Jumat, 05 Oktober 2018

MANUSIA KORAN



Ku melangkah ke suatu arah
Tersungkur,terkapar diatas tanah
Tanah kering yang terasa basah
Tetes air mata yang bersimbah

Dengan tingginya tiang itu berdiri
Terdepan....
Tertinggi...
Tahu namun seolah tak tahu
Sadar namun seolah tak sadar
Seperti mengemudi di tempat pejalan kaki


Diselipkannya kedua tangan di saku celana
Dilipatnya kedua tangan didepan dada
Tidak kah kalian tau dibalik itu?
Apakah kalian pun mengemudi di tempat pejalan kaki?

Manusia-manusia kecil penuh airmata
Lipatan koran tempatnya menjemput bunga tidur
Gemuruh kendaraan mewah diatasnya
Kumuh....
Bau...
Bau busuk diantara wewangian

Tidakkah tiang itu dapat menoleh kebawah sedikit saja?
Tuk melihat tengadahan tangan pribumi
Tidak dapatkah kau angkat tangan dari saku mu itu?
Tuk ulurkan sebuah kebijaksanaan
Tidak dapatkah kau turunkan tangan dari dadamu itu?
Tuk beri kabar gembira pada mreka
Tuk berkata...
"Nasibmu berganti"

Oleh : Elda Sari

HIMAPOL UIN RIL PEDULI BENCANA



Raden Intan (06/10/2018)- Himpunan Mahasiswa Politik (HIMAPOL) UIN Raden Intan mengadakan aksi galang dana selama dua hari (sabtu-minggu) untuk membantu warga Palu yang sedang terkena musibah bencana alam.

Musibah yang menimpa provinsi Sulawesi Tengah khususnya kabupaten Palu ikut dirasakan juga oleh warga Indonesia yang lainnya. Segala bentuk aksi solidaritas kemanusiaan di lakukan untuk ikut membantu warga yang terkena bencana.



Mahasiswa UIN Raden Intan jurusan Pemikiran Politik Islam dan tegabung dengan HIMAPOL turut mengadakan aksi solidaritas. Aksi kali ini dengan cara penggalangan dana yang di adakan di jalan bypass tepatnya di lampu merah dekat rumah sakit Immanuel. Alasannya tak lain karena aksi ini diadakannya di hari libur jam kuliah agar tak mengganggu perkuliahan mahasiswa. Mahasiswa yang terlibat dalam aksi tersebut berasal dari semester 1-7.

Tujuan di adakannya aksi kali ini guna membantu meringankan beban masyarakat Palu yang sedang terkena musibah bencana alam. Aksi ini juga di gunakan sebagai ajang bagi mahasiswa untuk belajar berani bersosaliasi dengan masyarakat dengan terjun langsung ke lapangan.



Imam Setia Hagi mahasiswa PPI/7 selaku koordinator lapangan sangat berterimakasih atas partisipasi dan antusias pengguna jalan.

"Antusias dan masyarakat sangat baik hingga ada yang memberi minum dan makanan untuk peserta aksi dan ada juga yang rela berhenti untuk memberi sumbangan meskipun lampu hijau menyala",Ujarnya.

Dana yang terkumpul nantinya akan di kirimkan pada bendahara HIMAPOL INDO KORWIL II yang kemudian di kirimkan lagi pada HIMAPOL Pusat yang nantinya mereka kirimkan langsung ke daerah yang terkena bencana.



Salah satu peserta aksi Rusli Kurniawan (PPI/7) mengutarakan keprihatinannya kepada masyarakat palu yang terkena bencana.

"penggalangan dana yang di lakukan di jalan sangat antusias sekali, karena ini sudah jelas, kami menggalang dana demi kemanusiaan, seiman dan setanah air. Kami ikut prihatin melihat situasi saat ini yg ada di Palu, karena bantuan saat ini belum mencukupi", ujanrnya. (Laporan : Lead)

CORETAN PENA PEREMPUAN PENIKMAT LUKA



Ratusan hari ku lewati dengan sendiri
Tak pernah ada yang datang kecuali kamu
Yang mengetuk sebentar untuk masuk dan kemudian pergi

Ini tentang rindu yang tidak pernah berhenti dan tentang kamu yang tak kunjung peduli
Percayalah, bahwa aku sebenarnya menunggumu kembali datang kesini dan tak pergi lagi

Namun kini....
Hadirmu hanya mimpi
Cintamu hanya bayangan
Kau berlalu pergi
Tinggalkan luka yang mendalam

Ragaku tak bertuan
Entah dimana?
Entah kemana?
Aku pun tak pernah tau
Karena kini semua bagai fatamorgana
Yang tak mampu ku raih kembali

Oleh : Febriana Mayasari

PANGGUNG SANDIWARA




Aku melihat banyak sekali aktor yang sedang berperan dalam drama diatas panggungnya. Memainkan drama yang mereka buat sendiri kepanggung pentas penuh akan sandiwara.
Mereka memainkan drama dengan skenario yang telah terususun rapih.
Mempertunjukkan drama itu kepada penonton yang percaya akan apa yang mereka pertunjukkan.

Sebenarnya apa yang dilakukan mereka diatas panggung itu? Berdrama atau menunjukkan kenyataan??? Atau membuat penonton percaya bahwa itu bukan drama melainkan sebuah kenyataan???
Mereka memainkan drama diatas panggung pentas itu dengan sangat baik, sehingga aku saja tak bisa membedakan itu hanya sebuah drama atau kenyataan yang mereka buat seperti drama.

Tetapi yang aku heran, saat mereka telah berada dalam ruang ganti, ruang dimana mereka tidak lagi berada di panggung pentas, ruang dimana sudah tak ada lagi penonton, ruang dimana mereka tak lagi berdrama. Disitu mereka melupakan panggung pentas itu, mereka melupakan semua drama itu, dan melupakan bahwa diri mereka adalah "Aktor" dalam sebuah drama. Dan pada saat kembali keatas panggung tanpa aba - aba mereka langsung memainkan drama itu kembali dan membuat penonton terhipnotis akan drama yang mereka tampilkan.

Jadi aku membuat kesimpulanku sendiri tentang apa yang aku lihat, aku menyimpulkan bahwa mereka menjalankan peran mereka sebagai "Aktor" hanya pada saat mereka berada dalam panggung pentas sandiwara dan membuat penonton percaya dengan drama yang mereka pertunjukkan. Menurutku juga "Aktor" itu adalah mereka yang tau dimana mereka harus berdrama sampai penonton percaya akan drama itu dan tau dimana mereka harus berhenti berdrama melupakan semua yang ada diatas panggung.

Oleh : deraru

DIKSAR UKM KOPMA



RADEN INTAN (05/10/2018) - UKM Koperasi Mahasiswa (KOPMA) adakan pendidikan dasar (DIKSAR) di gedung serba guna (GSG) pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.

DIKSAR UKM KOPMA adalah gerbang awal mahasiswa yang akan masuk menjadi anggota UKM. Kegiatan ini adalah kegiatan rutinan yang di adakan setiap tahun. Kali ini DIKSAR KOPMA dia adakan di GSG pascasarjana  sengan tujuan agar peserta mengetahui wilayah-wilayah di Bandar Lampung dan mengetahui lokasi  Pascasarjana UIN RIL. Acara  yang diikuti oleh 372 peserta, terdiri dari mahasiswa baru dan beberapa mahasiswa semester 3 yang baru ikut serta dalam kegiatan ini. Kegiatan ini akan dibuka pada Sabtu, 6 Oktober 2018 pukul 08:00 WIB oleh Pembina UKM KOPMA H. Supaijo S.H.M.H.

Kegiatan DIKSAR Kopma ini akan berlangsung selama 3 hari, mulai dari keberangkatan, Jumat sore 5 Oktober 2018 sampai Minggu pagi 7 Oktober 2018.

Muhammad Tegar Wicaksana selakubketua pelaksana mengutarakan tujuan kegiatan ini guna mencetak kader baru.

 "Acara tahunan ini dilakukan untuk mencetak kader-kader baru dan akan diberikan materi tentang kekoperasian dan kewirausahaan." Ujarnya.

Salah satu peserta Ema Parwanti dari Prodi Sosiologi Agama juga mengatakan bahwa Acara ini untuk menumbuhkan kekeluargaan dan berorganisasi. Persiapan sudah dilakukan 2 minggu yang lalu. Dan nanti juga akan diadakan pensi ." Ujarnya kepada reporter LPM. (Laporan : Cindy dan Elda)