Rabu, 19 Desember 2018
HIMAPOL ADAKAN DISKUSI TERKAIT PROBLEMATIKA PAPUA
Raden intan (17/12/2018). Himpunan Mahasiswa Politik (HIMAPOL) adakan diskusi yang bertema "Pertahankan Papua atau merdekakan Papua" di ruang praktek jurusan pemikiran politik islam.
Kegiatan ini merupakan rutinitas dari HIMAPOL UIN RIL yang sempat vakum beberapa bulan.Turur hadir beberapa perwakilan dari HIMAPOL dari luar seperti Syahril dari Jambi dan Darmanto dari Universitas Tulang Bawang.
Imam Setia Hagi selaku ketua HIMAPOL korwil II memberikan penjelasan terkait diskusi yang diadakan kali ini.
"Alasan mengapa kami memilih tema ini, karena ini masih isu-isu nasional yang lagi hangat-hangatnya dan sudah hampir 50 tahun masalah hak manusia,kekerasan,politik,ekonomi dan separatis di Papua belum tetselesaikan. Disini kita akan mengkaji permasalahan apa yang terjadi di papua dan mencari solusi kongkrit yang dimana solusi itu akan disalurkan ke HIMAPOL INDO untuk di salurkan ke pemerintah dan merupakan bagian dari gerakan dan aksi nyata dari himapol untuk papua " jelasnya.
Selain itu Imam juga mengungkapkan harapan dan tujuan dari diskusi ini yang bertujuan untuk lebih menyadarkan bahwa mahasiswa pemikiran politik islam agar lebih peka terhadap masalah-masalah politik yang ada di indonesia dan membangun potensi- potensi intelektual mahasiswa jurusan PPI.
"Mudah-mudahan dengan adanya diskusi seperti ini nalar politik kita, semangat-semangat kita membahas politik itu semakin berkembang dan mahasiswa politik sadar bahwa dia jurusan politik sama seperti negara bagaimana kita ingin membuat maju negara, jika warga negaranya tidak memikirkan negara nya sendiri, maka dengan itu kita bangun kesadaran terhadap politik yang baik dan benar " tutur nya selaku ketua pelaksana.
Sambutan terakhir, Syahril perwakilan dari HIMAPOL Jambi yang sekaligus membuka diskusi pada hari ini.
"berkaitan dengan HIMAPOL, saya sepakat dengan rekan saya Imam, bahwa ego kita satu, bagaimana HIMAPOL ini maju dan bagaimana himapol ini jaya. Pada kongres ke 2 di Jakarta merupakan puncaknya HIMAPOL INDO sedang hancur-hancurnya akibat ego eksternal dari masing masing delegasi dan kongres ke 3 di aceh kita sepakat untuk melunturkan ego eksternal, akhirnya berjalannya waktu terbentuklah kembali HIMAPOL INDO ."ujarnya.
Acara diskusi ini berjalan dengan lancar dan tertib sampai akhir. Peserta diskusi sangat antusias dalam menanggapi setiap pernyataan dari masing -masing peserta. Diakhir diskusi, Rizki selaku moderator menetapkan kesimpulan diskusi yang akan menjadi solusi HIMAPOL untuk Papua :
1. Berikan hak- hak dan merdekakan papua dalam konteks identitas, pendidikan, ekonomi, dll.
2. Kepada pemerintah, agar lebih intensif dan aktif dalam berkoordinasi kepada organisasi atau kepala suku terkait apa yg di inginkan orang Papua .
3. Terapkan sistem pemerataan, agar masyarakat Papua sadar bahwa tidak ada ketimpangan mereka dengan yg lain.
4. Harus berani mengumpulkan 9 dragon Papua untuk duduk bersama.
"kegiatan ini sangat bagus, karena menghidupkan ruang dialektika antar mahasiswa. hadirnya diskusi ini saya harap bukan yg terakhir, karena ini akan melahirkan sebuah solusi dari setiap ide dan gagasan dari masing-masing mahasiswa dan saya juga berharap, ketika melakukan diskusi diusahakan menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya "tutur syahril.
Laporan : DR/M
Editor : Lead
Jumat, 14 Desember 2018
MASA AKSI TUNTUT WAREK III TURUN JABATAN
RADENINTAN
- Para Mahasiswa melakukan Aksi didepan gedung Rektorat UIN (Universitas Islam Negeri) Raden Intan Lampung, Jum’at
(14/12). Mahasiswa yang bergabung dalam aksi ini memberikan tuntutan kepada
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Prof. Dr. H. Syaiful Anwar M. Pd.
Masa
aksi memberikan tuntutan kepada Warek III yaitu : Pertama, memberikan sangsi
tegas kepada pelaku perusakan infrastruktur kampus dan logistik PEMIRA. Kedua,
mendesak Prof. Dr. H. Syaiful Anwar M. Pd untuk turun dari jabatan Warek III.
Rengki
selaku Korlap (koordinator lapangan) aksi mengatakan, "meminta warek III untuk
mengakui kesalahannya sesuai dengan tuntutan yang ada, kemudian warek III
menandatangi bahwasanya dia benar benar independent dan menyatakan sikap bahwa
dia siap untuk mundur dari jabatannya sebagai Warek III, "jelasnya.
Warek
III menegaskan kepada mahasiswa yang tergabung dalam aksi tersebut bahwa "apa yang saya lakukan masih didalam koridor, saya
selaku pendamping Rektor tentunya saya mengamankan apa yang telah menjadi
keputusan beliau," tegasnya.
"Kami
masa aksi mengunci statemen yang di keluarkan oleh warek III bahwa dalam waktu
1× 24 jam maka siap mengundurkan diri sebagai Warek III. Sehingga para mahasiswa aksi
merasa terpancing dengan tindakan provokasi yang dilakukan oleh Warek III yang
meninggalkan masa aksi tanpa ada tutur kata yang sopan", ungkap Rengki kepada Reporter UKM LPM.
Laporan
: Crew Lpm
Rabu, 12 Desember 2018
SEMINAR FILSAFAT : NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL NUSANTARA DAN PERSATUAN SELURUH ANAK BANGSA
Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakuktas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) UIN Raden Intan Lampung mengadakan kegiatan Seminar di aula Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Rabu 12 Desember 2018
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Dra. Yusafrida Rasyidin, Sekertaris Jurusan Dr. Ahmad Zaeny M.Kom.I dan Dr. Himyari Yusuf S.Ag M.Hum selaku Narasumber. Seminar ini diikuti oleh Mahasiswa Prodi AFI dari semester 1 hingga semester 5
Mengusung Tema, "Nilai-Nilai Kearifan Lokal Nusantara dan Persatuan Anak Bangsa" menjadikan seminar kali ini menjadi seminar yang sangat apik, dilihat dari antusias nya para peserta dalam mengikuti seminar. "Secara ontologis filsafat nusanta mendualismekan hakikat manusia yaitu badaniah dan rohaniah" Ujar Bapak Himyari selaku narasumber.
Seminar ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai apa saja yang ada dalam kearifan lokal/ kebudayaan Nusantara yang menciptakan Kesatuan dan Persatuan sebagai Anak Bangsa. "setelah diadakannya seminar hari ini, semoga ada seminar-seminar selanjutnya yang lebih baik lagi, dan dengan kedepannya solidaritas dan kekeluargaan prodi AFI terus dijaga" ungkap Gusty Isy'raq Aditya selaku Ketua Pelaksana
" Menurut saya, acara seminar ini sangat membantu Mahasiswa dalam memahami Falsafah hidup Masyarakat Nusantara, kalau bisa seminar diadakan secara rutin" pengakuan salah satu Peserta Seminar, Nur Hidayah (AFI/5)
Laporan : Devi RetniasihSEMINAR
Minggu, 09 Desember 2018
Syafei Effendi Beri Seminar Nasional Characte Building & Entrepreneur
RADENINTAN - Motivator nomor 1 di Indonesia Syafei Effendi menjadi
pembicara dalam rangka Seminar Kewirausahaan dan Pelantikan Ketua WIMNUS
(Wirausaha Muda Nusantara) di GSG Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan
Lampung, Sabtu, 08/12/2018.
Seminar Kewirasusahaan yang mengusung tema "Membangun
Kemandirian Secara Mental, Wawasan dan Keuangan". Dihadiri oleh Asisten
Walikota Sukarma Wijaya yang sekaligus membuka acara Seminar Kewirausahaan,
Kementrian Pemuda dan Olahraga, Tokoh Pemuda Lampung juga turut hadir, dan
acara ini di back up langsung oleh Kasat Intel Polresta Bandar Lampung dan
Polsek Sukarame.
