Minggu, 31 Agustus 2025

DARI JALANAN HINGGA KEKHAWATIRAN, ISYARAT TRAGEDI 1998 TERULANG?

[Opini]


Sumber: Kompas.com

Dikutip dari kompas.com, tahun 1998 adalah titik balik sejarah Indonesia. Jatuhnya rezim orde baru membuka pintu menuju era demokrasi yang menjanjikan kebebasan, keadilan, dan pemerintah yang bersih. Reformasi lahir dari gelombang protes mahasiswa dan rakyat yang menginginkan perubahan mendasar terhadap kekuasaan otoriter dan koruptif.

Bila tahun 1998 ditandai dengan keberanian mahasiswa dan rakyat menuntut keadilan di jalanan, maka tahun 2025 ini memperlihatkan demokrasi yang semakin dibungkam secara halus lewat regulasi, pembatasan kebebasan berpendapat, dan lembaga lembaga independen. Namun perbedaan tahun 1998 represif secara fisik dan terang terangan contohnya seperti penculikan, penembakan, dan penjarahan. Tetapi berbeda pada tahun sekarang, represifnya secara halus dan legal. Legal formal seperti pakai hukum, regulasi, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan blokir konten.

Namun, ada kemiripan yang patut kita waspadai, konflik antar sesama rakyat. Contoh terdekat adalah insiden yang menimpa Affan Kurniawan yang terjadi pada Kamis malam (28/08), seorang ojek online (ojol) yang ditabrak oleh kendaraan taktis (rantis) kepolisian negara republik Indonesia (Polri). Padahal, saat itu Affan sedang bekerja, dan melintas dilokasi demo. Naasnya, sebuah rantis brigade mobil (brimob) melaju kencang dan tubuhnya terlindas. Rakyat tentu tambah marah, dan makin tidak terkendali. Hal Itu menjadi bukti bahwa, Alih-alih berdiskusi, dan melindungi satu sama lain. kita justru mulai saling menyerang, dan banyak korban yang tidak bersalah terkena imbasnya. 

Kemudian dikutip dari detik.com, mulai Sabtu malam (30/08), pengguna TikTok di Indonesia tidak lagi bisa menggunakan layanan siaran langsung atau live. Pihak TikTok memutuskan untuk menonaktifkan fitur tersebut sementara waktu dengan alasan menjaga keamanan nasional. Terkait hal ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan, kebijakan tersebut bukan arahan pemerintah melainkan inisiatif TikTok sendiri. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar. Ia membantah kabar bahwa pemerintah meminta TikTok menghentikan layanan live sementara waktu. 

Tapi, apakah benar ini merupakan inisiatif dari Tiktok itu sendiri? Atau justru sebuah awal pembungkaman kepada rakyat yang katanya bebas memberi aspirasi, tapi malah dibatasi? Apakah situasi hari ini sudah sedekat itu dengan tragedi 1998?

Menurut saya, dalam beberapa aspek, belum. Namun secara atmosfer, tekanan sosial dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah mulai memuncak, mirip dengan suasana pra-reformasi dulu. Rakyat mulai muak, suara dibungkam, media dibatasi, dan aparat mulai dianggap tak lagi membela rakyat.

Henry Manampiring, yang merupakan seorang penulis turut berpesan untuk belajar dari kerusuhan 1998. "Belajar dari kerusuhan dan perkosaan 1998 masal jangan mau diadu domba melawan suku atau agama lain," ucapnya dilaman instragramnya.

Dalam pandangan saya, kalimat tersebut benar. Itu dapat menjadi pengingat bagi kita. Kita tidak butuh pertumpahan darah untuk memperjuangkan suara. Rakyat Indonesia hari ini harus lebih bijak, lebih kritis, tapi juga lebih damai dalam menyuarakan pendapat. Kita tahu harga dari sebuah kerusuhan, dan kita tidak ingin membayarnya lagi. 

Ingat, jangan terprovokasi. Suarakan kebenaran, tapi dengan kepala dingin. Karena demokrasi bukan hanya soal kebebasan bicara, tapi juga soal kedewasaan dalam berdialog. Reformasi bukan sekedar warisan, tapi juga sebuah tanggung jawab. Mungkin kita memang bukan generasi pertama yang melawan ketidakadilan, tapi kita bisa jadi generasi pertama yang melawan dengan cara yang lebih beradab. Hal itu hanya bisa terjadi jika kita semua, rakyat, mahasiswa, aparat, dan pemerintah, sama-sama ingat, bahwa Indonesia bukan milik satu suara, tapi milik semua.

Kalau kita semua gagal menjaga itu, maka bukan tidak mungkin sejarah akan terulang dan kali ini, luka yang sama akan terasa lebih pedih karena kita sebenarnya sudah tahu cara mencegahnya, tapi memilih untuk tidak.

Karya: Ratu & Ana 
Editor: indepth

Jumat, 29 Agustus 2025

RANTIS POLRI, PENGAMAN ATAU ANCAMAN NYAWA RAKYAT?

[ Opini ]




Insiden kendaraan taktis (rantis) yang menabrak driver ojek online (ojol) di Pejompongan bukan sekadar kecelakaan biasa. Tragedi ini menjadi bukti bahwa rasa aman warga bisa hilang kapan saja, bahkan oleh pihak yang seharusnya melindungi mereka.

Tragedi ini terjadi pada Kamis, 28 Agustus 2025 sekitar pukul 19.25 WIB, di kawasan Jalan Penjernihan I, Pejompongan, Jakarta Pusat. Saat itu sedang berlangsung demo menolak tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berlangsung ricuh di sekitar Gedung DPR.

Mengutip dari katadata.co.id, di tengah kekacauan, seorang driver ojol bernama Affan Kurniawan (21) yang sedang bekerja melintas di sekitar lokasi. Affan terjatuh di jalan, dan naas, sebuah rantis Brigade Mobil (Brimob) melaju kencang dan melindas tubuhnya. Video yang beredar menunjukkan rantis sempat berhenti sejenak, tetapi kemudian kembali melaju dan semakin melindas tubuh korban. Affan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), namun nyawanya tidak tertolong.

Dilansir dari kumparan.com, Affan adalah mahasiswa tingkat akhir yang juga bekerja sebagai driver ojol untuk membantu kebutuhan keluarganya. Fakta yang beredar juga menyebutkan bahwa tujuh oknum anggota Brimob yang bertugas mengoperasikan rantis tersebut kini telah diamankan untuk diperiksa. Namun hingga saat ini, belum juga diketahui nama-nama anggota Brimob yang menabrak Affan hingga tewas.

Pengoperasian rantis di kawasan padat seharusnya dilakukan dengan disiplin dan prosedur ketat. Fakta bahwa seorang ojol yang hanya mencari nafkah bisa menjadi korban menunjukkan bahwa profesionalisme aparat masih jauh dari harapan. Rantis sejatinya dirancang untuk melindungi dan menjaga keamanan, bukan menjadi ancaman mematikan bagi warga. Dalam kondisi kericuhan sekalipun, kendaraan ini tidak perlu dikemudikan secara ugal-ugalan.

Dalam pandangan saya, kepercayaan publik pun akan semakin menipis. Permintaan maaf dan janji investigasi terdengar seperti pola lama yang terus diulang tanpa tindakan nyata. Publik butuh bukti bahwa ada evaluasi, transparansi, dan sanksi tegas agar jurang ketidakpercayaan tidak semakin lebar.

Bagi para ojol, tragedi ini bukan hanya soal luka fisik, tetapi juga trauma psikologis. Mereka kini harus bekerja dengan rasa waswas, khawatir bahwa ancaman di jalan datang bukan hanya dari lalu lintas atau kriminalitas, tetapi juga dari aparat itu sendiri.

Menurut saya, kejadian ini seharusnya menjadi titik balik. Reformasi di tubuh kepolisian bukan lagi wacana, tetapi keharusan. Profesionalisme tidak cukup diukur dari kemampuan mengendalikan peralatan, tetapi juga dari empati dan kesadaran bahwa tugas utama aparat adalah menjaga rasa aman masyarakat. Rakyat sekarang makin kehilangan kepercayaan pada aparat. Tanpa bukti nyata berupa evaluasi, penegakan hukum, dan perubahan sikap, rasa aman itu akan terus terkikis.

Karya: Fazila
Editor: Novel

Rabu, 27 Agustus 2025

PBAK HARI KEDUA, MAHASISWA BARU UIN RIL KENALI LINGKUNGAN FAKULTAS

[ Berita ]


Sambutan Dekan Fakultas Syariah
Sumber: Andre

Raden Intan – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) hari kedua, Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) mulai diperkenalkan lingkungan fakultas masing-masing. (Rabu 27/08/25).

PBAK hari kedua dilaksanakan di gedung fakultas masing-masing, yang bertujuan untuk membantu maba beradaptasi dengan lingkungan jurusan, mengenal budaya akademik, sistem perkuliahan, layanan kampus, serta organisasi kemahasiswaan di fakultas.

Dr. Eva Rodiah Nur, M.H., selaku Dekan Fakultas Syariah (FS) menekankan pentingnya integritas dan pemahaman hukum Islam dalam kehidupan akademik maupun masyarakat. Ia juga menyampaikan bahwa UIN RIL berkomitmen memperkuat visi integritas melalui kurikulum cinta.

"Di Fakultas Syariah, Kurikulum Cinta wajib diterapkan hingga Juli 2028, yang berlandaskan kasih sayang dan kepedulian, serta menghindari tindakan saling membully," tuturnya.

Eli Sintia, mahasiswa baru Hukum Tata Negara (HTN), mengatakan bahwa penerapan kurikulum cinta menegaskan pentingnya keseimbangan antara akademik dan karakter.

“Hal ini menegaskan bahwa menjadi mahasiswa HTN tidak hanya dituntut untuk unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter dan kepedulian sosial,” ucapnya.

Sementara itu, Rinda Aulia, mahasiswa baru Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), merasa bahwa PBAK hari kedua sangat luar biasa. “Kegiatan yang diselenggarakan terasa menyenangkan, terutama dengan kehadiran para pemateri hebat yang memberikan materi bermanfaat untuk mengenal fakultas,” ujarnya.


Rep: Erliana & Reva

Editor: Indepth

Selasa, 26 Agustus 2025

SEMARAK PBAK UIN RIL 2025, MAHASISWA BARU ANTUSIAS IKUTI ACARA

[ Berita ]


Sumber: Naila

Raden Intan — Semarak Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) Tahun 2025, mahasiswa baru (maba) antusias ikuti acara. (Selasa, 26/08/25)

PBAK tahun 2025 berlangsung selama tiga hari yakni dimulai pada 26—28 Agustus 2025. PBAK hari pertama dilaksanakan secara menyeluruh oleh mahasiswa baru (maba) dari seluruh fakultas di Gedung Serba Guna (GSG) K.H. Ahmad Hanafiah UIN RIL. 

Pada PBAK hari pertama, seluruh rangkaian kegiatan dilakukan dengan tertib dan aktif di GSG oleh seluruh maba dari 8 fakultas di UIN RIL. Para maba mengikuti arahan dari Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) fakultas masing-masing untuk menyanyikan yel-yel hingga masuk ke dalam GSG.

Selain itu, kegiatan Demonstrasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) juga turut menjadi saksi antusiasme para maba dalam mengikuti PBAK hari pertama. Mereka turut aktif dalam berekspresi pada setiap penampilan Demonstrasi UKM.

Cia salah satu mahasiswi Program Studi (Prodi) Manajemen Bisnis Syariah (MBS) mengaku bahwa PBAK yang dilaksanakan tahun ini sangat amat menggembirakan.

“PBAK pada hari pertama ini terasa sangat menggembirakan dan meninggalkan kesan yang mendalam sekaligus memberikan semangat baru bagi saya," ujarnya.

Selain itu Dina Marisa salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) turut mengungkapkan rasa senangnya saat menjalankan kegiatan ini.

“Saya merasakan kebahagiaan tersendiri mengikuti PBAK ini, terlebih pada saat demo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tadi, penampilannya sangat spektakuler dan sangat menarik perhatian para maba," ungkapnya.

Tak hanya itu, ia pun memberikan pesan untuk PBAK tahun berikutnya agar tetap konsisten menghadirkan kegiatan yang positif bagi para mahasiswa.

Rep: Nabila & Naila
Editor: Tala

RESMI MENJADI MAHASISWA, UIN RIL KUKUHKAN 4.174 CAMABA TAHUN 2025

[ Berita ]


Sumber: Content


Raden Intan — Resmi Menjadi Mahasiswa, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) kukuhkan sebanyak 4.174 Calon Mahasiswa Baru (Camaba) tahun 2025. (Selasa, 26/08/25).

Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2025 mengusung tema "Merajut cinta, Merawat Semesta: Membangun Generasi Emas, Berjiwa Ekoteologis" dan diselenggarakan selama 3 hari dimulai dari tanggal 26—28 Agustus 2025. 

Hari pertama PBAK dilaksanakan di Gedung Serbaguna Guna (GSG) KH. Ahmad Hanafiyah UIN RIL. Sementara hari kedua dan ketiga, dilaksanakan di Fakultas dan Program Studi (Prodi).

Diresmikan langsung oleh Prof. Dr. Idham Khalid, M.Ag., selaku Ketua Senat pada Sidang Senat Terbuka. Dengan turut dihadiri oleh Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., Ph.D., selaku Rektor UIN RIL, Prof. Dr. H. Idrus Ruslan, M.Ag., selaku Wakil Rektor (Warek) III UIN RIL, jajaran Senat UIN RIL, jajaran Dekan dan Wakil Dekan (Wadek) Fakultas, serta seluruh Civitas Akademika UIN RIL. 

Rektor UIN RIL Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa maba harus memanfaatkan masa studi dengan baik.

"Maba harus memanfaatkan masa studi dengan baik. Gali ilmu setinggi-tingginya bangun jejaring pertemanan yang sehat, dan jadilah mahasiswa yang aktif, kreatif, serta berjiwa sosial," ucapnya. 

Warek III UIN RIL menyampaikan harapan kepada seluruh mahasiswa baru tahun 2025 agar mengikuti kegiatan PBAK secara maksimal serta bersungguh-sungguh agar mendapatkan wawasan dari kegiatan PBAK ini.

Lili Roikhatul Janah, mahasiswa baru Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) menyampaikan kesannya dalam kegiatan PBAK hari pertama ini. 

"Kegiatan PBAK ini benar-benar sangat mengesankan dan tidak menyangka akan semeriah ini, bahkan jauh melebihi ekspetasi yang saya bayangkan,” ungkapnya.

Rep: Milya

Editor: Tala

Rabu, 20 Agustus 2025

UIN RIL SEDIAKAN LAYANAN PENUKARAN UKURAN ALMAMATER BAGI CAMABA

[ Berita ]


Sumber: Tisya

Raden Intan — Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menyediakan layanan penukaran ukuran almamater bagi calon mahasiswa baru (camaba) pada tahap ke-2 pembagian almamater. (Kamis, 21/08/25)

Pada pembagian almamater tahap pertama, terdapat banyak keluhan terkait ukuran jaket almamater yang tidak sesuai. Maka dengan adanya keluhan ini, UIN RIL menyediakan layanan penukaran almamater bagi calon mahasiswa baru (camaba) pada tahap ke-2. 

Pendistribusian jaket almamater tahap ke-2 dilaksanakan di area belakang Gedung Day Care UIN RIL, dimulai sejak pukul 09.00 hingga 15.00 WIB yang dibagi ke dalam 3 hari, yakni:

1. Kamis, 21 Agustus 2025: Fakultas Syariah (FS), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Fakultas Adab (FA), Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

2. Jumat, 22 Agustus 2025: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

3. Sabtu, 23 Agustus 2025: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Fakultas Psikologi Islam (FPI).

Siti Maimunah selaku salah satu panitia mengungkapkan bahwa terdapat keringanan bagi camaba tahap ke-1 untuk menukar almamater pada tahap ke-2.

"Camaba pada tahap 1 mendapatkan keringanan untuk menukarkan almamater jika ukuran yang didapat tidak sesuai, selama ukuran yang diinginkan tersedia," ungkapnya. 

Rama Aditia camaba program studi (prodi) Hukum Tata Negara (HTN) mengatakan bahwa penukaran almamater dilakukan tanpa syarat khusus. 

"Saya menukar dari ukuran XL ke L tanpa syarat khusus, hanya dengan membawa almamater yang ukuran sebelumnya tidak sesuai," ucapnya.

Reporter: Sakira & Tisya

Editor: Novel

Sabtu, 16 Agustus 2025

BENDERA ONE PIECE RAMAI DIKIBARKAN MENJELANG HARI KEMERDEKAAN INDONESIA KE-80

[ Artikel ]

Sumber: Beritasatu.com

Bendera One Piece yang menampilkan simbol Jolly Roger dengan tengkorak ber-topi jerami, menjadi viral di Indonesia menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI). Banyak warganet membagikan foto dan video bendera ini berkibar berdampingan atau bahkan menggantikan posisi bendera Merah Putih di berbagai daerah. Fenomena ini cepat menyebar di media sosial karena dianggap unik, nyeleneh, dan sarat makna. 

Menurut tempo.com dalam dunia One Piece bendera tersebut dikenal sebagai Jolly Roger, yaitu simbol tengkorak yang dipakai oleh setiap kru bajak laut. Asal-usul Jolly Roger sendiri terinspirasi dari bendera bajak laut di sejarah nyata, yang digunakan pada abad ke-17 hingga ke-18 untuk menakut-nakuti musuh dan menandai identitas kapal bajak laut. 

Simbol Jolly Roger dalam konteks One Piece tidak selalu bermakna kekerasan atau kehancuran. Tetapi, juga menjadi ekspresi dari kebebasan dan perlawanan terhadap ketidakadilan yang merupakan isu utama dalam cerita buatan Eiichiro Oda ini.

Dilansir dari NU.Or.id, Fenomena ini bukan sekadar tren fandom, tetapi juga cerminan cara generasi muda memaknai nasionalisme melalui bahasa budaya pop. Bagi banyak anak muda, bendera Jolly Roger bukan untuk menggantikan Merah Putih, melainkan cara menyampaikan pesan yang lebih relevan dengan era digital. 

Menurut Moh Faiz Maulana selaku Dosen Sosiologi Universitas Nahdatul Ulama Indonesia menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia melarang penggunaan bendera One Piece karena dianggap bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Ini memicu perdebatan di media sosial dan kalangan penggemar.
 
Dilansir dari tirto.id pelecehan terhadap simbol negara pengibaran bendera One Piece dalam konteks kemerdekaan dianggap merendahkan lambang negara bendera Merah Putih. Pemerintah menegaskan bahwa simbol negara adalah pemersatu dan tidak boleh dipinggirkan oleh simbol lain, terutama dalam momentum sakral seperti peringatan 17 Agustus.

Dikutip dari detik.com Anak muda hari ini kritis, melek informasi, tetapi mereka tidak merasa didengar. Dalam situasi seperti itu, mereka mencari simbol baru yang mewakili semangat kebebasan, pemberontakan, dan solidaritas nilai-nilai yang ironisnya justru mereka temukan dalam tokoh bajak laut fiktif seperti Luffy, bukan dalam simbol-simbol kenegaraan.

Fenomena bendera One Piece yang berkibar di bawah bendera Merah Putih menjelang HUT ke-80 RI muncul karena adanya pergeseran cara generasi muda mengekspresikan nasionalisme. Meski pemerintah melarang penggunaannya dengan alasan menjaga persatuan, justru larangan itu semakin memicu perhatian publik dan membuat tren ini semakin ramai. Pada akhirnya, bendera Jolly Roger dipakai bukan untuk menyaingi simbol negara, melainkan sebagai bentuk ekspresi kebebasan, kritik sosial, sekaligus tanda bahwa generasi muda mencari cara baru untuk menyuarakan identitas dan semangat kemerdekaan sesuai zamannya.

Reporter: Alisya & Rizka
Editor: Tala


Rabu, 13 Agustus 2025

KKN 87 UIN RIL KENALKAN KARYA SENI RAMAH LINGKUNGAN DARI BAHAN ALAMI

[ Berita ]


Sumber: Kelompok KKN 78 UIN RIL

Raden Intan — Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 87 Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) perkenalkan karya seni ramah lingkungan dari bahan alami. (Rabu, 13/08/25)

Kegiatan yang bertemakan "Karya Seni Ramah Lingkungan" tersebut dilaksanakan di Masjid Nurul Yaqin Kelurahan Gotong Royong, Kecamatan Tanjung Karang Pusat pada Sabtu (09/08).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan karya seni ramah lingkungan dengan bahan baku tanaman yang ada di sekitar tempat tinggal, dan diikuti oleh 20 orang Remaja Masjid Nurul Yaqin Kelurahan Gotong Royong.

