Artikel
Apakah Cerpen ( Cerita Pendek ), Cermin ( Cerita Mini ), dan Cerbung ( Cerita Bersambung ) berbeda? Yang belum tahu yuk kita simak penjelasannya.
Karya sastra merupakan hasil kreativitas manusia yang disajikan dalam beragam bentuk teks yang disampaikan dengan komunikatif dengan tujuan estetika. Karya sastra memiliki bermacam bentuk, diantaranya cerpen, cermin, cerbung dan masih banyak lagi. Berikut akan diberikan penjelasan lengkap tentang cerpen, cermin dan cerbung dan ciri-ciri yang membedakan masing-masing karya sastra tersebut.
A. Cerpen ( Cerita Pendek )
Cerpen merupakan karya sastra yang disajikan dalam bentuk cerita padat dengan alur yang cukup rapat, menggunakan latar waktu yang cukup cepat dan memakai penokohan yang sekilas. Cerita yang disajikan dalam sebuah cerpen cenderung singkat dan padat, tidak berbelit-belit dan langsung pada maksud yang dituju.
Dibandingkan dengan karya sastra lain seperti cerbung dan novel, cerpen cenderung kurang kompleks. Kekuatan cerpen terletak pada teknik penyajian yang biasanya dimulai dengan awal yang mendadak dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Untuk lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan ciri-ciri cerpen yang membedakan dengan karya sastra lain seperti cerbung dan novel.
Adapun ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut :
- Cerpen berasal dari anekdot; sebuah situasi yang digambarkan secara singkat dan padat agar tujuan yang disampaikan lekas tercapai.
- Panjang cerita cerpen biasanya terdiri dari 3000-5000 kata, namun di beberapa media massa ditetapkan 1500-2000 kata. Jika kurang dari 1000 kata, dinamakan fiksi kilat (flash fiction).
- Jumlah halaman cerpen berkisar antara 5-10 halaman dengan ukuran kertas A4.
- Waktu membaca sebuah cerpen biasanya rata-rata 20-30 menit, bahkan bisa lebih.
- Pengisahan serta adegan ditampilkan secara singkat, padat dengan latar yang melompat.
B. Cermin ( Cerita Mini )
Flash fiction adalah karya fiksi yang sangat singkat, bahkan lebih ringkas daripada cerita pendek. Walaupun tidak ada ukuran jelas tentang berapa ukuran maksimal sebuah flash fiction, umumnya karya ini lebih pendek dari 1000 atau 2000 kata.
Rata-rata flash fiction memiliki antara 250 dan 1000 kata. (Sebagai perbandingan, ukuran cerita pendek berkisar antara 2.000 dan 20.000 kata. Rata-rata panjangnya antara 3.000 dan 10.000 kata.)
Beberapa karya di Indonesia sudah menyebut flash fiction dengan berbagai nama. lSejumlah sastrawan juga menyebutnya sebagai "cerita mini", disingkat "cermin". Semua ini mengacu pada rupa flash fiction yang sepertinya dirancang untuk dibaca sekaligus.
Keterbatasan jumlah kata flash fiction sendiri sering kali memaksa beberapa elemen kisah (protagonis, konflik, tantangan, dan resolusi) untuk muncul tanpa tersurat; cukup hanya disiratkan dalam cerita.
C. Cerbung ( Cerita Bersambung )
Cerbung adalah kumpulan beberapa cerita pendek yang merupakan singkatan dari cerita bersambung. Cerbung merupakan cerita rekaan yang dimuat di surat kabar harian atau majalah, yang ditampilkan bagian demi bagian secara berturut-turut di setiap edisinya.
Cerbung ditulis untuk dimuat secara berkala dan sengaja dipenggal di bagian yang menengangkan sehingga pembaca akan tertarik untuk membaca bagian selanjutnya. Gaya penulisan cerbung cenderung sederhana, tidak berbelit-belit, namun penuh konflik yang menegangkan. Berbeda dengan cerpen, cerbung memiliki cerita yang cukup panjang.
Selain itu, cerbung biasanya memiliki alur yang sedikit lebih kompleks, latar yang cukup luas, penampilan tokoh yang lebih rinci serta penggunaan latar waktu yang bertahap.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan cerpen dan cerbung berikut adalah ciri-ciri cerbung :
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan cerpen dan cerbung berikut adalah ciri-ciri cerbung :
- Cerbung biasanya disebut cerita serial atau cerpen serial.
- Panjang cerbung berkisar antara 15.000-25.000 kata, dengan panjang cerita per seri sekitar 3000-5000 kata.
- Jumlah halaman rata-rata adalah 30-50 halaman.
- Waktu baca cerbung kurang lebih 1-1,5 jam.
Adegan-adegan yang ditampilkan lebih luas dari cerpen, namun secara garis besar hampir sama dengan cerpen.
Salah satu contoh cerbung yang cukup terkenal adalah cerita roman yang ditulis oleh Dickens. Sebelum dipublikasikan dalam bentuk buku, karya-karyanya sudah lebih dulu dipublikasikan dalam bentuk cerbung.
Itulah sekilas pembahasan tentang perbedaan cerpen, cermin dan cerbung. Semoga bermanfaat dan bisa sedikit menambah wawasan tentang dunia sastra.
Ditulis oleh : Rein