Selasa, 30 April 2024

E-Koran Raden Intan Edisi 3

 E-Koran

Editor: Page

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Pers Mahasiswa!✊

Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat koran dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui internet. Maka dengan itu, UKM PersMa Raden Intan dengan bangga kembali menerbitkan "E-koran Edisi April 2024".

Yuk segera baca E-Koran Edisi 13 kami melalui tautan di bawah ini

https://issuu.com/persmari2/docs/e-koran_persma_ri_2024_20240430_174402_0000

Dengan semangat membaca dan senantiasa menulis satu hati, Garda Idealisme Mahasiswa.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sabtu, 27 April 2024

WUJUDKAN LINGKUNGAN HIJAU BERKELANJUTAN, HIMABIO GELAR WEBINAR BUILDING A GREEN CAMPUS

 [ Berita ]

Sumber: Himabio UIN Raden Intan Lampung
Ahmad Fachri selaku Duta Kampus Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia 2022 dan Restiya Ardhita selaku Duta Lingkungan 1 Puteri UIN RIL 2023 selaku pemateri, mahasiswa Biologi, dan 127 peserta se-Lampung. 


Raden Intan — Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABIO) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menggelar Webinar Building A Green Campus sebagai bentuk mewujudkan lingkungan hijau berkelanjutan di UIN RIL. (Sabtu, 27/04/24)

Dengan mengusung tema “Building A Green Campus: Sharing Best Practices And Collaboratib Inter Campus” webinar ini dilaksanakan melalui Dalam Jaringan (Daring) via Zoom Meeting pada pukul 08.00—11.00 WIB,  dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap lingkungan sekitar kampus.

Turut pula dihadiri oleh Dr. Saidy, M.Ag selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Biologi, Ahmad Fachri selaku Duta Kampus Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia 2022 dan Restiya Ardhita selaku Duta Lingkungan 1 Puteri UIN RIL 2023 sekaligus pemateri, mahasiswa Biologi, dan 127 peserta se-Lampung. 

Kaprodi Biologi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan webinar baik untuk menumbuhkan skill dan berpikir kritis mahasiswa. 

“Adanya webinar seperti ini bertujuan agar seluruh mahasiswa dapat menumbuhkan skill dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis, karena kita tau bahwa mahasiswa dituntut mengikuti perkembangan zaman atau istilahnya digitalisasi,” tutur Saidy. 

Selain membahas terkait lingkungan, webinar ini juga membahas mengenai konsep, indikator, strategi implementasi, dan conclusion terkait kampus hijau kepada mahasiswa yang hadir agar dapat melestarikan lingkungan kampus dan sekitarnya.

Adapun, Kayla Sasmitha Halim selaku salah satu peserta berharap agar pembangunan kampus hijau berkelanjutan dapat berjalan dengan baik. 

“Saya berharap semoga ke depannya dapat lebih paham tentang isu lingkungan dan dapat diterapkan di kehidupan serta turut membantu mengedukasikan ke masyarakat,” harapnya

Rep: Dina & Shella
Editor: Cerpen


Senin, 22 April 2024

PERJALANAN SEORANG EMANSIPATOR WANITA INDONESIA

 [ Artikel ]

Sumber: Edumasterprivat.com

Raden Adjeng Kartini adalah seorang emansipator wanita Indonesia yang lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879, beliau berasal dari keluarga bangsawan Jawa. Kartini merupakan putri dari pasangan Raden Mas Adipati Aryo Sosroningrat dan Ngasira, beliau merupakan anak ke lima dari sebelas bersaudara. 

Pada tanggal 2 Mei 1964 Presiden Soekarno melalui keputusan presiden No.108 Tahun 1964 menetapkan beliau sebagai salah satu pahlawan nasional karena jasanya dalam rangka penentangan terhadap Feodalisme terutama antara hak yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.

Latar belakang penentangan beliau terhadap feodalisme salah satunya berawal ketika Ibunya dimadu oleh Ayahnya lantaran pada waktu itu, menurut peraturan Belanda, seorang wedana yang ingin menjadi Bupati harus menikah dengan keluarga bangsawan, dan Ngasirah ketika menikah dengan Sosroningngrat tahun 1872, bukan berasal dari keluarga bangsawan, akhirnya Sosroningngrat menikah kembali dengan Raden Adjeng Woeryan (Moerjam) pada tahun 1875.

Dilansir dari klasika.kompas.id, ketika Kartini kecil, ia berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di sekolah dasar Belanda bernama ELS (Europeesche Lagere School) yang pada saat itu sangat sulit sekali bagi seorang perempuan untuk mengenyam pendidikan apalagi bukan berasal dari keluarga ningrat. Kartini kecil tak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia melatih kefasihan bahasa belandanya. Waktu itu, hanya ada 11 gadis yang belajar di ELS.

Kemudian ketika remaja, ia ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang menengah, tetapi tidak disetujui oleh ayahnya yang akhirnya membuat Kartini merasa terpukul. Ayahnya yang tidak tega melihat putrinya selalu merenung membuatnya merasa bersalah, karena itu ia memberikan kepada Kartini akses buku buku dan majalah. Selain itu, Kakaknya, Raden Mas Panji Sastrokartono yang mengetahui kepintaran dan kekritisan adiknya, membawakan Kartini buku-buku dengan topik menentang dari emansipasi sampai Revolusi Perancis, juga novel-novel populer ketika ia pulang dari sekolahnya di HBS Semarang.

Menurut bpbd.bogorkab.co.id, awal perjuangan Kartini dimulai saat dia mendirikan sekolah khusus putri di Jepara. Di sekolah tersebut, mereka diajarkan cara menjahit, menyulam, dan memasak. Kartini juga kerap menuliskan surat untuk temannya di Belanda bernama Rosa Abendanon, yang berisikan keinginannya untuk menaikkan derajat wanita Indonesia. Kartini bahkan bercita-cita untuk menjadi seorang guru, meski keinginan tersebut tak pernah terwujud karena dia harus menikah dengan seorang Bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat. Suami Kartini sangat mendukung cita-citanya. Kartini diizinkan membangun sebuah sekolah khusus putri di Rembang.

Sebelum Kartini sempat melihat buah dari perjuangannya, dia mengembuskan nafas terakhir setelah melahirkan putranya bernama Soesalit Djojoadhiningrat pada 13 September 1904. Kartini meninggal empat hari setelah melahirkan, tepatnya pada 17 September 1904. Jasad Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Untuk mengenang sosoknya sebagai pahlawan emansipasi, didirikanlah Sekolah Kartini di berbagai daerah, seperti di Semarang, Malang, Yogyakarta, Madiun, dan Cirebon. Surat-surat yang Kartini kirimkan pada para sahabat penanya di Belanda dikumpulkan dan dibuat menjadi buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Kartini berhasil memberikan makna kuat dalam perjuangannya melawan feodalisme. Ia membangkitkan jiwa-jiwa berkarya bagi perempuan Indonesia. Saat ini, Perempuan tak hanya akan berakhir di dapur dan mengurus rumah, tetapi mereka telah bebas berekspresi, mengutarakan mimpinya, mewujudkan ide-ide kreatifnya, menyalurkan bakat, membuat gerakan, menyuarakan hasil pemikirannya yang bermanfaat bagi sekitarnya. 

Semua perempuan tidak perlu ragu, karena sejatinya memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengejar mimpi dan cita-citanya mengenyam pendidikan tinggi. Karena sejatinya, Perempuan modern ialah perempuan yang memiliki semangat juang tinggi, kepercayaan diri dan yakin terhadap kemampuan yang dimiliknya.


Karya: Syamsyul 

Editor: Coboth

Selasa, 09 April 2024

RAMADAN TELAH USAI, WAKTUNYA MEMPERTAHANKAN IMAN KITA

 Artikel 

Sumber: Tribunnews.com

Idul Fitri merupakan Hari Raya yang dirayakan oleh seluruh umat Islam di dunia, setelah berakhirnya bulan Ramadan. Idul Fitri jatuh pada tanggal 01 Syawal Tahun Hijriah. Ini merupakan momen penting sekaligus kabar gembira, sebab umat Islam merayakan kesempatan yang diberikan selama bulan Ramadan dan menyambut Idul Fitri dengan kegembiraan serta rasa syukur. 

Sedangkan bulan Syawal merupakan bulan untuk meningkatkan ketakwaan sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai bulan Ramadan yang telah dijalani. Selama berada di bulan Ramadan, umat Islam berlomba-lomba untuk mengerjakan amal kebaikan dan mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya dari Allah Swt. serta berusaha menjauhi segala kemaksiatan untuk memperoleh rahmat, ampunan, dan mendapatkan gelar takwa. 

Ramadan mengajarkan kita untuk selalu bersemangat dalam menjalani ibadah dan beramal saleh. Namun kini bulan Ramadan akan segera berakhir dan pergi meninggalkan kita. Pertanyaannya, apakah keimanan yang sudah kita selama bulan Ramadan akan sama dengan bulan-bulan berikutnya? Setelah berakhirnya bulan Ramadan, umat Islam berharap agar mampu mempertahankan ibadah dan amalan saleh kita, baik secara kualitas maupun kuantitas. 

Berikut ini ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk tetap menjaga iman setelah bulan Ramadan, sebagaimana yang dikutip melalui laman kabarmakassar.com:

1. Muhasabah
Muhasabah adalah kegiatan introspeksi diri terhadap semua proses perjalanan ibadah selama bulan Ramadan. Muhasabah dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri kita sendiri terkait;
a). Apa saja kegiatan yang sudah kita lakukan selama bulan Ramadan?
b). Apakah kita sudah memiliki niat yang benar dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadan?
c). Pernahkah kita melanggar kewajiban-kewajiban selama bulan Ramadan? 

Tentu saja pertanyaan-pertanyaan introspeksi lainnya guna mengevaluasi ibadah kita selama ini. Jawaban dari pertanyaan ini akan memotivasi kita untuk lebih bersemangat lagi dalam memperbaiki diri. 

Terkait pentingnya Muhasabah ini, Rasulullah saw. bersabda: 

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Artinya: “Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt.,” (HR. Tirmidzi).

2. Mujahadah 
Mujahadah yakni bersungguh-sungguh dalam berjuang untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan Ramadan. Di bulan Syawal kita harus bertekad untuk terus melestarikan kebiasaan-kebiasaan positif selama Ramadan. 

Perjuangan ini tentu akan banyak menghadapi tantangan, baik dari lingkungan sekitar kita maupun dari diri kita sendiri. Oleh sebab itu, kita harus memiliki tekad kuat dan benar agar hambatan dan tantangan yang bisa mengendurkan semangat ibadah kita dapat kita lalui. Allah Swt. telah memberikan motivasi pada orang yang bersungguh-sungguh dalam berjuang, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabut ayat 69: 

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ فِينَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

Wallaziina jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulanaa, wa innalloha lama'al-muhsiniin

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”

3. Muraqabah 
Muraqabah yakni mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan Muraqabah ini, akan muncul kesadaran diri selalu diawasi oleh Allah sekaligus memunculkan kewaspadaan untuk tidak melanggar perintah-perintah-Nya. 

Sikap-sikap ini merupakan nilai-nilai yang ada dalam diri orang-orang yang bertakwa. Mereka adalah orang-orang yang yakin dan percaya kepada yang gaib dan tidak tampak oleh mata. Rasulullah saw. bersabda: 

أَنْ تَعْبـــُدَ اللَّهَ كَأَنَّــكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Artinya: “Hendaknya engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, sebab meski engkau tidak melihat-Nya, Dia melihatmu…” (HR. Bukhari).

4. Kesabaran 
Dikutip melalui laman islamdigest.republuka.co.id melakukan sebuah amalan dan suatu kebiasaan selama bulan Ramadan adalah bagian dari sesuatu yang sangat penting yang biasa disebut dengan sabr (kesabaran). 

Ada yang dapat kita lakukan untuk memiliki kesabaran, yakni mengatasi kemalasan ketika kita mencoba untuk mencapai kesabaran dalam ibadah. Jadi, jika kita menjalankan shalat lima waktu secara teratur, yang perlu kita lakukan adalah menambah beberapa shalat sunah atau apapun yang membuat kita nyaman dalam melaksanakan shalat. 

5. Istiqomah Lisan 
Dikutip melalui laman kalam.sindonews.com, pertanda keistiqomahan seseorang yang paling terlihat ialah Istiqomah lisan, sebab lurusnya lisan maka akan ikut lurus lah amalan anggota badannya. 

Disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Sa’id Al’Khudri r.a yang dinilai Hasan oleh Syaikh Al-Albani, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: 

 إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا 

Artinya: “Jika waktu pagi tiba seluruh anggota badan menyatakan ketundukannya terhadap lisan dengan mengatakan, ‘Bertakwalah kepada Allah terkait dengan kami karena kami hanyalah mengikutimu. Jika engkau baik maka kami akan baik. Sebaliknya jika kamu melenceng maka kami pun akan ikut melenceng.” (HR. At-Tirmidzi)

Jika di bulan Ramadan kita mampu menahan lisan untuk berkata kotor, keji apalagi berdusta dan memfitnah orang lain, maka setelah ini Kita juga harus mampu menjaganya. Sehingga dengan selamatnya lisan kita dari kemaksiatan akan membawa keselamatan anggota badan dari kemaksiatan lainnya. 

Karya: Desi
Editor: Cerpen

Senin, 08 April 2024

GERHANA MATAHARI TOTAL DI AKHIR RAMADAN: INDONESIA SALAH SATUNYA?

 Artikel 

Sumber: manggisnews.com

Gerhana matahari adalah suatu keadaan di mana bulan berada ditengah-tengah matahari dan bumi, sehingga menyebabkan sinar matahari ke bumi menjadi terhalang. Ini terjadi pada saat bulan mati, bayangannya yang terbentuk kerucut ini menutupi permukaan bumi dan menyebabkan sisi bumi yang tertutup bayangan bulan menjadi gelap atau gerhana. Itulah alasan mengapa ketika terjadi gerhana bumi menjadi gelap seperti saat malam hari. 

Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan salah satu jenis gerhana matahari yang jarang terjadi di tempat yang sama. Dikutip melalui laman detik.com GMT terjadi di tempat yang sama sekitar 300 tahun sekali atau lebih. Meski begitu, jalurnya sangat terbatas. 

Jalur tersebut dinamai jalur totalitas, yakni garis relatif sempit yang tercipta saat bulan bergerak dan bumi berputar, selanjutnya bayangannya pun melintasi ke permukaan dengan kecepatan sekitar 1.400 mil per-jam. Laman National Aeronautics and Space Administration (NASA) menerangkan, saat terjadi GMT hanya sebagian kecil area bumi yang dapat melihatnya. Lebarnya pun tidak pernah lebih dari 167 mil, bahkan biasanya lebih kecil. Sementara di luar area tersebut, pengamat hanya akan melihat gerhana sebagian atau tidak sama sekali. 

Dikutip melalui liputan6.com gerhana dalam khazanah Islam merupakan fenomena alam yang menggambarkan keagungan ciptaan Allah Swt. yang mana fenomena astronomi ini menjadikan bukti bahwa kebesaran Allah itu nyata. Seperti sabda Rasulullah saw: 

Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah ta'ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan bangkit dan shalat lah kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Riwayat di atas menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw. mengingatkan untuk melaksanakan shalat gerhana apabila seseorang melihatnya. 

Gerhana matahari yang terjadi pada tanggal 08 April 2024 ini seperti menyambut Hari Raya Idul Fitri, sebab terjadi 2 hari sebelum Hari Raya. Di tahun 2016 silam, Gerhana matahari sempat menyelimuti wilayah Indonesia. Namun di 2024 ini, Indonesia tidak dapat melihat gerhana matahari. 

Terjadinya gerhana di bulan Ramadan ini merupakan fenomena alam biasa, tetapi jarang terjadi. Masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan. Seperti dikutip melalui laman nu.or.id, Moeji Raharto selaku Kepala Observatorium Bosscha Kabupaten Lembang, Jawa Barat mengatakan bahwa, fenomena alam gerhana bulan dan gerhana matahari yang datang bersamaan pada bulan Ramadan sampai sekarang telah terjadi sekitar 60 kali terhitung dari sekitar 10 Hijriah silam. 

Di tahun 2024, rakyat Indonesia dapat menyaksikan proses GMT melalui kanal YouTube NASA Spanyol maupun NASA Amerika Serikat. Kedua kanal tersebut akan menyediakan siaran langsung secara online selama proses GMT. Adapun jadwal siaran langsung akan dimulai pada pukul 13.00 EDT tanggal 08 April 2024 atau 00.00 WIB tanggal 09 April 2024. Dengan durasi GMT disetiap wilayah berkisar antara 3—4 menit. 

Diperkirakan fenomena totalitas di tiga negara tersebut akan dimulai pada Senin (08/04) pukul 11.07 MST atau jika di Indonesia sekitar Selasa (09/04) pukul 00.07 WIB dan berlangsung. Dikutip melalui laman news.detik.com, berikut waktu proses global fase GMT 

1. Gerhana Sebagian mulai di lokasi awal: 15.42 UT atau sekitar 22.42 WIB 
2. Gerhana Total mulai di lokasi awal: 16.38 UT atau sekitar 23.38 WIB 
3. Puncak Gerhana: 18.17 UT atau sekitar 01.17 WIB 
4. Gerhana Total berakhir di lokasi akhir: 19.55 UT atau sekitar 02.55 WIB 
5. Gerhana Sebagian berakhir di lokasi akhir: 20.52 UT atau sekitar 03.52 WIB. 

Karya: Satrio 
Editor: Cerpen

Sabtu, 06 April 2024

KEMBALI MENJADI PERBINCANGAN DUNIA, BERIKUT PANDANGAN ISLAM MENGENAI FENOMENA SAPI MERAH


Artikel 

 

Sumber: s.sindonews.com

Sapi merah atau Red Heifer saat ini tengah menjadi topik yang ramai diperbincangkan oleh dunia, terkhususnya para umat muslim di berbagai belahan bumi. Sama halnya seperti beberapa tahun lalu, topik ini pernah hangat diperbincangkan. Namun, fenomena ini tenggelam begitu saja seiring berjalannya waktu. Di tahun 2024 ini, fenomena sapi merah kembali mencuat dan membuat masyarakat kembali mengkaitkannya dengan hari kiamat dan Masjid Al-Aqsa.

Sapi merah sejatinya adalah sapi biasa dengan kondisi khusus. Sapi inilah yang nantinya akan dikorbankan oleh umat Yahudi sebagai persembahan penyucian diri dari dosa. Kelahiran sapi merah juga dianggap sebagai awal mula pembangunan Kuil Suci ketiga di Yerusalem dan untuk mewujudkan misi tersebut harus menghancurkan Masjid Al-Aqsa terlebih dahulu. 

Dikutip melalui depokraya.pikiran-rakyat.com, sapi tersebut harus menjalani pemeriksaan ekstensif oleh para ahli kerabian untuk memastikan bahwa hewan ini adalah kandidat yang layak untuk disebut Sapi Merah menurut Alkitab. Bagi sebagian keyakinan Kristen maupun Yudaisme, sapi dara merah ditampilkan dalam cerita tentang “Hari Akhir” atau “Akhir Zaman”. 

Sapi merah tersebut dikaitkan juga oleh umat Yahudi dengan hari kiamat, sebab pembangunan kuil ketiga di Yerusalem ini dipercaya mengarahkan kepada Hari Penghakiman. Masa ketika Tuhan menghakimi umat manusia dan memutuskan nasib kekal mereka di hari akhir kelak. Untuk lebih memperkuat fakta tersebut, berikut adalah beberapa fakta mengenai sapi merah Al-Aqsa yang dikutip melalui laman suara.com:

1. Kelahiran Sapi Merah Pertama Kali dalam 2.000 Tahun
Sapi Merah yang disebut datang dari Texas itu ternyata bukan sapi sembarangan. Pasalnya, momen ini dinyatakan sebagai kelahiran anak sapi merah pertama kali dalam 2.000 tahun terakhir dan dikaitkan dengan hari kiamat. 

