Kamis, 27 Februari 2020

FITRI ANGGRAINI DOSEN PGMI UIN RIL : DARI FOTO KITA BANYAK BERBICARA




Raden Intan - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fotografi Blitz kembali diadakan pameran fotografi dengan tema "Jawaban" yang berlokasi di Embung pusat UIN Raden Intan. ( Kamis, 27/02/2020 ).

Pameran ini merupakan pameran pertama untuk tahun ini dan akan diadakan lagi di bulan April mendatang dan telah diadakan selama dua hari, mulai 26-27 Februari 2020.



Pameran yang dibuka untuk umum ini dihadiri oleh banyak kalangan, salah satunya Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Raden Intan Lampung Fitri Anggraini, S.S.,M.Pd. yang beranggapan bahwa keguatan yang diadakan oleh UKM Fotografi Blitz Menarik dan Bagus.
"Kegiatannya sangat menarik, pamerannya bagus, ini menyediakan wadah untuk yang suka fotografi, apalagi fotografi lagi ngehits dan temanya juga menarik, foto yang ditampilkan juga ada nilai sosialnya. Dan tidak hanya sekedar foto saja, dari foto kita bisa banyak berbicara, karena foto mempunyai banyak makna yang tersirat.", ungkapnya

Beliau juga berpesan dan Berharap kepada UKM Fotografi Blitz dan Seluruh Mahasiswa bahwa " Akademik harus tetap berjalan, tapi diluar akademik juga harus berjalan, jangan cuma jadi mahasiswa yang pulang kampung, ke kampus, ke kostan. Saya berharap, UKM ini bisa menjalin kerja sama dengan Instansi - Instansi terkait, dandan b mengadakan kompetisi, atau workshop dan lainnya." Tambah Dosen PGMI tersebut

Divia Ika, salah satu pengunjung juga mengatakan " Pameran nya bagus, selain bisa meningkatkan kreativitas, kita juga bisa mengambil makna dan pelajaran dari foto yang ditampilkan, itu bagus banget si, menurut aku", tuturnya


Laporan : Record
Editor : Angle

OMSET MENURUN PEDAGANG KANTIN MENGELUH!





Raden Intan - Pedagang kantin UIN Raden Intan Lampung Mengeluh karena adanya Penggabungan kantin yang berlokasi di Fakultas Ushuluddin, yang semula berjumlah 8 outlet kini berubah menjadi 24 outlet.
Hal ini dikarenakan adanya penggabungan kantin yang biasa disebut kantin Syariah atau kantin Panjang dan kantin Ushuluddin yang berlokasi di Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama kini menjadi Kantin UIN Raden Intan Lampung karena sudah digabung menjadi satu. ( Kamis, 27/02/2020 )

Terhitung sejak satu bulan yang lalu kedua kanting digabung menjadi satu.  Ibu "I" atau yg biasa dipanggil Bude kantin, salah satu pedagang kantin memaparkan mengapa adanya penggabungan kantin ini, ia menjelaskan bahwa  "Kantin syariah digabun kekantin Ushuluddin karena kantin syariah menjadi penghambat perjalanan ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI),  karena banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan dan juga kedepannya kantin syariah akan dijadikan sarana penjualan jilbab, tempat fotokopi, penjualan makanan ringan dan lain lain." Jelas Bude saat ditemui di kantin 

Beberapa Mahasiswa menyayangkan penggabungan kantin ini seperti kata Yudhi salah satu Mahasiswa Fakultas Syariah prodi Hukum Ekonomi Syariah, yang mengatakan kekecewaannya "kami dari fakultas syari'ah dan pastinya temen temen yang dari Fakultas Dakwah merasa tidak efisien karena terlalu jauh. Kalo gitu mending makan di luar saja sekalian." Ungkap Yudhi 

Para pedagang kantin mengeluh karena adanya penggabungan kantin ini, seperti kata salah satu Bude kantin sapaan akrab para mahasiswa ( tidak ingin di ketahui namanya ) mengeluhkan bahwa "Kami bingung, tadinya omset penjualan kami lumayan tinggi sebelum adanya penggabungan ini, dan sekarang kantin digabung omset kami menurun drastis. Sementara sewa tempatnya meningkat, yang semula Rp. 6.070.000,- menjadi Rp. 10.000.000,- pertahun." Ujar Bude

