Identitas Film
Judul Film: Pulau Plastik
Jenis Film: Dokumenter
Sutradara: Rahung Nasution dan Dandhy Dwi Laksono
Produksi: Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput dan WatchdoC
Durasi: 97 menit 47 detik
Tahun Tayang: 2021
Film Pulau Plastik menceritakan tentang perjuangan tiga individu yang berdedikasi melawan polusi plastik sekali pakai sebagai bentuk pencemaran lingkungan di Indonesia yang di tokohi oleh Gede Robi seorang vokalis band Navicula asal Bali, Tiza Mafira seorang pengacara muda dari Jakarta, dan Prigi Arisandi seorang ahli biologi dan penjaga sungai dari Jawa Timur. Film ini adalah sebuah kumpulan vidio dokumenter yang mana mereka menelusuri sampah plastik yang menyusup rantai makanan manusia serta mengatasi polusi sampah plastik di laut.
Gede beserta kedua rekannya menjelaskan bagaimana plastik tersebut sangat sulit terurai, dan pemahaman edukasi kepedulian terhadap bumi kepada masyarakat-masyarakat yang peduli dengan lingkungan dan melakukan pembersihan di pulau Damar Besar yang terletak tidak jauh dari Tanjung Priok. Selain itu, disela-sela film menampilkan gede sedang konser bersama bandnya sambil menyuarakan peduli lingkungan.
Selanjutnya ditampilkan juga kumpulan berita-berita isu sampah plastik tersebut dan uji lab bahwa seekor ikan bahkan feses manusia terkontaminasi micro plastik. Puncak dari cerita film ialah terdapat sebuah pawai tolak plastik sekali pakai yang dilakukan tanpa adanya sponsor terjadi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, pada 21 Juli 2019. Diikuti lebih dari 1000 orang dan sejumlah artis Indonesia seperti Aurelie moeremans dan Susi Pudjiastuti. Adegan akhir film ini diakhiri dengan konser band Navicula oleh Gede di Bundaran HI
Film dokumenter ini fokus mengangkat sebuah fakta isu sampah plastik dan adanya edukasi pentingnya menjaga bumi. Banyak pesan moral bagi para penonton dan yang tidak kalah penting mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga lingkungan dan peduli terhadap bumi. Film ini direkomendasikan untuk para masyarakat Indonesia agar mengetahui tentang pentingnya pengelolah sampah plastik, para tokoh juga sangat menyadarkan kepada penonton tentang bahayanya sampah plastik.
Selain dengan kelebihan dalam film dokumenter ini, latar waktu tidak dicantumkan pada perjalanan tokoh. Film hanya menvisualisasikan pawai tolak plastiknya saja. Kemudian dalam cerita ini menyebutkan jumlah dari plastik-plastik tersebut tanpa menyantumkan sumber. Sehingga jumlah tersebut belum pasti lebih atau kurangnya. Film ini sedikit membosankan karena hanya berisi dokumenter para tokoh saja serta audio yang dihasilkan dalam film ini tidak terlalu jelas.
Karya: Courage
Editor: Novel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar