Selasa, 18 Maret 2025

TERAPKAN EFISIENSI ANGGARAN DI UIN RIL, TUAI TANGGAPAN CIVITAS AKADEMIKA

[ Berita ]


Surat Edaran Work From Home

Raden Intan — Terapkan efisiensi anggaran Kementerian Agama (Kemenag) di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL), tuai berbagai tanggapan dari civitas akademika UIN RIL. (Rabu, 19/03/25)

Kemenag telah menerbitkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 12 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran. Langkah ini merupakan tanggapan terhadap Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang pentingnya efisiensi dalam Anggaran Pendapatan Badan Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Badan Daerah (APBD).

Tujuannya untuk memberikan pedoman kepada kepala satuan kerja Kemenag dalam melaksanakan kebijakan efisiensi anggaran. Dikutip melalui laman kemenag.go.id Sekretaris Jenderal Kemenag pada (9/3), Kamaruddin Amin, menyatakan bahwa edaran ini diharapkan dapat memastikan pelaksanaan tugas kementerian berjalan secara tertib, akuntabel, dan tepat sasaran.

Adanya surat tersebut, UIN RIL menindaklanjuti dengan melakukan efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh civitas UIN RIL untuk memperhatikan pelaksanaan anggaran dalam mendukung program prioritas pemerintah dan Kemang, penggunaan listrik dan air dibatasi dan memberikan pelayanan melalui Work From Home (WFH) pada setiap hari Jum'at dan dapat melaksanakan di luar kantor. 

Hal ini menuai tanggapan dosen dan mahasiswa UIN RIL. Dalam wawancara bersama RK (nama samaran) selaku dosen UIN RIL, menyampaikan bahwa efisiensi ini juga berpengaruh dalam hal penghematan dana sehingga dapat memanajemen segala sesuatunya sesuai kebutuhan.

"Efisensi dari Kemenag yang diterapkan ke UIN RIL menurut saya sedikit berpengaruh terutama soal penghematan dana karena terbiasa melakukan keperluan selama ini secara berlebihan. Dibalik sisi negatifnya ada juga positifnya agar bisa menyusun segalanya sesuai kebutuhan," ujarnya.

Selanjutnya, Ghofur selaku mahasiswa program studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) menyampaikan bahwa ia kurang setuju dengan diterapkannya efisiensi anggaran ini.

"Terkait dengan surat edaran bahwasanya untuk perkuliahan hari jumat online dalam pengaplikasiannya, saya kurang setuju karena mengurangi efektivitas, produktivitas pembelajaran akan tetapi positifnya ini dapat mengurangi biaya transpotasi saya," ujarnya.

Aulia Nissa Ahnafia selaku mahasiswa prodi Manajemen Bisnis Syariah (MBS) merasa, hadirnya efisiensi yang menjadikan perkuliahan dilaksanakan secara online di hari Jumat mempengaruhi kualitas interaksi antara dosen dan mahasiswa, sehingga membuat perkuliahan kurang maksimal.

Reporter: Ghazy & Fathan 

Editor: Indepth

MENGGALI MAKNA JULUKAN LAMPUNG, "LITTLE INDONESIA" SEBAGAI SIMBOL KEBERAGAMAN BUDAYA

[ Artikel ]


Sumber: blogger.com

Lampung merupakan sebuah provinsi yang ada di Indonesia tepatnya berada di ujung selatan pulau Sumatera, Indonesia. Lampung masuk ke dalam wilayah administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lampung memiliki luas keseluruhan 35.376,50 kilometer persegi. Ibukota provinsi ini adalah Bandar Lampung.

Kota ini menampung masyarakat dari luar Lampung. Dilansir dari detik.com, Lampung memiliki banyak ragam suku, salah satunya suku Jawa yang mendominasi di wilayah Lampung. Bahkan lebih kagetnya lagi suku-suku tersebut lebih banyak daripada penduduk asli Lampung. Hal ini dibuktikan melalui data dari Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfotik) Provinsi Lampung mulai dari etnis Jawa 60,10%, dan Lampung sendiri 21,9%. Ini menjadi alasan kenapa Lampung dijuluki sebagai Little Indonesia atau Indonesia Kecil.

Dilansir dari Idn.times, penyebaran suku di Lampung ini disebabkan oleh pelaksanaan program transmigrasi pada era kolonial Belanda termasuk suku Jawa dan Sunda, ke Provinsi Lampung. Bahkan setelah masa kemerdekaan dan selama beberapa dekade berikutnya, program transmigrasi ini terus dilanjutkan. Akibatnya, jumlah penduduk pendatang di Lampung jauh lebih besar dibandingkan dengan penduduk asli daerah tersebut. Oleh karena itu, Provinsi Lampung sering dijuluki sebagai Little Indonesia, karena keberagaman suku yang ada di sana.

Julukan Little Indonesia tidak terlepas dari keanekaragaman budayanya. Masyarakat Lampung sangat terbuka akan kehadiran pendatang baru. Mereka memiliki falsafah hidup "Nemui-nyimah" yang artinya ramah dan terbuka kepada orang lain. Lampung selain dikenal sebagai ragam budayanya, juga dikenal akan keberadaan keindahan alam yang sangat indah. Memiliki pantai-pantai yang berada di Kalianda, Lampung Selatan menjadikan sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke pantai tersebut. Lampung terkenal dengan garis pantainya yang panjang dan Indah. Keindahan pantai lampung sangat mendunia. Banyak turis mancanegara berdatangan ke Lampung untuk menikmati ombak atau sekedar berlibur.

Kehadiran pendatang baru di Lampung seringkali membawa keragaman budaya yang dapat memperkaya kehidupan masyarakat setempat. Interaksi dan kolaborasi antara kedua kelompok ini menciptakan suasana yang rukun dan damai, menjadikan Lampung sebagai contoh daerah yang sukses dalam program transmigrasi. Ini menunjukkan bahwa dengan saling menghormati dan memahami adanya perbedaan dapat menjadi kekuatan dan membangun komunitas yang baik. Itulah alasan mengapa Lampung dijuluki sebagai Little Indonesia.

Karya: Marsha

Editor: Indepth