"Dan lagi kami diharuskan membeli kursi dan meja yang sudah disediakan oleh pihak kampus, dan sebenarnya penambahan kursi dan meja diluar area kantin itu tidak diperbolehkan, karena sudah disediakan. Tetapi, kalau tidak begitu nanti omset kami semakin menurun." Ungkap Bude

Penjual di kantin berharap harga sewa kembali seperti semula, agar omset menjadi stabil dan para pedagang di kantin tak bingung lagi karena menurunnya omset dan menaiknya harga sewa


Reporter : RD & SM
Editor : Angle

PAJANG KARYA FOTO UKM BLITZ TETAP JAGA EKSISTENSI




Raden Intan -   UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Fotografi blitz kembali adakan Pajang karya Gallery Of The Month yang bertemakan "Jawaban" di halaman Embung UIN Raden intan Lampung. (Kamis, 27/02/2020).

Pajang karya ini berlangsung dari tanggal 26-27 Februari, acara ini tidak hanya di saksikan oleh masyarakat UIN Raden Intan Lampung saja melainkan komunitas fotografi yang ada di Lampung dan juga masyarakat umumujuga ikut menyaksikan pajang karya ini.

M. Rifki Ramadhani selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa mereka mengambil tema "Jawaban" karenakaren dari tema tersebut adalah respon dari sebuah pertanyaan. "Jadi kita menghasilkan jawaban-jawaban di diafragma 2.8, jawaban dari itu ada di karya-karya yang dipajangkan ini." Jelasnya.


Lebih lanjut ia mengatakan tujuan dari pajang karya ini "untuk menampilkan karya-karya setiap bulannya yang ada di UKM Fotografi Blitz dan menjaga eksistensi UKM Fotografi Blitz di UIN Raden Intan Lampung." Tambah Rifki. 

Tidak hanya menampilkan hasil karya - karya foto, dalam acara pajang karya ini juga ada pertunjukan live akustik yang disediakan oleho UKM Fotografi Blitz untuk menghibur para pengunjung yang datang. 

Indra salah satu pengunjung mengatakan bahwa acara ini bagus untuk mahasiswa/i UIN Raden Intan Lampung, "Bagus ya sangat menarik selain ada pajangan foto-foto ada juga live music nya, semoga kedepan lebih baik lagi", ungkap mahasiswa jurusan kpi tersebut.

Laporan : SA dan LE
Editor : Angle

DATANG BAU, TAK DATANG RINDU!

Opini


Sampah merupakan material sisa yang dibuang dari proses produksi , baik berasal dari industri maupun rumah  tangga . Adapun sampah yang berasal dari industri berupa limbah pabrik yang biasanya oleh Oknum nakal akan dibuang ke sungai yang akan mengakibatakan tercemarnya air sungai dan udara . Sedangkan sampah yang berasal dari rumah tangga berupa sampah dapur ,  plastik , kardus , dan lain-lain . 
Setiap tahunnya  sampah yang dihasilkan dari sampah rumah tangga semakin banyak dan bahkan dapat menurunkan kebersihan lingkungan , terancamnya kesehatan masyarakat , serta menurunya kesejahteraan masyarakat . Maka dari itu  diberlakukanya  sampah Organik  dan sampah Non Organik  . Agar memudahkan proses daur ulang dan meningkatkan kebersihan lingkungan .
Walaupun telah di sediakan banyak  tempat sampah di sekeliling rumah atau pada tempat umum sekalipun   sampah yang dihasilkan dari masyarakat lebih banyak . Sehingga sampah yang menumpuk menimbulkan bau tak sedap dan merusak kebersihan  lingkungan karena sampah yang dibaung asal disekitar tempat sampah .
Bukan hanya itu saja tempat sampah yang penuh akan memberikan kesan pada masyarakat untuk membuang sampah sembarangan seperti di aliran sungai atau di kali .Akibatnya , ekosistem di dalam sungai akan rusak . Bukan hanya itu , ulah manusia yang membuang sampah di sungai  dapat menyebabkan tersumbatnya saluran sungai dan dapat menyebabkan banjir dan merusak pemukiman warga sekitar sungai . 
Agar   menghindari kejadian tersebut harusnya menambahkan truk  pengangkut sampah yang lebih banyak lagi untuk mengangkut sampah yang sudah penuh  dan pengakutan sampah dijadwalkan setiap hari . Melihat bagaimana sampah yang dihasilkan dari masyarakat sangat banyak  setiap harinya .
Agar kita sebagai masyarakat terhindar dari pencemaran udara dan adanya kenyamanan lingkungan .Walaupun truk pengakut sampah terkenal dengan bau tak sedap namun , hanya berlaku sekilas yang kemudian akan membawa keramahan lingkungan . Tempat sampah yang tadinya penuh dan bau kini  menjadi kosong dan tak bau . Begitu pula dengan truk sampah yang mempunyai slogan “ Datang Bau , Tak Datang Rindu “.

