[ Berita ]
![]() |
Surat Edaran Work From Home |
Raden Intan — Terapkan efisiensi anggaran Kementerian Agama (Kemenag) di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL), tuai berbagai tanggapan dari civitas akademika UIN RIL. (Rabu, 19/03/25)
Kemenag telah menerbitkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 12 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran. Langkah ini merupakan tanggapan terhadap Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang pentingnya efisiensi dalam Anggaran Pendapatan Badan Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Badan Daerah (APBD).
Tujuannya untuk memberikan pedoman kepada kepala satuan kerja Kemenag dalam melaksanakan kebijakan efisiensi anggaran. Dikutip melalui laman kemenag.go.id Sekretaris Jenderal Kemenag pada (9/3), Kamaruddin Amin, menyatakan bahwa edaran ini diharapkan dapat memastikan pelaksanaan tugas kementerian berjalan secara tertib, akuntabel, dan tepat sasaran.
Adanya surat tersebut, UIN RIL menindaklanjuti dengan melakukan efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh civitas UIN RIL untuk memperhatikan pelaksanaan anggaran dalam mendukung program prioritas pemerintah dan Kemang, penggunaan listrik dan air dibatasi dan memberikan pelayanan melalui Work From Home (WFH) pada setiap hari Jum'at dan dapat melaksanakan di luar kantor.
Hal ini menuai tanggapan dosen dan mahasiswa UIN RIL. Dalam wawancara bersama RK (nama samaran) selaku dosen UIN RIL, menyampaikan bahwa efisiensi ini juga berpengaruh dalam hal penghematan dana sehingga dapat memanajemen segala sesuatunya sesuai kebutuhan.
"Efisensi dari Kemenag yang diterapkan ke UIN RIL menurut saya sedikit berpengaruh terutama soal penghematan dana karena terbiasa melakukan keperluan selama ini secara berlebihan. Dibalik sisi negatifnya ada juga positifnya agar bisa menyusun segalanya sesuai kebutuhan," ujarnya.
Selanjutnya, Ghofur selaku mahasiswa program studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) menyampaikan bahwa ia kurang setuju dengan diterapkannya efisiensi anggaran ini.
"Terkait dengan surat edaran bahwasanya untuk perkuliahan hari jumat online dalam pengaplikasiannya, saya kurang setuju karena mengurangi efektivitas, produktivitas pembelajaran akan tetapi positifnya ini dapat mengurangi biaya transpotasi saya," ujarnya.
Aulia Nissa Ahnafia selaku mahasiswa prodi Manajemen Bisnis Syariah (MBS) merasa, hadirnya efisiensi yang menjadikan perkuliahan dilaksanakan secara online di hari Jumat mempengaruhi kualitas interaksi antara dosen dan mahasiswa, sehingga membuat perkuliahan kurang maksimal.
Reporter: Ghazy & Fathan
Editor: Indepth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar