Selasa, 04 November 2025

TELAH TERBIT E-KORAN EDISI OKTOBER TAHUN 2025

[ E-Koran ]





Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Pers Mahasiswa! ✊🏻

Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat koran dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui internet. Maka dengan itu, UKM PersMa Raden Intan dengan bangga kembali menerbitkan "𝗘-𝗞𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗘𝗱𝗶𝘀𝗶 𝗫" tahun 2025.

Baca E-Koran selengkapnya:

Senin, 27 Oktober 2025

HARI SUMPAH PEMUDA SEBAGAI SIMBOL LAHIRNYA SEMANGAT BARU GENERASI BANGSA

[ Artikel ]


Sumber: Pinterest


Perjalanan bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran generasi mudanya yang senantiasa menjadi motor penggerak perubahan. Sebutan “putra dan putri Indonesia” bukan hanya sekadar ungkapan kebanggaan, tetapi cerminan tanggung jawab moral untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Dalam konteks kekinian, semangat tersebut mengalami transformasi menjadi tekad untuk menjadi pemuda dan pemudi yang inovatif, kreatif, serta berdaya saing tinggi. Dari semangat persatuan yang diikrarkan melalui Sumpah Pemuda, kini lahirlah semangat baru yang menuntun generasi muda untuk menciptakan solusi, menghadirkan perubahan, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah global.

Dilansir dari Wikipedia.org, Sumpah Pemuda, yang secara resmi disebut sebagai Keputusan Kongres Pemuda Indonesia (ejaan 𝘝𝘢𝘯 𝘖𝘱𝘩𝘶𝘪𝘫𝘴𝘦𝘯: 𝘗𝘰𝘦𝘵𝘰𝘦𝘴𝘢𝘯 𝘊𝘰𝘯𝘨𝘳𝘦𝘴 𝘗𝘦𝘮𝘰𝘦𝘥𝘢-𝘱𝘦𝘮𝘰𝘦𝘥𝘢 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢) adalah ikrar yang diucapkan oleh pemuda-pemudi Indonesia pada 28 Oktober 1928, yang menetapkan jati diri bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini merupakan bentuk pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) oleh pemuda dan pemudi di Indonesia dengan pernyataan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.  

Sejak tahun 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda. Mengutip dari liputan6.com, meskipun telah berlalu hampir satu abad, arti Sumpah Pemuda tetap relevan dan penting untuk dipahami oleh generasi muda Indonesia saat ini. Beberapa alasannya antara lain, Memperkuat Rasa Persatuan di tengah tantangan globalisasi dan meningkatnya sentimen kedaerahan, Sumpah Pemuda mengingatkan kita akan pentingnya persatuan nasional. Semangat "satu nusa, satu bangsa" perlu terus dijaga dan dipupuk di kalangan generasi muda, menghargai Keberagaman Sumpah Pemuda lahir dari kesadaran akan keberagaman Indonesia. 

Sumpah pemuda menunjukkan bahwa pemuda memiliki peran penting dalam menentukan arah bangsa. Ini bisa menjadi motivasi bagi generasi muda untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Dalam konteks sosial, sumpah pemuda bukan hanya sekadar peristiwa bersejarah bagi kita. Namun ada semangat sendiri yang terpatri dalam nadi, yakni semangat persatuan. Di zaman yang serba digital ini, banyak isu-isu beredar di media sosial yang terkadang tidak dapay dipastikan kebenarannya, serta ujaran-ujaran kebencian yang dapat menimbulkan perpecahan. 

Sebagai contoh saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), dilansir dari Kompas.id ujaran kebencian saat Pilkada 2024 marak di berbagai platform media sosial. Peran pemuda dalam semangat persatuan menjadi penengah dan penyebar informasi yang benar melalui gerakan literasi digital dan dialog kebangsaan, serta tidak ikut terperosok dalam provokasi media sosial. Selain itu, peran pemuda dalam memupuk rasa nasionalisme juga tercermin dalam aksinya terhadap lingkungan. Gerakan seperti penanaman pohon, daur ulang plastik, serta inovasi teknologi hijau adalah wujud cinta tanah air yang modern. Dalam isu ekonomi, pemuda juga memiliki peran aktif sebagai agen perubahan, yang dapat diwujudkan dengan pemuda Indonesia tampil sebagai pencipta lapangan kerja, inovator startup, dan relawan sosial yang menjawab persoalan kemiskinan, pendidikan, hingga kesehatan masyarakat.

Perjalanan ikrar Sumpah Pemuda tidaklah mudah. Namun dengan semangat persatuan, keuletan, dan rasa cinta tanah air yang diwariskan para pendahulu, generasi muda Indonesia mampu menaklukkan berbagai tantangan zaman. Kini perjuangan tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing atau pekikan kemerdekaan, tetapi melalui inovasi, kolaborasi, dan kontribusi nyata. Pemuda masa kini harus menjadi pelopor etika digital di tengah maraknya hoaks dan ujaran kebencian, menjadi penjaga toleransi di tengah polarisasi politik, serta menjadi penjaga bumi di tengah ancaman krisis iklim. Semangat Sumpah Pemuda adalah api yang harus dijaga, menyatukan keberagaman, menyalakan harapan, dan memastikan Indonesia terus melangkah maju dengan kepala tegak di hadapan dunia.

Karya: Della & Shahih 
Editor: Indepth

Sabtu, 25 Oktober 2025

SEMA FAKULTAS SYARIAH GELAR SEKOLAH LEGISLATIF PERDANA DI UIN RIL

[ Berita ]


Sumber: Courage


Raden Intan — Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Syariah (FS) gelar sekolah legislatif perdana di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL). (Sabtu, 25/10/25)

Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) FS UIN RIL, dengan mengusung tema "Milenial Menjadi Pilar Demokrasi: Menelaah Legislasi, Mengawasi Keuangan, dan Mengawal Anggaran", yang bertujuan memberikan pemahaman tentang sistem dan mekanisme kerja legislatif di lembaga pemerintahan, khususnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Dengan turut dihadiri Dr. Efa Rodiah Nur, M.H., selaku Dekan FS UIN RIL, Prof. Dr. H. Yusuf Baihaqi, Lc., M.A., selaku Wakil Dekan (Wadek) I FS UIN RIL, Dr. Hervin Yoki Pradikta S.H.I., M.H.I., selaku Wadek Fakultas Psikologi UIN RIL sebagai pemateri, jajaran SEMA dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Se-UIN RIL.

Turut dihadiri pula oleh Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Raka Irwanda B.BA dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), dan H. Yuhadi SHI., M.H., dari Fraksi Partai Golkar, serta diikuti oleh mahasiswa program studi Hukum dari berbagai universitas di kota Bandar Lampung.

Dekan FS dalam sambutannya menyampaikan, hadirnya sekolah legislatif ini sebagai pendidikan politik dan hukum.

"Hadirnya sekolah legislatif ini adalah sebagai bentuk pendidikan politik dan hukum yang berfokus pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran kritis dalam bidang legislasi," ujarnya.

Elfarabi Shabran Jihadi selaku Ketua Umum SEMA FS dalam wawancara berharap kegiatan ini menjadi wadah untuk menumbuhkan kesadaran kritis.

"Besar harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi wadah yang bermanfaat dalam menumbuhkan kesadaran kritis, memperluas wawasan dan memperkuat peran milenial dalam menjaga nilai demokrasi," jelasnya.

Alwin Hidayatullah mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) selaku peserta menyatakan bahwa acara ini cukup menarik, dan membuatnya bisa lebih memahami bagaimana cara sistem pemerintahan bekerja.

Reporter: Courage
Editor: Indepth

Rabu, 22 Oktober 2025

MEMPERINGATI HARI SANTRI NASIONAL, UIN RIL ADAKAN APEL

[ Berita ]


Sumber: Novita


Raden Intan — Dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 yang ke-11, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) adakan apel Hari Santri. (Rabu, 22/10/25)

Apel ini diselenggarakan di halaman depan gedung Academic And Research Center UIN RIL, pada pukul 07.00 WIB s.d. selesai. 

Tak hanya Apel Hari Santri, Ma’had Al-Jami’ah UIN RIL juga menyelenggarakan serangkaian kegiatan Perlombaan hingga Expo Pesantren yang berlangsung sejak 17 Oktober dan akan mencapai puncaknya pada 28 Oktober 2025.

Acara ini turut dihadiri oleh Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D., selaku Rektor UIN RIL, Prof. Dr. H. Alamsyah, M.Ag., selaku Wakil Rektor (Warek) I, Dr. Safari Daud, M.Sos.I., selaku Warek II, serta 800 peserta dari mahasiswa dan staf akademisi.

Dalam sambutannya, Prof. Wan Jamaluddin menyampaikan bahwa santri harus berperan aktif dalam menghadapi perubahan zaman.

“Santri tak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman. Melainkan, harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, membawa nilai-nilai rahmatan lil-alamin dalam membangun peradaban dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Khoirul Umam Addzaky, selaku Murobbi Asrama Putra Ma’had 1, menuturkan bahwa pelaksanaan Hari Santri tahun ini berjalan lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

“Bedanya dengan tahun sebelumnya, Hari Santri kali ini lebih terkoordinir. Panitia juga sangat lugas dalam menyiapkan rangkaian acara yang cukup banyak,” ungkapnya.

Salah satu mahasiswa UIN RIL Lutfiya Mustafiyah, berharap agar para santri di masa mendatang dapat menjadi pemimpin yang berintegritas, berilmu, dan berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Reporter: Ratu & Adis
Editor: Indepth

Senin, 20 Oktober 2025

WAGUB LAMPUNG HADIR DALAM KEGIATAN STUDIUM GENERAL FDIK UIN RIL

[ Berita ]


Sumber: Panitia Studium General


Raden Intan — Wakil Gubernur (Wagub) Lampung hadir dalam kegiatan Studium General Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL). (Senin, 20/10/25)

Acara ini berlangsung di Ballroom UIN RIL, dengan mengangkat tema “Literasi Digital: Mengoptimalkan Promosi Pariwisata Lampung Berbasis Dakwah” yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai konsep pariwisata berbasis dakwah, sebagai bentuk kontribusi dakwah kultural yang edukatif, dan solutif.

Acara ini turut dihadiri oleh Prof. H. Wan Jamaluddin M.Ag., Ph.D., selaku rektor UIN RIL, Prof. H. Abdul Syukur, M.Ag., selaku Dekan FDIK, jajaran Wakil Dekan (Wadek) FDIK, Anis Handayani, M. Sos., selaku Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha (TU) FDIK, Iqbal Madri Fahda, S.Ag., M.M., selaku Subkoordinator Umum, Kepagawaian dan Keuangan FDIK.

Turut dihadiri pula oleh para Ketua Program Studi (Prodi) FDIK, dosen dan tenaga kependidikan (tendik) FDIK, Dr. Jihan Nurlela, M.M., selaku Wagub Provinsi Lampung sekaligus pengisi materi studium general, Ganjar Jationo, S.E., M.AP., selaku Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Statistik Provinsi Lampung, Pejabat Administrator Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, serta para mahasiswa semester I, III, dan V FDIK UIN RIL.

Pemberian plakat pemateri oleh Rektor UIN RIL kepada Wakil Gubernur Lampung


Dalam sambutannya, Rektor UIN RIL menyampaikan bahwa promosi pariwisata berbasis dakwah merupakan salah satu bentuk kepedulian kita sebagai civitas akademika UIN RIL yang sejalan dengan sisi besar dari kelembagaan. 

“Promosi pariwisata berbasis dakwah merupakan wujud kepedulian civitas akademika UIN RIL yang sejalan dengan sisi besar kelembagaan, yaitu dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam, juga menjadi kontribusi nyata untuk mendukung kemajuan dan kesejahteraan Lampung di masa mendatang,” tuturnya.

Kemudian Wagub Lampung menegaskan bahwa literasi digital berperan penting dalam memajukan promosi pariwisata Lampung berbasis dakwah.

“Literasi digital menjadi kunci dalam mengoptimalkan promosi pariwisata berbasis dakwah. Sinergi antara pariwisata dan nilai-nilai keislaman dapat menghadirkan wisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberi nilai spiritual bagi masyarakat,” ujarnya.

Zakirian Fadillah, selaku peserta berharap agar penguatan literasi digital dapat mendorong generasi muda agar lebih kreatif dan bijak berdakwah melalui media digital serta memperkenalkan potensi wisata Lampung dengan cara yang menarik dan positif.

Reporter: Tala
Editor: Novel

Kamis, 16 Oktober 2025

LIFE LONG LIFE LEARNER, PESAN REKTOR PADA 1.587 WISUDAWAN PERIODE III UIN RIL

[ Berita ]


Sumber: Anggun


Raden Intan — Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) memberikan pesan semangat belajar seumur hidup, Life Long Life Learner kepada 1.587 wisudawan periode III tahun 2025. (Kamis, 16/10/25)

Wisuda periode III ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) K.H. Ahmad Hanafiyah UIN RIL dan terbagi menjadi sesi pagi pada pukul 08.00 WIB dan sesi siang pada pukul 13.00 WIB. 

Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag, Ph.D selaku Rektor UIN RIL berpesan Life Long Life Learner untuk menjadi sarjana cemerlang otak dan hati. 

"Saya berharap bahwa wisudawan dapat menanamkan semangat belajar seumur hidup Life Long Life Learner karena ilmu tanpa akhlak akan membawa kehancuran, maka jadilah sarjana yang tidak hanya cemerlang otaknya tetapi juga bercahaya hatinya," ucapnya.

Selain Rektor UIN RIL, acara ini juga turut dihadiri oleh Jajaran Wakil Rektor (Warek) UIN RIL, Prof. Dr. Idham Khalid, M.Ag., selaku Ketua Senat, Jajaran Senat UIN RIL, Jajaran Dekan dan Wakil Dekan (Wadek) Fakultas, Civitas Akademika UIN RIL, serta diikuti oleh 1.587 wisudawan.

Dewi Santi selaku wisudawan Strata satu (S1) Program Studi (Prodi) Psikologi Islam menyampaikan perasaan dan harapannya setelah mengikuti wisuda periode III tahun 2025. 

"Saya merasa sangat antusias karena sudah menunggu jadwal wisuda ini sejak lama, dan saya berharap UIN RIL menjadi wadah bagi mahasiswa untuk bertumbuh dan berkembang," ungkapnya.

Agung Arrasyd selaku wisudawan S1 dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya wisuda dan bahagianya telah resmi dikukuhkan menjadi alumni. 

Reporter: Anggun & Sakira
Editor: Indepth

Selasa, 14 Oktober 2025

KESEHATAN MENTAL, PILAR UTAMA KESEJAHTERAAN GENERASI Z DI ERA DIGITAL

[ Artikel ]


Sumber: Pinterest


Di tengah perubahan cepat yang dialami masyarakat saat ini, kesehatan mental menjadi isu yang semakin mendapatkan perhatian, terutama di kalangan generasi Z. Generasi ini tumbuh dalam era digital yang sarat dengan tekanan dari media sosial, yang seringkali menimbulkan perbandingan hidup dan kecemasan. Meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental di kalangan Gen Z ditandai dengan terbukanya percakapan mengenai isu-isu psikologis dan pentingnya mencari bantuan. Mereka menganggap menjaga kesehatan mental sebagai bagian integral dari kesejahteraan secara keseluruhan.

Dikutip dari World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan yang memungkinkan seseorang untuk menghadapi tekanan hidup, menyadari kemampuan diri, belajar, bekerja dengan baik, dan berkontribusi dalam komunitas. Kesehatan mental bersifat kompleks dan berbeda-beda bagi setiap orang, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti individu, keluarga, komunitas, dan kondisi sosial. Kondisi ini mencakup gangguan mental, disabilitas psikososial, serta masalah yang muncul akibat stres berat atau gangguan fungsi, termasuk risiko melukai diri sendiri.

Dilansir dari ugm.ac.id hasil survei Indonesia - National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada tahun 2022 menunjukkan 15,5 juta remaja mengalami masalah kesehatan mental, atau sekitar 34,9%. Data terbaru 2023 menunjukkan 20% penduduk Indonesia (54 juta orang) mengalami gangguan mental emosional, dan sekitar 9,8% remaja pernah berpikir untuk bunuh diri. Meskipun demikian, hanya sedikit penderita yang mendapatkan penanganan profesional, seperti hanya 8%. Angka-angka ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap kesehatan mental di Indonesia, terutama di kalangan remaja yang rentan. Upaya untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental, serta mengurangi stigma yang menghalangi individu untuk mencari bantuan, menjadi langkah penting yang harus diambil.

Kesehatan mental menjadi semakin penting bagi generasi Z karena mereka hidup dalam lingkungan yang dipenuhi tekanan dari berbagai sumber, seperti media sosial, perbandingan hidup, dan ekspektasi yang tinggi terkait prestasi akademik dan karier. Ketidakpastian ekonomi dan perubahan sosial yang cepat juga menambah beban mental, menjadikan mereka lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi. Menurut American Psychological Association (APA), pada tahun 2020 generasi ini memiliki kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya kesehatan mental, mendorong mereka untuk berbicara terbuka mengenai masalah psikologis dan mencari dukungan. Dengan meningkatnya angka gangguan mental di kalangan remaja, upaya untuk memperkuat kesehatan mental menjadi krusial, tidak hanya untuk kesejahteraan individu, tetapi juga untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Dalam menghadapi isu kesehatan mental yang semakin mendesak di kalangan generasi Z, penting untuk mengadopsi beberapa pendekatan yang efektif. Berdasarkan informasi dari The National Institute of Mental Health (NIMH), edukasi tentang kesehatan mental harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah, sehingga remaja dapat memahami gejala gangguan mental serta pentingnya mencari bantuan. Selain itu, menciptakan ruang aman untuk percakapan terbuka di antara teman sebaya dan keluarga dapat membantu mengurangi stigma yang sering menghalangi mereka untuk berbicara tentang masalah yang dihadapi.

Akses terhadap layanan kesehatan mental yang terjangkau dan mudah diakses, seperti konseling daring, juga sangat vital untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Selain itu, mendorong kegiatan yang mendukung kesehatan mental, seperti olahraga, meditasi, dan praktik mindfulness, dapat membantu generasi Z mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan generasi Z dapat lebih baik dalam menghadapi tantangan kesehatan mental dan membangun ketahanan yang diperlukan di tengah tekanan kehidupan modern.

Karya: Laura & Resti
Editor: Indepth