Ditulis oleh : LSA

PENDIDIKAN MORAL DI ERA DIGITAL


Opini


Pendidikan moral di era digital ialah topik yang perlu dibahas. Bagaimana tidak? Moral yang seharusnya jadi bagian yang paling penting dalam diri setiap orang semakin terkikis seiringan dengan berkembangnya zaman. 

Contohnya merokok. Pemandangan anak yang merokok dan masih duduk di bangku sekolah dasar sudah banyak terjadi.  Kasus lain yang sempat viral, beberapa siswa smp muhammadiyah di purworejo yang membuli siswi berkebutuhan khusus. Ironis bukan? Anak seusia mereka yang harusnya bisa saling membatu dengan teman yang lain. Itu justru sebaliknya. Bagaimana itu bisa terjadi? Mari kita simak beberapa faktornya.

Yang pertama ialah, kurangnya perhatian orang tua atau keluarga. Nyatanya, perhatian orang tua atau keluarga itu sangat penting untuk menanamkan perilaku yang baik untuk anaknya. Kenapa begitu? Coba kita lihat, perilaku anak yang diasuh orang tuanya dengan pendidikan yang baik dan kasih sayang dengan anak yang broken home. Beda kan? Anak yang diasuh orang tuanya lebih baik perilakunya. Bukan berarti semua anak yang punya masalah dalam keluarganya itu perilakunya buruk dan yang diasuh orang tuanya semuanya baik, itu pun tergantung dari masing-masing diri setiap orang juga. Selain memberikan pendidikan yang baik dan kasih sayang, orang tua juga harus memberikan contoh yang baik pula. Jadi semuanya seimbang.

Yang kedua, pergaulan. 
Anak harus selalu diperhatikan dalam memilih pergaulan. Jangan sampai ia masuk dalam pergaulan bebas di luar batas. Lagi-lagi orang tua harus lebih selektif mengawasi anaknya. Namun bukan berarti mengekang. Di bebaskan tapi selalu diperhatikan.

Yang ketiga, lingkungan.
Selain kedua faktor yang telah disebutkan, ada juga faktor lingkungan. Jika, anak lahir dan tumbuh di lingkungan yang baik, maksudnya kebiasaan di suatu lingkungan itu baik maka insyaallah perilaku anak itu akan baik juga. Dan sebaliknya, jika kebiasaan di lingkungan anak itu buruk maka, kebanyakan perilaku anak akan buruk pula. 

Jika perilaku anak sudah tidak terkontrol dengan baik, siapa yang perlu disalahkan? Orang tua? Faktor lingkungan? Atau pergaulan? Tidak ada yang tahu pasti. Yang jelas, orang tua harus berperan aktif dalam mendampingi dan memberikan arahan yang baik untuk anaknya. Karena anak itu berperilaku dari apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar. 

Kesimpulanya, anak harus diberi pengajaran dan contoh yang baik dari usia dini hingga seterusnya. Orang tua juga harus sering berkomunikasi dan memperhatikan pergaulan anak-anaknya. Agar nantinya perilaku anak tersebut bisa terkontrol dengan baik.

By : SM