[ Artikel ]
images.app.goo.gl |
Sebagai umat Islam, menjalankan rukun Islam menjadi sebuah kewajiban, salah satu nya adalah melaksanakan puasa di bulan suci Ramadan selama satu bulan penuh lamanya.
Puasa dalam Bahasa Arab yang disebut "Shaum" atau "Shiyam" yang artinya menahan diri dari suatu perbuatan tertentu. Kata puasa sendiri memiliki banyak pengertian, namun esensi makna nya itu sendiri adalah menahan diri dari suatu perbuatan tercela, tidak makan dan tidak minum.
Namun pengertian puasa secara istilah ialah meninggalkan makan, minum, hubungan seksual dan segala yang membatalkannya, mulai terbit fajar sampai terbenam matahari.
Menurut sebagian ulama, puasa dimaknai sebagai perbuatan untuk menahan diri dari perbuatan fi'li berupa syahwat yang terbagi menjadi dua, yaitu syahwat perut dan syahwat kemaluan.
Dikutip dari buku "Tuntutan Puasa Menurut Al-Qur'an" karya Alik Al Adhim menyebutkan bahwa perintah pertama kali puasa disyariatkan pada 10 Sya'ban di Tahun Kedua Hijriah setelah nabi Muhammad saw hijrah ke Kota Madinah
Sebenarnya sejak zaman Jahiliah, Allah swt sudah memerintahkan kaum Jahiliah untuk melakukan ibadah puasa namun mereka menentangnya. Kemudian Allah swt kembali memerintahkan puasa Ramadhan pada zaman nabi Muhammad saw.
Dikutip melalui laman baznas.co.id, sebelum ayat Al-Qur'an mengenai puasa turun, Rasulullah saw selalu ibadah puasa selama 3 hari pada setiap bulan dan berpuasa pada 10 Muharram atau biasa dikenal Hari Asyura, yang mana ini merupakan puasa yang diwajibkan pada masa nabi Nuh as Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dan tiba di kota Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi yang sedang berpuasa pada 10 Muharram tersebut.
Orang-orang Yahudi menjelaskan bahwa pada 10 Muharram, Allah swt menyelamatkan nabi Musa as dan kaumnya dari serangan Raja Fira’un. Kemudian nabi Musa as berpuasa pada 10 Muharram sebagai tanda syukur kepada Allah swt. Lalu, Nabi Muhammad saw memerintahkan umat Islam agar berpuasa pada tanggal 10 Muharram.
Salah satu sumber lain yang dikutip melalui laman lampung.nu.or.id menjelaskan bahwa sejarah wajibnya puasa dimulai sejak nabi Muhammad saw hijrah ke Negeri Yatsrib (Madinah) yang mana menjadi salah satu peristiwa di mana titik pijak penyempurnaan syariat Islam di kemudian hari.
Perintah puasa dikeluarkan nabi Muhammad saw di Tahun Kedua sejak Islam muncul, yakni pada Tahun 624 Masehi atau Tahun ke-2 Hijriah. Saat itu puasa sudah lazim dilakukan oleh masyarakat Arab pra-Islam. Jadi, puasa bagi penduduk saat itu bukan sesuatu yang aneh.
Perintah diwajibkan untuk berpuasa di bulan suci Ramadhan didasari oleh firman Allah swt. yang tertera di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183-184, yang berbunyi:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ. اَيَّا مًا مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ فَمَنْ كَا نَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَا مُ مِسْكِيْنٍ ۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَ نْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّـکُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ.
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Puasa Ramadan, kemudian menjadi rukun Islam yang kelima. Jika seseorang yang beragama Islam tidak menjalankan puasa wajib di bulan Ramadan, maka ia mengingkari rukun Islam. Jika seseorang tidak mengikuti rukun Islam, maka keislamannya tidak sah.
Sementara itu, kewajiban menunaikan puasa sebagai salah satu rukun Islam juga disebutkan dalam hadits sebagai berikut:
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: (بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Artinya: Dari Abdullah bin Umar radhiyallahi 'anhuma dia berkata, "Rasulullah saw bersabda, 'Islam itu dibangun di atas lima dasar: persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah swt dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah), dan puasa di bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan Muslim).
Banyak manfaat dan esensi yang kita dapatkan ketika berpuasa di bulan Ramadan, mulai dari dilipatgandakan pahala sampai berdampak bagi kesehatan tubuh kita.
Maka dari itu setelah mengetahui sejarah dan beberapa alasan wajibnya berpuasa bagi umat Islam, kita tidak perlu banyak lagi membuat alasan untuk tidak berpuasa.
Karya: Diska
Editor: Cerpen