[ Artikel ]
|
Sumber: mirror.mui.or.id |
Maulid Nabi adalah perayaan tahunan umat Islam untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw yang jatuh pada 12 Rabiul Awwal, Tahun Gajah (570 M). Tujuan dari memperingati maulid nabi adalah untuk meningkatkan rasa cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad sebagai teladan dan panutan bagi umat Islam.
Perayaan Maulid Nabi biasanya diisi berbagai kegiatan seperti pengajian, ceramah agama, pembacaan syair-syair atau puisi tentang kehidupan Nabi Muhammad, serta pemberian sedekah atau amal kebaikan. Selain itu, beberapa orang biasanya menghiasi rumah dengan lampu-lampu, mengadakan pawai atau menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial.
Secara umum, Maulid Nabi adalah momen penting bagi umat Islam untuk merenungkan kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad. Sekaligus untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah sebagai panutan dalam menjalani kehidupan. Mengenang kisah hidup Rasulullah saw dan meneladani sifat-sifat terpuji serta ajaran-ajaran yang beliau sampaikan menjadi momen untuk memperkuat keimanan kepada Allah swt serta Rasul-Nya.
Melalui peringatan ini, umat Islam diharapkan semakin dekat kepada Allah swt dengan memperbanyak ibadah dan amal saleh. Peristiwa maulid nabi merupakan waktu yang sangat istimewa untuk memperbanyak amalan. Inilah beberapa amalan yang dapat kamu lakukan untuk memperingati Maulid Nabi yaitu sebagai berikut:
1. Memperbanyak sholawat kepada nabi
Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali." (HR Muslim)
Sholawat merupakan bentuk penghormatan dan kecintaan umat Islam kepada Nabi saw, serta cara untuk mendapatkan syafaat di akhirat kelak. Membaca sholawat saat Maulid Nabi menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan para ulama.
2. Berpuasa hari Senin
Dikutip melalui cnbcindonesia.com pada hadits riwayat Imam Muslim dalam kitab shahih, bahwa Rasulullah saw ketika ditanya mengapa beliau puasa pada hari Senin, beliau menjawab:
ذلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ
"Hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan" (HR Muslim).
Karena puasa pada hari Senin dilakukan setiap minggu, peringatan maulid Nabi juga dapat dirayakan setiap tahun.
Perayaan maulid Nabi dapat dilakukan pada tanggal 12, 2, 8, atau 10 Rabiul Awal, atau bahkan tanggal lainnya. Tidak ada masalah jika perayaan ini dilaksanakan selama sebulan penuh, karena perayaan Maulid Nabi adalah bentuk ungkapan cinta dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad saw.
Selain itu, amalan puasa sunah lainnya juga diajarkan Rasulullah saw yaitu mengerjakan puasa Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan komariyah pada kalender Hijriah.
3. Bersedekah
Amalan ini sesuai dengan ajaran Rasulullah saw yang menekankan pentingnya bersedekah. Dalam tradisi Maulid Nabi, sedekah sering kali dilakukan dalam bentuk pemberian makanan.
Allah swt berfirman dalam surah Al- Baqarah ayat 267, "Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji."
4. Berdoa dan berdzikir bersama
Berdoa dan berdzikir bersama dipanjatkan untuk memohon keberkahan dari Allah swt dan keselamatan bagi umat Islam di dunia dan akhirat. Sebagaimana disebutkan dalam Husnul Maqshid fi Amalil Maulid karya Imam As-Suyuthi, peringatan Maulid Nabi adalah momen yang membawa keberkahan, baik di dunia maupun akhirat.
Dari amalan-amalan tersebut umat Islam diharapkan dapat merenung dan mengambil inspirasi dari kehidupan yang diajarakan oleh Nabi Muhammad untuk diterapkan dikehidupan sehari-hari serta senantiasa mengerjakan amalan-amalannya agar kita mendapatkan barokahnya.
Karya: Lia
Editor: Cerpen