Seperti kata banyak orang bahwa hidup ada saat nya terjatuh dan ada yang bisa bangkit. jika kau Mengumpulkan potongan pazzel terakhirnya ,kau akan bisa bangkit. Saat kau terjatuh kau tak akan tau apa yag akan hilang dari hidupmu, hingga akhirnya kau tau saat semua makin menghilang dari diri mu. Hingga dia satu titik cahaya yang akan bersama mu dan perlahan menghilang , tak ada penerangan lagi.
‘bangun...bangun’ laki-laki itu menggali tanah kuburan . lelaki itu menangis tak berdaya. Memeluk kuburan seolah orang yang ada di dalamnya .kuburan terlihat sedikit basah kerena hujan tadi malam. Dia ingin kekasihnya kembali kepelukannya.
Satu definisi cinta menurut ku ,bukan hanya cinta untuk berbeda jenis manusia. Tapi juga kasih sayang dan menghargai. Aku tak perlu kekasih untuk bisa bahagia keluarga dan sahabat mereka ada disini untuk memberikan rasa yang menyejukan untukku. Namun, semua perlahan menghilang aku mulai mundur dan terjatuh seperti nya.aku kehilangan potongan pazzelku. Apa yang membuat aku kehilangan? Apa kerena kesalahan ku sendiri?. Aku sendirian disini mematung dihadapan mereka yang mulai memasuki kelas.
Aku tersenyum kikuk ,apa semua akan baik-baik saja?. Apakah aku akan dilecehkan lagi?apakah aku akan dibully lagi?. Itu simpang siur dipikiranku. Aku mulai memasuki kelas mengambil meja paling depan . setidak aku tidak sendirian dibelakang. Setidak mereka akan lewat disamping ku untuk melihat sekilas wajah ku. Setidaknya.
Har ini hari yang dingin untuk penyakit hepotermia ku,semua orang bersorak_sorak gembira kerena hari ini guru kunjungan. Aku duduk menepih menyeret bangku ke arah ujung kelas.aku bisa mendengar apa yang mereka katakan meski hanya satu Hz
“ kak kelas kita yang meninggal”
“apa iya”
“iya, kata dengan pacarnya. Tapi pacar sekarang koma. Seperti kita juga. masih kelas 11”
Siswa itu mentutup mulutnya tak percaya, sepertinya dia kenal orangnya itu.aku tak berperduli dengan apa pun. Hidupku saja sudah mengenaskan bagiamana aku harus memikirakan orang lain. Aku mengambil handseat dari kantong ku , lalu meletaknya di telinga ku.
Satu tahun berakhir tanpa jeda. Semua orang hanya berlalu lalang dihadapaan ku tanpa menyapa.mengakrabi ku kerena hanya ingin sesuatu dariku. Saat aku balik menyapa mereka tak mendengarku. Tapi anak perpindahan kelas ini, terus menatapku sejak pertama kali kekelas ini. Aku mengerutkan jidatku ‘aneh’
Dia menatapku mengedip-edipkan matanya, ‘mata nya kelilipan apa yak’ kata ku dalam hati. Tanpa disadari pazzel yang hilang itu adalah ini rasa simpatiku yang hilang pertahan terhadap orang yang baru ku kenal. Sepuluh menit dia melihat wajah ku , aku memalingkan wajah ku kearah lain.hingga akhirnya dia pergi karena dipangil oleh seseorang. Itu geng hancur lebur yang tak bisa dibayangkan dengan kata – kata. Aku hanya bisa menopang jidat ku. Bagiamana bisa aku berhubungan dengan perokok itu kerena aku tak suka seorang perokok.
Definisi hidupku, jika dia menyukai harus dia bisa mengerti diriku. Ya, kalian bisa bilang aku egois. Sesoerang harus saling menghargai.jika saling menghargai dalam kebaikan aku setuju. Tapi soal ini aku tak bisa memahami nya.aku benar-benar tak perduli tentang nya. Namun, dia terus mengusahkan segala hal agar aku melihatnya. Meminjam pena ku, penghapus, pensil dan lainnya. ‘ih, miskin. Memangnya aku foto copy’ batin ku.
Perlahan aku mulai menyukainya, dengan sifat aneh dan kikuknya. Ingin mengekangnya sekarang aku seperti seorang penjajah. Aku tiba-tiba ingin melihat nya berhenti berbuat nakal .mengubah hidupnya dari inci ke inci. Tapi, setelah sekian lama aku mencoba ,aku akhirnya sadar ,siapa lah aku manusia terkuno yang tak tau tentang dirinya? . masalalunya yang peling mensayat hati. Aku mengetahuinya dari orang yang ikut bersedih karena mereka yang merasakan hal yang sama seperti yang laki-laki itu.
“kau tak tau tentangnya , saat kau tau kenapa dia seperti itu kau akan menyesal nantinya”
Dia menujuk kearah orang dari kejuahan itu, aku menatap nya dari kejuahan ternyata lelaki itu. Apa yang harus aku peredebat kan tentang nya? Wajah pucat seperti habis ngelem itu, apa itu yang harus dipertanyakan sekarang.
Reno dulu dia adalah pria yang baik,hidupnya seperti di atas langit. Punya kekasih yang mengagumi nya dengan penuh keikhlasan. Keluarganya yang mendukung hubungan mereka dan tidak memperdebatkan apa pun tentang Reno. Ibadah nya pun tak pernah ditinggal sedikitpun. Tapi, bagimana dengan nya sekarang porak-poranda, seperti tak ada hari esok. Sejak kepergian kekasihnya. Dia sekarang seperti kayu lapuk di senggol sedikit bisa pata.
‘kenapa bisa begitu,apa yang sebenarnya tidak ku ketahui tentang sekolah ini’
Hujan turun sangat deras hari ini ,reno dan kekasihnya menerobos hujan yang sangat lambat, lalu lalang mobil dan motor banyak hari ini, dengan rada terburu- buru. Agar bisa cepat pulang atau sekedar singgah untuk menunggu hujan segera redah. Ditambah lagi ini jam istirahat sholat zuhur. Mereka sangking tidak sadar dengan dunia, kekasih Reno tak tau bahwa jilbab panjangnya sudah menutup lampu sendnya. Apa yang difikirkan orang – orang saat mengebut di musim hujan ,tanpa helm , berduaan di atas motor ?. terjatuh di jalan raya pasti fikiran mereka seperti itu , meskipun mereka tak tau apa yang terjadi sebenarnya. Benar saja, mereka terjatuh di seruduk truk dari belakang. Kerena tak melihat send mereka. Kepala mereka menghantam duluan ketepi jalan aspal.
Beberapa menit kemudian...
Kekasih Reno terbangun dari pingsan nya. Langsung menghampiri Reno dan menangis memangilnya “Reno..”. tak ada ucapaan sama sekali dari mulut Reno. Dia sudah sekarat , kening nya berdarah, semuanya lecet, Dan lengan mulai membiru keunguan.
“ tolong!!! ,uhuk.. uhuk..” dia melihat orang-orang yang ada di atasnya, namun, tak ada yang mengubris kekasih Reno, bagiamana orang itu bisa menolong . mereka tak pernah di ajarkan pertolongan pertama atau bekerja sebagai dokter. Orang yang berada di belakang menyingkir kumpulan manusia yang ada di depannya. Dan langsung mengakat Reno keluar dari kerumunan dan kebetulan saja di membawa mobil hari ini.
“ kamu tidak apa-apa dik” kata orang itu memegang bahu kekasih Reno yang sedari tadi batuk
“tidak apa ,pak. Antarkan saja reno ke rumah sakit terdekat.uhuk..uhuk.. Saya ingin pulang saja” kata nya memegang kening yang pening sedari tadi. Tapi,kerena panik tadi dia tak merasa rasa sakit itu. Dan juga ada mual yang terselubung di dalam lambungnya, serasa ingin muntah. Orang itu hanya mengangukkan kepala nya, tanda dia mengerti kata- kata remaja itu. Orang itu mengantar kekasih Reno kerumah nya setelah mengantar Reno kerumah sakit. Dan sedikit berbincang pada orang tua nya tentang kejadian yang menimpah mereka berdua. Orang tua nya cukup maklum , karena semua orang pasti pernah mengalaminya walau hanya sekali
Kekasih Reno sekarang berbaring di ranjang kamar nya. Kepala pusing sekali seperti dihantam batu besar. Apa yang sebenarnya terjadi padanya?. Tak lama kemudian rasa yeng menyeruak itu keluar juga. dia keget, ternyata darah yang keluar dari tenggorokkannya. Tanpa sadar ternyata ada benturan dikepala nya yang membuat pendarahan di otak bahwa. Perlahan mata menggelap dan meninggal kan nafas terakhirnya, ibunya yang baru masuk terlonjak keget melihat darah yang membasahi ubin rumahnya. Ibunya langsung berlari mengampirinya. Mengoyangkan tubuhnya ,menyuruh bangun. namun, tak ada respon. Dia sudah meninggalkan dunianya untuk selamanya. Ibu nya tak bisa merasakan apa pun apakah dia harus menangis atau tidak?. Nasi sudah jadi bubur , anak tidak akan kembali lagi seadainya dia tau bahwa akan jadi begini dia akan membawa nya kerumah sakit. Tapi apa daya tak ada yang bisa diselamatkan. Dia tak ingin mengutuk Reno. Berfikir bahwa ini yang telah di tulisan di tangan anaknya dari ALLAH SWT.