2. Ajaran Kitab Yahudi
Bagi para Yahudi, kejadian kelahiran sapi ini selalu dikaitkan dengan tanda-tanda akhir zaman seperti yang tertulis di dalam Alkitab mereka. 

3. Dikaitkan dengan Pembangunan Kuil atau Bait Suci
Beberapa Teolog (ahli ilmu ketuhanan) juga percaya bahwa pembangunan Bait Suci Ketiga dikaitkan dengan “Hari Penghakiman” atau akhir zaman saat kedatangan Mesias.

Dalam pandangan Islam, sapi merah tidak diyakini sebagai pertanda apa pun. Sapi merah merupakan keyakinan umat Yahudi terhadap pandangan mereka mengenai hari kiamat. Islam tidak menyebutkan sapi merah sebagai tanda hari kiamat. Islam meyakini, bahwa tanda kiamat besar akan datang adalah terbitnya matahari dari barat, munculnya binatang yang dapat berbicara, keluarnya Imam Mahdi, munculnya Dajjal, keluarnya Ya'juj Ma'juj, menyebarnya Ad-Dukhan, dan turunnya Nabi Isa a.s. 

Bagi seorang muslim, tidak boleh meyakini sapi merah sebagai pertanda datangnya hari kiamat. Karena pertanda datangnya hari kiamat sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an, dan sebagai umat muslim harus meyakini bahwasannya semua yang tercantum dalam Al-Qur'an adalah yang akan benar-benar terjadi. 

Seperti firman Allah swt. dalam surah Az-Zukhruf 43: Ayat 61: 

وَاِ نَّهٗ لَعِلْمٌ لِّلسَّا عَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَا تَّبِعُوْنِ ۗ هٰذَا صِرَا طٌ مُّسْتَقِيْمٌ

Wa innahuu la'ilmul lis-saa'ati fa laa tamtarunna bihaa wattabi'uun, haazaa shiroothum mustaqiim

“Dan sungguh, dia ('Isa) benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (Kiamat) itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus”. 

Dikutip melalui akun YouTube Al-BahJah TV, Buya Yahya menegaskan bahwa sapi merah keyakinan Yahudi itu pada akhirnya justru dimanfaatkan sebagian orang ekstrem Yahudi untuk bangkit menghancurkan Palestina dan membangun kembali Haikal Sulaiman yang pernah runtuh. Kekhawatiran bagi umat muslim dengan kedatangan sapi merah ini yang menjadi alasan untuk menindas kaum muslimin di Palestina.

Karya: Amanda
Editor: Cerpen

Jumat, 05 April 2024

TINGKATKAN PERLINDUNGAN JURNALIS KAMPUS, INILAH LANGKAH DEWAN PERS

 [ Artikel ]


Sumber: @officialdewanpers (Dokumen Perjanjian Kerja Sama Antara Dewan Pers Dengan Dirjen Dikti)

Dewan Pers merupakan lembaga independen yang dibentuk untuk melindungi kemerdekaan pers dan meningkatkan kualitas kehidupan pers berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Sejak tahun 1968 Dewan Pers menjadi lembaga yang bertanggung jawab atas regulasi dan pengawasan terhadap praktik jurnalisme di Indonesia. 

Selain aktivitas pers umum, aktivitas jurnalistik mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi pun penting untuk dilindungi. Sudah menjadi hal yang umum apabila dalam praktiknya, seorang jurnalis dihadapkan dengan tantangan dan resiko. Seperti harus beroperasi dalam lingkungan yang tidak mendukung kebebasan bersuara dan membatasi kebebasan jurnalis kampus lainnya. Beberapa kasus lainnya pula dirasakan oleh jurnalis kampus, seperti intimidasi atau bahkan represif dari pihak otoritas kampus atau bahkan petinggi setempat. 

Namun kini, Dewan Pers telah mengambil langkah penting dengan menandatangani perjanjian untuk memperkuat dan melindungi aktivitas jurnalistik mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi. 

Tepatnya pada hari Senin (18/03), Dewan Pers bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menandatangani perjanjian kerja sama tentang “Penguatan dan Perlindungan Aktivitas Jurnalistik Mahasiswa di Lingkungan Perguruan Tinggi”. 

Ruang lingkup perjanjian tersebut, dikutip melalui dokumen kesepahaman berupa surat perjanjian kerja sama antara Dewan Pers dan Kemdikbud Ristek debgan Nomor: 1/PKS/DP/III/2024 dan nomor 1955/E2/HM.00.05/2024 yang meliputi: 

1. Peningkatan kompetensi mahasiswa dalam kegiatan jurnalistik di lingkungan perguruan tinggi;

2. Penyelesaian sengketa yang timbul dari aktivitas jurnalistik mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi;

3. Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bagi mahasiswa yang dilaksanakan secara mandiri oleh Dewan Pers di lingkungan Dewan Pers; dan

4. Pertukaran data dan informasi yang relevan dengan tujuan perjanjian ini.

Melalui laman Instagram resmi @officialdewanpers, Dewan Pers menjelaskan bahwa tujuan perjanjian kerja sama ini yaitu sebagai landasan hukum bagi Dewan Pers dan Kemendikbud Ristek untuk memperkuat dan melindungi aktivitas jurnalistik mahasiswa di perguruan tinggi.

Perjanjian tersebut merupakan tonggak penting dalam menghadapi tantangan terkait kebebasan berekspresi dan kebebasan pers di lingkungan akademik. Sebagai wadah bagi para mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan jurnalisme dan menyuarakan aspirasi, perlindungan terhadap aktivitas jurnalistik mereka menjadi sangat penting.

Dengan perjanjian ini, sengketa dari kegiatan jurnalistik mahasiswa akan diatasi oleh Dewan Pers seperti halnya dengan pers umum. Dewan Pers juga bertanggung jawab meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam jurnalistik di perguruan tinggi. Selain itu, Dewan Pers sedang menjajaki kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan kementerian lainnya untuk perjanjian serupa.

Karya: Warta
Editor: Cerpen


Selasa, 02 April 2024

TINGKATKAN IBADAH DI BULAN RAMADAN, MAHASISWI UIN RIL KHATAM AL-QUR'AN 8 KALI DALAM WAKTU 16 HARI

 [ Berita ]

Sumber: https://lampung.tribunnews.com

Raden Intan — Dalam meningkatkan ibadah di Bulan Ramadan, salah satu mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) telah mengkhatamkan Al-Qur'annya sebanyak delapan kali dalam waktu 16 hari. (Selasa, 02/04/24) 

Pada Sabtu malam (30/03) dalam acara penutupan Kampus Ramadan (Karama), Yunda diberikan sertifikat penghargaan oleh Muhammad Nur, M.Hum selaku Mudir Ma'had Al-Jamiah. 

Dikutip melalui laman website lampung.tribunnews.com, Mudir Ma'had Al-Jamiah berharap agar hal ini dapat menginspirasi dan menularkan hal positif bagi mahasantri maupun umat muslim lainnya. 

Yunda Fratma Nisa selaku mahasiswi dari Program Studi (Prodi) Akuntasi Syariah (AS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) ini merupakan mahasantri Ma'had Al-Jamiah UIN RIL yang telah menyelesaikan bacaan Al-Qur'annya sebanyak delapan kali dalam waktu 16 hari. 

Dalam wawancaranya, Yunda mengatakan bahwa ia sangat termotivasi memperbanyak bacaan Al-Qur'an di bulan yang penuh keutamaan ini. 

“Saya sangat termotivasi di Bulan Ramadan yang penuh keutamaan ini, salah satunya ialah dengan memperbanyak bacaan Al-Qur'an dibandingkan bulan-bulan lainnya,” jelas Yunda. 

Adapun Rifa Azzahra salah satu Guru Ma'had Al-Jimah UIN RIL turut berbangga atas prestasinya dan ia harap semua yang kita lakukan harus diniatkan karena Allah Swt. 

“Saya ikut bangga atas pencapaian Ananda Yunda dan berharap sekecil atau sebesar apapun pencapaian kita, jika diniatkan karena Allah pasti akan mendapatkan dua kebaikan, yakni dunia dan akhirat,” harapnya.

Rep: Syamyul
Editor: Cerpen