Juli Zulfazri selaku penanggung jawab risma Nurul Yaqin yang mengikuti kegiatan ini berharap agar hasil dari program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya dapat menjadi sumber penghasilan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Julia Ayu selaku pemateri menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat menjadi alternatif untuk mengurangi kerusakan lingkungan.

"Praktik Eco Print ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan ekosistem akibat limbah kimia pabrik tekstil," ucapnya.

Rizqi Hidayat selaku Koordinator Kelompok (Korkel) menyampaikan harapannya terkait adanya kegiatan ini.

"Semoga melalui kegiatan ini, dapat menjadi media edukasi melalui karya seni tekstil yang mengangkat nilai keberlanjutan dan pelestarian alam, serta dapat menjadi peluang usaha menjanjikan bagi warga sekitar," ujarnya.

Reporter: Convince
Editor: Novel

Minggu, 10 Agustus 2025

TELAH TERBIT E-KORAN EDISI JULI TAHUN 2025

[ E-Koran ]



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Pers Mahasiswa! ✊🏻

Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat koran dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui internet. Maka dengan itu, UKM PersMa Raden Intan dengan bangga kembali menerbitkan "𝗘-𝗞𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗘𝗱𝗶𝘀𝗶 𝗩𝗜𝗜" tahun 2025.

Baca E-Koran selengkapnya:

https://bit.ly/E-KoranEdisiJuli2025

Sabtu, 09 Agustus 2025

LESTARIKAN LINGKUNGAN, UIN RIL BAGIKAN 8.000 BIBIT TANAMAN KE PESERTA KKN

 [ Berita ]


Sumber: Zaaza

Raden Intan — Lestarikan lingkungan, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) bagikan 8.000 bibit tanaman ke peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) mulai dari 8—10 Agustus 2025. (Sabtu, 09/08/25).

Pada 8 Agustus dibagikan kepada peserta KKN Lingkar Kota, 9 Agustus dibagikan kepada peserta KKN Tematik Perlindungan Anak, KKN Tematik Mengajar, KKN Dakwah Humanis, KKN Lingkar Kampus, dan 10 Agustus dibagikan kepada peserta KKN Lingkar Kota Kecamatan Kemiling.

Terdapat 4 jenis tanaman yang dibagikan, yakni nangka, pala, jambu mete, dan pinang. Di mana bibit tersebut terdiri dari 80 paket dan setiap paket terdapat 25 bibit pohon. Kelompok KKN mendapatkan 50 bibit dengan 2 jenis tanaman. Jumlah bibit harus menyesuaikan dengan lahan yang akan ditanam serta mengikuti arahan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.

Afif Rifqi Yonada selaku peserta KKN Lingkar Kampus yang bertanggung jawab dalam pembagian bibit tanaman di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) mengatakan bahwa jumlah bibit 23.500 namun mengalami penyesuaian dengan lahan yang akan ditanam dan kebijakan Pemkot sehingga menjadi 8.000 bibit.

Okto Purna Irawan selaku salah satu peserta KKN Tematik Perlindungan Anak kelompok 129 ungkapkan tujuan dari program ini adalah untuk penghijauan dan tata kelola lahan di kota.

"Menurut saya, tujuan dari penanaman bibit ini untuk penghijauan sebagai program Green Campus UIN RIL yang didukung oleh Pemkot guna mengurangi polusi udara di Kota Bandar Lampung," ujarnya.

Dwi Anggreta, salah satu peserta KKN Tematik Mengajar kelompok 200 menyatakan bahwa program ini bermanfaat untuk lingkungan.

"Program ini sebagai salah satu kontribusi UIN RIL terhadap pelestarian lingkungan, dan harapannya setelah pohon tumbuh baik dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar," harapnya.

Reporter: Dela & Zaaza

Editor: Indepth

Jumat, 08 Agustus 2025

KKN 211 UIN RIL BAWA INOVASI DIGITAL KE SMA YADIKA MELALUI PROGRAM GIP

[ Berita ]

Sumber: Kelompok KKN 211

Raden Intan — Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 211 Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) bawa inovasi digital ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Yadika Bandar Lampung melalui program Green Identity Project (GIP). (Sabtu, 09/08/25)

Program yang bertemakan "Inovasi Digital dalam Edukasi Lingkungan Sekolah" ini dilaksanakan selama 4 hari, yakni terhitung sejak tanggal 4—8 Agustus 2025 dan bertujuan untuk menjadikan 29 pohon yang ada di sekolah menjadi media pembelajaran digital yang menarik. 

Melalui program GIP, setiap pohon kini dilengkapi dengan papan identitas yang berisi nama, nama latin, dan informasi penting lainnya yang dapat diakses langsung melalui barcode. Para siswa cukup memindai kode tersebut dengan ponsel mereka untuk mendapatkan informasi lengkap tentang pohon.

Rizki Muhamad Sidik selaku Koordinator Kelompok (Korkel) menjelaskan bahwa program ini adalah wujud nyata dari pemanfaatan teknologi untuk pendidikan. 

"Ini adalah upaya kami untuk membuka ruang digital dalam proses belajar. Kami ingin mendorong siswa untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu belajar yang efektif," jelasnya. 

Program GIP ini disambut antusias oleh Bapak Pujiono selaku Kepala Sekolah SMA Yadika. Menurutnya, program ini merupakan terobosan baru di sekolahnya.

"Kami sangat senang dengan adanya program ini. Ini memberikan media belajar yang berbeda dan interaktif. Kami berharap ini bisa memicu rasa ingin tahu siswa dan menambah pengetahuan mereka," ujarnya.

Reporter: Milya
Editor: Novel

CAMABA KELUHKAN UKURAN ALMAMATER TAK SESUAI, AKADEMIK UIN RIL KLARIFIKASI

[ Berita ]


Sumber: Naya

Raden Intan — Calon mahasiswa baru (camaba) keluhkan ukuran jaket almamater yang tidak sesuai, pihak akademik Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) sampaikan klarifikasi. (Jum'at, 08/08/25)

Tepat pada tanggal 4—6 Agustus 2025 lalu, UIN RIL laksanakan kegiatan pembagian jaket almamater tahap 1 kepada camaba yang telah membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) s.d tanggal 30 Juli 2025.

Pengambilan jaket almamater tersebut menuai banyak keluhan dari camaba terkait ukuran almamater yang tidak sesuai dengan ukuran yang sebelumnya sudah mereka isi pada form saat daftar ulang.

Camaba dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menyampaikan bahwa pada hari kedua pengambilan almamater, seluruh ukuran yang tersedia hanya XL. Padahal ia sudah mengisi ukuran yang sesuai yakni M saat daftar ulang.

Terkait dengan hal tersebut, pihak akademik mengonfirmasi bahwa pembagian almamater dibagi menjadi 2 tahap untuk menghindari membeludaknya camaba pada hari yang sama. Maka pada tahap pertama, almamater baru tersedia 3 ukuran yakni L, XL, dan XXL.

Devitha Anggun, S.E., M.M., selaku Sub Koordinator Kemahasiswaan UIN RIL juga menyampaikan bahwa almamater yang ukurannya tidak sesuai boleh ditukarkan.

"Jika ada yang merasa almamaternya memang terlalu kebesaran, bisa ditukarkan di tahap 2. Namun tetap saja kita dahulukan camaba yang akan mengambil almamater di tahap 2 lebih dulu," jelasnya.

Salah satu camaba juga turut menyampaikan bahwa pada saat pengambilan almamater, ukuran yang dimintanya habis dan hanya tersisa satu ukuran saja.

"Saat pengambilan almet full XL semua, padahal saya sudah masukin ukuran pas saat daftar ulang. Padahal kalau bisa habis kenapa gak dari kemarin aja semuanya sekalian dibagikan," ucapnya.

