisasi.
6. Reformasi Total Polisi Republik Indonesia (Polri) dan Adili Pelaku Pembunuhan Affab Kurniawan serta Evaluasi Kinerja Polisi Daerah (Polda) Lampung.
7. Tolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP).
8. Menolak Efisiensi terhadap Sektor Pendidikan dan Kesehatan.
9. Berhenti Menggunakan Pajak Rakyat untuk Menindas Rakyat.
10. Pembebasan Lahan untuk Petani Anak Tuha, Reformasi Agraria, Pembebasan Lahan di Lampung.
10 tuntutan tersebut telah ditandatangani dan disepakati setelah aksi berlangsung selama kurang lebih 4 jam dengan gerakan damai di tengah situasi yang cukup ricuh sebelum DPRD turun berdialog bersama massa aksi.
Dialog bersama pun dihadiri langsung oleh Rahmat Mirzani Djausal, S.T., M.M., selaku Gubernur provinsi Lampung, Naldi Rinara S. Rizal, S.E, M.M., selaku Wakil Ketua IV DPRD Lampung, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolres) Bandar Lampung, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung, dan Tokoh Adat Lampung.
Wakil Ketua IV DPRD Lampung menyampaikan apresiasi atas cara mahasiswa menyuarakan aspirasi.
“Kami mengapresiasi aspirasi teman-teman yang disampaikan dengan cara terhormat. Seluruh aspirasi sudah kami baca dan siap kami kawal hingga ke Presiden dan DPR RI agar dapat diterima serta dilaksanakan,” ujarnya.
Sementara itu, Zaid Aiman Abdul Ghoniy selaku Wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila), menegaskan bahwa aksi kali ini sudah mencapai tujuan utama mahasiswa.
“Pencapaian maksimum hari ini adalah bertemu langsung dengan Kepala DPRD, Gubernur, dan Kepala Polisi Daerah (Kapolda). Alhamdulillah hal itu terealisasi melalui pernyataan sikap yang disampaikan Gubernur,” jelasnya.
Reporter: Erliana
Editor: Indepth