Kamis, 02 Mei 2024

RAYAKAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL, HMJ BKI HADIRKAN KOMISI V DPRD LAMPUNG

 [ Berita ]

Foto: HMJ BKI
Deni Ribowo, S.E selaku Komisi V DPRD Provinsi Lampung , Dr. Yenni Hasrita Ekasari selaku Kasi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Wakil Dekan III FDIK beserta 95 Peserta Mahasiswa yang hadir dalam Dialog Publik


Raden Intan — Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bimbingan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) hadirkan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung pada acara Dialog Publik. (Kamis, 02/05/24)

Acara Dialog Publik ini mengusung tema “Meninjau Kekerasan Politik, Simbolik Pendidikan, dan Budaya Berdampak Pada Kesehatan Mental Elemen Mahasiswa” dan digelar di Gedung Rektorat Lama (Reklam) Lt.3 Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL)

Deni Ribowo, S.E selaku Komisi V DPRD Provinsi Lampung menyampaikan bahwa pendidikan politik sangat penting dan bisa didapatkan, baik sekolah maupun organisasi. 

“Penting bagi kita untuk mendapatkan pendidikan politik, hal seperti ini kita dapatkan melalui sekolah ataupun organisasi agar bisa terjun langsung untuk demokrasi berbicara dengan para, rakyat, pejabat, bahkan menteri sekalipun,” tutur beliau.

Sultiana selaku Ketua Pelaksana menjelaskan bahwa tujuan dari Dialog Publik ini ialah untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap kesehatan mental di era globalisasi seperti saat ini. 

Selain dihadiri oleh Komisi V DPRD Lampung, turut dihadiri oleh Dr. Abdul Syukur selaku Dekan FDIK yang diwakili oleh Dr. H. Rosidi, M.A selaku Wakil Dekan (Wadek) III FDIK sekaligus Pembina HMJ BKI, Wahyu Satriawan, M.Pd selaku Praktisi, Dr. Yenni Hasrita Ekasari selaku Kasi (Kepala Seksi) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, serta 95 peserta mahasiswa.

Selanjutnya, Saharani salah saru peserta berharap agar ke depannya masyakarat dapat lebih aware terhadap isu kesehatan mental. 

“Acara ini temanya sangat menarik dan sangat membantu menangani masalah kesehatan mental. Harapan saya, semoga ke depannya kita dapat lebih peduli dengan masalah kesehatan mental, terutama kesehatan mental diri sendiri,” harap Rani.

Rep: Satrio dan Alfina

Editor: Cerpen

TIDAK HANYA MENGINGAT BAPAK PENDIDIKAN, HARDIKNAS: SADARKAN PENTINGNYA PENDIDIKAN

 [ Artikel ]

Sumber: pin.it 

Pendidikan adalah usaha dasar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan berproses dalam pembelajaran guna mengembangkan potensi diri. Pendidikan menjadi salah satu hak yang perlu dimiliki setiap warga negara di Indonesia. Pendidikan sangat penting bagi masyakarat, guna meningkatkan kualitas hidup, membangun kemampuan, dan pengetahuan yang diperlukan ketika bersaing di pasar kerja global. Pendidikan menjadi pondasi awal bagi pembangunan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara termasuk Indonesia. 

Indonesia sendiri memiliki Bapak Pendidikan Nasional, yang mana setiap tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), yakni tepat 2 Mei. Tokoh ini sebagai pelopor pendidikan bagi kaum pribumi pada masa kolonial Belanda. 

Tak hanya itu, beliau juga dikenal sebagai pelopor pendidikan modern di Indonesia, serta pendiri Taman Siswa (Tamsis) yang mana ini merupakan gerak pendidikan yang mengadvokasi pendidikan yang inklusif, berbasis kebangsaan, dan beriringan pada keberanian dan kreativitas individu. Tokoh tersebut adalah Ki Hajar Dewantara. 

Dikutip melalui laman detik.com, penetapan Hardiknas pada tanggal 2 Mei ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) RI Nomor 316 Tahun 1959. Selain bertujuan untuk menghormati tokoh pendidikan, hal ini juga bertujuan untuk membangkitkan semangat dan kesadaran akan pentingnya pendidikan di Indonesia, dengan mengakui pendidikan sebagai pondasi utama dalam menciptakan kemajuan. 

Penting untuk meningkatkan kualitas hidup guna mencapai tujuan pribadi maupun tujuan bersama dan mendorong inovasi. Untuk mengimplementasikan ide-ide baru dan inovatif dengan teknologi pendidikan, guna meningkatkan efektivitas dan relasi pendidikan dalam menghadapi tuntutan masa depan. 

Namun berkaca di masa sekarang, tujuan yang disebutkan dalam sistem pendidikan di Indonesia belum terlaksana dengan baik. Nyatanya, masih banyak masyarakat yang mengabaikan pendidikan dengan salah satu faktornya ialah keterbatasan ekonomi. Dalam hal ini pemerintah lebih memperhatikan dan merealisasikan tujuan awal dengan baik akan hak sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang mendapatkan pendidikan secara gratis minimal tingkat sekolah dasar. 

Masyarakat Indonesia biasanya memperingati Hardiknas dengan melaksanakan upacara bendera, seperti dikutip melalui laman umsu.ac.id, upacara bendera adalah acara yang umum dilakukan untuk memperingati Hardiknas. Esensi yang didapatkan ketika upacara adalah kita dapat mengingat kembali nilai-nilai perjuangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. 

Selain itu kegiatan informal kreatif yang dilakukan adalah drama pertunjukan seni, festival budaya lomba akademis maupun non akademis, penggalangan dana dan kampanye di media massa yang berfokus pada pendidikan agar pendidikan di Indonesia dapat terus diperbaharui, demi mencerdaskan anak bangsa. 

Dengan adanya peringatan hardiknas ini diharapkan dapat menjadikan masyarakat Indonesia sadar pentingnya pendidikan untuk dirinya maupun keturunannya kelak. Agar pendidikan dapat menjadi sarana yang berkualitas dan relevan bagi individu serta mampu mempersiapkan generasi yang tangguh, cerdas, dan berdaya saing global di masa depan. 


Karya: Iren

Editor: Cerpen