Reporter: Novel
Editor: Cerpen

Rabu, 06 Agustus 2025

KKN 84 UIN RIL ADAKAN PENYULUHAN PENGGUNAAN BIOPORI DAN PEMBUATAN ECOENZYM

[ Berita ]


Sumber: Kelompok KKN 84 Sukajawa Baru


Raden Intan — Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) Kelompok 84 adakan penyuluhan penggunaan biopori dan pembuatan ecoenzym. (Rabu, 06/08/25)

Kegiatan yang bertema "Pemberdayaan Masyarakat dengan Mengadakan Penyuluhan Biopori dan Ecoenzyme" tersebut dilaksanakan di Balai Al-Qonaah, Kecamatan Sukajawa Baru, Kelurahan Tanjung Karang Barat, pada Selasa (05/08). 

Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan 18 Rukun Tetangga (RT) dan Karang Taruna di Kecamatan Sukajawa Baru bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat agar dapat memanfaatkan serta mengurangi limbah dapur. 

Dalam materi yang disampaikan oleh Zahwa Tara Fadhila bahwa limbah dapur yang biasanya dibuang, dapat digunakan menjadi hal yang lebih bermanfaat.

“Program ini diadakan agar masyarakat tahu bagaimana cara mengatasi dan mengolah limbah dapur dengan menggunakan biopori dan ecoenzym sehingga limbah tersebut lebih bermanfaat dan tidak dibuang begitu saja," jelasnya.

Aan Hidayat selaku ketua RT 07 Lingkungan 1 kelurahan Sukajawa Baru, menyampaikan bahwa program yang dilaksanakan cukup baik. Hanya saja jangka waktu menghasilkannya agak terlalu lama sampai 3 bulan.

Selanjutnya, Wahyudi selaku anggota Karang Taruna Kampung Pasir Binglu menyampaikan harapannya terhadap adanya kegiatan ini. 

“Harapan saya setiap rumah tangga dapat mengurangi sampahnya dengan berkreativitas menggunakan sampah organik tersebut jadi bisa dimanfaatin,” harapnya.

Reporter: Quote

Editor: Novel

Selasa, 05 Agustus 2025

MENJELANG PBAK, CALON MAHASISWA BARU UIN RIL 2025 MULAI TERIMA JAKET ALMAMATER

[ Berita ]


Sumber: Naya

Raden Intan – Menjelang Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), calon mahasiswa baru (camaba) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) tahun 2025 mulai menerima jaket almamater. (Selasa, 05/08/25)

Distribusi jaket almamater tersebut dilaksanakan di area belakang Gedung Day Care UIN RIL, dimulai sejak pukul 08.00 hingga 15.30 WIB dalam 3 hari, yakni:

1. Senin, 4 Agustus 2025: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) & Fakultas Psikologi (FPI). 

2. Selasa, 5 Agustus 2025: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) & Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA).

3. Rabu, 6 Agustus 2025: Fakultas Syariah (FS), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Fakultas Adab (FA), Fakultas Sains & Teknologi (FST).

Sebelum mengambil almamater maba diwajibkan menunjukkan bukti pelunasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebagai syarat pengambilan jaket. Bagi mahasiswa yang berhalangan hadir dan ingin diwakilkan, perwakilan harus membawa surat kuasa yang telah ditandatangani di atas materai Rp10.000.

Dava Saputra selaku salah satu panitia mengungkapkan bahwa proses pengambilan berlangsung lancar dan penuh semangat dari para camaba.

"Banyak camaba yang tampak antusias, datang tepat waktu, dan mengikuti prosedur dengan tertib. Proses ini juga didukung oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dari masing-masing jurusan," ungkapnya. 

Menurut informasi dari panitia, akan ada jadwal pengambilan almamater tahap selanjutnya. Namun, belum ada informasi lebih lanjut terkait jadwal tersebut. 

Raffi Dwi Praditya, salah satu camaba dari program studi (prodi) Akuntansi Syariah (AKS) mengatakan bahwa pengambilan almamater ini menjadi momen yang berkesan untuknya.

“Saya senang sekali bisa berkenalan dengan teman-teman baru pada saat pengambilan almamater tadi. Hal ini tentunya menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagi saya,” ujarnya.

Reporter: Naya

Editor: Tala