Rabu, 30 April 2025

HADIRNYA AI CIPTAKAN TANTANGAN TERHADAP BURUH DI INDONESIA

[ Artikel ]


Sumber: marketeers.com

Di masa depan, bagaimana nasib pekerja buruh di Indonesia? Pertanyaan ini semakin relevan di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan pasar bebas. Dengan semakin banyaknya pekerja informal dan semakin dominannya kecerdasan buatan, dunia perburuhan Indonesia kini menghadapi tantangan yang semakin besar.

Menurut Indonesia for Global Justice (IGJ), kondisi umum perburuhan di Indonesia mengalami penurunan peran industri, sehingga pekerja yang bersifat informal menjadi lebih banyak. Dengan semakin fleksibelnya hubungan kerja, kondisi perburuhan di Indonesia sangat tergantung kepada mekanisme pasar bebas, sehingga berbagai aturan yang lahir dari pemerintah merupakan implementasi dari adaptasi terhadap pasar bebas.

Informalisasi pekerjaan ini menyebabkan buruh semakin tidak memiliki posisi tawar yang kuat terhadap berbagai kebijakan perusahaan. Serikat pekerja pun semakin kehilangan pengaruh dalam mengajukan tuntutan dan intervensi terhadap kebijakan ketenagakerjaan. Menurut IGJ, Pandemi COVID-19 memperburuk situasi, dengan hampir 2,9 juta pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja. Pemerintah memberikan insentif jangka pendek seperti program kartu prakerja dan bantuan subsidi upah, namun sektor informal yang minim perlindungan terhadap upah dan keselamatan kerja.

Perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), membawa dampak yang signifikan terhadap dunia kerja di Indonesia. AI adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pembuatan sistem yang dapat meniru fungsi kognitif manusia, seperti belajar, berpikir, dan memecahkan masalah. Dilansir dari www.ericsson dalam laporan ericsson menyebutkan bahwa AI akan berdampak signifikan pada pasar tenaga kerja di masa depan, dengan transformasi digital yang didorong oleh AI mengubah cara kerja dan peran manusia dalam berbagai sektor. 

Dilansir dari Kompas.id, AI akan berdampak pada 17 sektor lapangan usaha di Indonesia, dengan sekitar 26,7 juta pekerjaan dapat dibantu atau dibuat lebih efisien oleh teknologi AI. Jumlah tersebut setara dengan 22,1 persen dari total tenaga kerja di Indonesia pada tahun 2021. Efisiensi AI bervariasi di setiap sektor. Sektor komunikasi mengalami efisiensi tertinggi sebesar 58,1 persen, sementara sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki paparan terkecil sebesar 1,3 persen. Penggunaan AI juga memangkas jam kerja harian, misalnya dari rata-rata 8 jam menjadi 6 jam, dengan 2 jam sisanya diambil alih oleh AI. 

Secara keseluruhan, perkembangan teknologi khususnya AI membawa dampak signifikan terhadap dunia kerja di Indonesia. Meskipun teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dampaknya juga menciptakan tantangan besar, terutama bagi pekerja di sektor informal. Ketergantungan pada pasar bebas dan deindustrialisasi menjadikan pekerja semakin rentan tanpa perlindungan yang memadai. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan perusahaan untuk menciptakan kebijakan yang dapat memastikan kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan sektor pekerjaan di masa depan, sehingga transformasi digital tidak meninggalkan kelompok-kelompok pekerja yang paling rentan.

Karya: Ismi & Fazila 
Editor: Indepth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar