Minggu, 11 Februari 2024

KENALI SURAT SUARA, INILAH 5 JENIS SURAT SUARA PEMILU SERENTAK 2024

 Artikel

Jenis surat suara pada Pemilu 2024
Sumber: rri.co.id

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan pemilihan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia setiap 5 tahun sekali. Tahun ini sedikit spesial karena akan melakukan pemilihan serentak yakni pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Tentunya, dengan banyaknya pemilihan yang dilakukan di tahun ini, sedikit membuat kita bingung akan surat suara dari tiap-tiap pemilihan. Artikel ini dimuat untuk membantu kita memahami lebih jauh, perbedaan warna surat suara. 

Dikutip dari kanal resmi YouTube KPU RI, inilah 5 surat suara Pemilu Tahun 2024. 

1. Warna Abu-Abu ⬛
Surat suara berwarna abu-abu merupakan surat suara yang diperuntukkan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 

2. Warna Kuning 🟨
Surat suara berwarna kuning merupakan surat suara yang diperuntukkan untuk memilih Anggota DPR RI

3. Warna Merah 🟥
Surat suara berwarna merah merupakan surat suara yang diperuntukkan untuk memilih Anggota DPD RI

4. Warna Biru 🟦
Surat suara berwarna Biru merupakan surat suara yang diperuntukkan untuk memilih Anggota DPRD Provinsi

5. Warna Hijau 🟩
Surat suara berwarna hijau merupakan surat suara yang diperuntukkan untuk memilih anggota DPRD Kabupaten/Kota. 

Itulah 5 surat suara yang akan teman-teman pegang di tanggal 14 Februari 2024 mendatang pada pukul 07.00—13.00 waktu setempat. 

Setelah mengetahui warna dari surat suara tersebut, diharapkan teman-teman dapat mengingat jumlah dan warna dari surat suara tersebut, karena suara teman-teman yang akan menentukan 5 tahun ke depan. 

Selain itu dalam pemilihan, penting memperhatikan pencoblos surat suara tepat. Dikutip dari laman umsu.ac.id, mencoblos satu kali pada nomor, nama, foto pasangan calon, atau tanda gambar partai politik pengusul dalam satu kotak pada surat suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Mencoblos satu kali pada nomor atau tanda gambar partai politik atau nama calon anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/Kota.

Karya: Cerpen 
Editor: Enden

JENDRAL ASD HIMBAU MASYAKARAT TOLAK MONEY POLITIK PADA AKSI SELAMATKAN DEMOKRASI

Berita 

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Demokrasi (ASD) saat melakukan aksi di Tugu Adipura, Bandar Lampung. 

Raden Intan — Jendral Lapangan (Jenlap) Aliansi Selamatkan Demokrasi (ASD) menghimbau masyakarat untuk menolak money politik di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada aksi selamatkan degradasi demokrasi di Indonesia. (Minggu, 11/02/24)

Aksi yang digelar di Tugu Adipura, Bandar Lampung ini diikuti oleh ratusan mahasiswa yang berasal dari Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) Lampung, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unila, Polinela, UBL, Poltekkes, Darmajaya, dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Bandar Lampung.

Wahyu Ramadhan selaku Jenlap ASD dalam wawancaranya menjelaskan, alasan melakukan aksi menjelang Pemilu ini agar masyakarat menolak terkait adanya money politik, yang tetap diselingi aksi pencerdasan. 

“Aksi ini kami selingi dengan aksi pencerdasan, di mana kami membagikan selebaran berisi tuntutan yang kami suarakan dan kami mengimbau kepada masyakarat untuk menolak terkait adanya money politik. Ini menjadi alasan, mengapa aksi digelar H-3 menjelang Pemilu,” jelas Wahyu. 

Adapun empat tuntutan yang disuarakan pada aksi ini yaitu. 

1. Mengecam dan menuntut Presiden Joko Widodo untuk menghentikan cawe-cawe politik, serta menjaga cita-cita reformasi
2. Menuntut penyelenggaraan Pemilu dan pihak terkait untuk netral dan profesional, dalam menjalankan tugas sesuai amanah konstitusi
3. Mendesak civitas akademika Perguruan Tinggi Lampung untuk memberikan sikap terhadap degradasi demokrasi yang terjadi saat ini
4. Mengutuk keras gerakan yang tidak merepresentasikan nilai murni yang mengatasnamakan mahasiswa. 

Selanjutnya Rio salah satu peserta aksi berharap agar masyakarat turut mengawal demokrasi ini agar tetap berjalan dengan semestinya. 

“Demo ini bukan semata-mata demo biasa, ini terjadi atas dasar keresahan bersama dan tidak ada bayaran atas dasar kepentingan tertentu. Saya harap, masyakarat turut mengawal demokrasi ini agar tetap berjalan dengan semestinya,” harapnya.

Rep: Teaser & Coboth
Editor: Enden