Sudah dua minggu berlalu Reno belum juga bangun dari komanya. Dia tak tau berapa kali temannya datang mengunjunginya. Menatap nya dari lorong ICU, berharap dia bangun dan melihat apa yang terjadi sejauh dia koma. Tak terhitung seberapa air mata yang keluar untuk kesembuhannya. Keesokan harinya akhir Reno sadar , dia menatap keluarga nya dan sahabatnya.wajah mereka terlihat murung dan sedih . Namun, Reno tak tau apa pun. Ibunda Reno mengelus surai hitam miliknya dengan lembut. Berterima kasih pada Allah telah mengembalikan buah hatinya.
Seminggu Reno dibohongi tentang kekasihnya, dia tak tau bahwa kekasih telah meninggalnya untuk selama-lamanya. Namun , Reno tak percaya sampai dia melihatnya kekasih nya sedang apa sekarang. Ayah yang melihatnya kasihan juga , hidupya seolah tunggul hidup. Meskipun dia tau anaknya akan lebih hancur nantinya, tapi bangkai pasti akan ketauan juga meskipun di pendam. Untuk itu Reno diajak oleh ayah pergi ke makam kekasihnya. Sesampainya disana Reno berdiri melihat nama pemilik nisan itu, terdiam sejenak. Dan terjatuh tanpa tumpuan.keheningan mulai menyelimuti , penyesalan yang tak kunjung berhenti. Menecemoh diri nya sendiri di dalam hati ‘kenapa tidak aku saja mati seperti ini’.
Setelah dia tau kepergian kekasihnya , terjadi banyak pelampisan dlam hidupnya. Dia tak menjadi anak baiklagi sekerang, lebih sering merokok , minum alkohol dan keburukan lainnya. Teman-temannya yang nakal itu memanfaatkan situasi ini. Agar dia terjebak di dalam nya. Meskipun begitu aku tetap salut dengannya. Dia tetap inigi menyalurkan hobynya untuk mengilangkan rasa sedih itu. Hidupnya menjadi dua sisi yang berbeda.
Aku sekarang tau atas dasar apa aku harus mengaguminya. Perlahan aku membuka hati ku lebih banyak untuknya, aku tak ingin lagi mengoreksi apa kah dia baik untuk ku atau tidak. Aku sekarang terbuka untuknya. Namun, semakin jauh perjalan ini. Dia perlahan menghilangakan rasa itu pada dirinya, aku tak mengerti apa kah dia hanya mempermainkan ku sekarang atau sejujurnya ada hal lain yang menganggu pikiran nya?. Reno mulai menjauhi ku semenjak dia operasi mata akibat kecelakan itu,apakah dia takut aku pergi seperti kekasihnya?. Kerena , katanya dia mengagumiku , sebab aku mirip kekasih dan hampir sama sifatnya dengan ku. Mungkin saja dia takut kehilangan.Namun, setiap kali aku ingin bertanya tentang hal itu, geng Reno selalu menghalangi pertanyaan ku dengan mengajak nya pergi ke pangkalan mereka.
“kenapa kamu selalu ikut campur, hah, dasar kamu ya”Suara ketua kegeng itu membuat telinga ku mengerut
Oh ya allah, seperti ini jadinya padahal aku telah membuka hatiku untuknya, ya allah tega nya dia membolak balikkan kehidupaan ku. Sepertinya aku yang sekarang dijajah.aku tak ingin perduli lagi dengan ini. Aku ingin bebas sekarang dan terserah dia mau apa sekarang.aku tak ingin mengungkit apa pun ?. aku sudah biasa dibeginikankan , toh, aku sudah terbiasa merasakan sakit.
Aku sekarang duduk di bangku ku,yang berada didepan papan tulis yang masih bercoretkan tinta hitam . memandang jauh dengan tatapan kosong. Dia melewati ku , mata kami bersapaan sebentar.
‘aku ingin melihat mu, bahagia.aku mungkin tak bisa mengumpulkan yang kau sebut pazzel itu lagi.aku baru menyadari aku adalah orang buruk, maaf seharusnya aku sadar aku tak pantas untuk mu’ aku menyadari sepertinya mata itu menghisratkan sesuatu
Oleh : Indah Pelitasari Ardanti (Psi/18)