Acara yang diawali dengan Pelantikan Ketua DPD WIMNUS Lampung Yogi
Angga Pranatama dilantik langsung oleh Syafei Effendi. Tujuan dari Seminar
Kewirausahaan ini untuk memberdayakan anak muda agar keluar dari zona nyaman,
terus belajar, berkreasi dan ada karya yang diciptakan agar bisa dirasakan oleh
diri sendiri maupun orang lain.
Acara ini diikuti oleh 2500 peserta yang berasal dari UIN Raden
Intan, Universitas Lampung, dan Universitas-universitas yang ada di Bandar
Lampung. Beberapa SMP dan SMA se Bandar Lampung juga turut hadir dalam Seminar
Kewirausahaan.
Dalam sambutannya Yogi Angga Pranatama selaku Ketua DAP Wimnus
Lampung mengatakan, "Membangun manusia butuh proses dan tahapan. Jika anda
ingin menjadi orang hebat,maka bertemanlah dengan orang hebat. Dan saran saya
jangan pacaran dulu", ujarnya.
Assisten Walikota Bandar Lampung mengatakan "Seminar ini dapat
menambah pengetahuan kita. Sasaran seminar ini adalah pemuda yang memimiliki
idealisme tinggi, menumbuhkan jiwa jiwa entrepreneur untuk membawa Provinsi
Lampung menjadi lebih baik. Diharapkan dari acara ini dapat menambah motivasi
dan semangat berwirausaha," ungkap Drs. Sukarma Wijaya.
"Teman adalah nasib, jika ingin merubah nasib maka harus
berani mengganti teman", ujar Mr. Syafei Effendi saat menyampaikan materi
dan motivasi.
Laporan : Eld
Pemira dianggap cacat, AMPDK adakan Aksi Demo
RADENINTAN - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi
Mahasiswa Peduli Demokrasi Kampus (AMPDK) menggelar aksi terkait cacatnya
pemira yang telah berlangsung 28/11 lalu.
AG mahasiswa FTK yang mewakili AMPDK dalam Aksi ini membacakan
tuntutannya berisi :
1.
Mendesak
Rektor untuk membentuk dan mensosialisasikan Regulasi Pemerintahan Mahasiswa
yang sesuai dan berimbang yang tertuang dalam Peraturan Ormawa UIN tahun 2018.
2.
Cabut
Pengesahan Panitia Pelaksanaan dan Panitia Pengawasan PEMIRA 2018 yang seharusnya
tidak di sahkan dari awal dan telah bertindak sewenang-wenang.
3.
Segera
bentuk penyelenggaraan PEMIRA yang ideal dan melibatkan seluruh elemen
Mahasiswa UIN dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Aksi yang di lakukan pada Jum'at, 07/12/2018 di Gedung Rektorat UIN
Raden Intan Lampung tersebut telah mendapat tanggapan dari pihak birokrasi.
Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag mengatakan, " Kita belum akan mengambil
keputusan jika semua belum clear, mungkin ada masukan-masukan karena ketika
diselenggarakannya pesta demokrasi pasti ada pro dan kontra, kami sangat tidak
bijak jika tidak mendengarkan, maka kami akan mendengarkan dimana
cacatnya", tutur Rektor UIN Raden Intan Lampung dalam mediasi dengan
mahasiswa.
Menurut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Prof.
Dr. Syaiful Anwar, M.Pd mengatakan, "Pimpinan belum pernah mengesahkan
hasil pemira. Kami tanda tangan hanya menerima bahwa sudah ada kronologis yang
kita minta. Kita ingin menuntun bersama bagaimana UIN ini lebih baik lebih maju
lagi itu harapan kita. Tidak ada yang menginginkan perpecahan. Kedepannya mari
kita cari solusi terbaik. Kalaupun ada organisasi ekstra dari luar mari kita
duduk bersama, semua bisa di selesaikan", pungkasnya.
Setelah melakukan mediasi dengan pihak birokrasi, mahasiswa yang
tergabung dalam AMPDK meninggalkan Rektorat UIN Raden Intan Lampung, dan
aktifitas kembali seperti biasanya.
Penulis : Layout
Senin, 03 Desember 2018
UKM INKAI KEMBALI MENOREHKAN PRESTASI
Raden Intan-(01/12/2018). Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Karate-do Indonesia (UKM INKAI) kembali menorehkan prestasi. Tujuh atlet UKM INKAI dikirim ke Cibubur untuk mengikuti kegiatan Indonesia Youth and Sport (30/11/2018).
Pertandingan yang berlangsung selama 2 hari, mulai dari tanggal 1-2 Desember 2018. Dikuti oleh atlet karate se-Indonesia dan dibuka langsung oleh Kemenpora.
Atlet INKAI UIN Raden Intan Lampung berhasil meraih 4 medali emas dan 3 medali perak yang di raih oleh Adi Ansori, Evi tamara, Mukhlis, Yusuf Arif, Sonia, Mahfud Solahudin, dan Mefta. Dan dibantu pula oleh Sensei doni dan senpai Rahmat selaku official.
Mahfud Solahudin selaku ketua umum UKM INKAI UIN Raden Intan Lampung mengatakan "Untuk atlet yang mengikuti pertandingan sudah di siapkan satu bulan sebelum kejuaraan di mulai. Dan memang yang di turunkan di kejuaraan ini adalah atlet yang belum pernah ikut kejuaraan" ujarnya.
"Harapan saya dengan mendapatkan medali ini dapat lebih semangat lagi dalam latihan karena kedepan nya masih banyak lagi kejuaraan-kejuaraan baik di tingkat daerah, nasional sampai asean yang sedang menunggu" tambahnya. (Laporan:R)
Rabu, 28 November 2018
MEDIASI REKTOR DENGAN MAHASISWA TERKAIT KERICUHAN PEMIRA 2018
RADENINTAN – Kegiatan PEMIRA (Pemilihan Raya) dilaksanakan
serentak di berbagai Fakultas kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan
Lampung, namun pada pelaksanaan pesta demokrasi tersebut berakhir dengan ricuh
yang dilakukan oleh elemen mahasiswa, oleh karena itu pihak Birokrasi melakukan
mediasi dengan elemen mahasiswa di Gedung Rektorat, Rabu, 28/11/2018.
Mediasi
ini dilaksanakan di ruang Rektor, dihadiri
langsung oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.ag
serta Wakil Rektor III Bid. Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Raden Intan Lampung
Prof.Dr. Saiful Anwar, M.Pd beserta pihak birokarasi kampus, Pihak Kepolisian dan Elemen Mahasiswa
lainnya.
Adanya
mediasi yang disebabkan oleh kericuhan yang terjadi didalam kegiatan pemira ini
munculah tuntutan – tuntutan yang diberikan oleh elemen mahasiswa kepada pihak
kampus. Tuntutan ini berupa harapan dari elemen mahasiswa yang ditujukan
langsung kepada pihak kampus yang dinyatakan oleh perwakilan elemen mahasiswa (Edwin/Mahasiswa Fakultas Tarbiyah). Tuntutan ini berisi (1),
tidak disahkannya hasil PEMIRA (2), pengulangan kembali pelaksanaan PEMIRA (3),
Pengobatan terhadap korban dari kericuhan PEMIRA.
Namun,
hal ini tidak langsung diterima oleh pihak Birokrasi
karena dari awal kegiatan PEMIRA ini sudah diberikan peringatan bahwa kegiatan
ini sudah tidak lagi ada dalam Regulasi Derjen tetapi seluruh elemen mahasiswa
menyetujui untuk tetap melaksanakan kegiatan PEMIRA ini. Oleh karena itu, pihak
kampus memberikan kelonggaran untuk melakukan PEMIRA dengan harapan tidak
adanya keotoriteran dalam kampus. “Regulasi dalam pemira ini dibuat oleh
mahasiswa dari mahasiswa dan untuk mahasiswa, jadi dari pihak kampus khususnya
saya itu tidak ikut andil dalam permasalahan regulasi Pemira ini,” ucap Rektor UIN Raden
Intan Lampung.
Dalam
hal ini elemen mahasiswa meminta dari pihak kampus agar dapat memberikan solusi
atas kejadian yang terjadi di dalam kegiatan PEMIRA UIN Raden Intan
Lampung. Dari pihak kampus akhirnya memberikan solusi akan ditindaklanjutinya
permasalahan ini, apabila
dari pihak elemen mahasiswa memberikan laporan secara tertulis mengenai
kronologis kericuhan yang terjadi serta akan diadakan pertemuan dengan pihak
Badan Pengawas (BAWAS) dan Panitia Pelaksana (PANLAK) yang akan diselesaikan
secepat mungkin permasalahan ini.
Laporan
: Potret
Langganan:
Postingan (Atom)