Sabtu, 19 Oktober 2024

TINGKATKAN SOLIDARITAS, UKM PERSMA RI GELAR MEET UP CATA 2024

 [ Berita ]

57 Cata UKM PersMa RI bersama Pembina UKM PersMa RI dalam acara MEET UP CATA 2024

Raden Intan — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers Mahasiswa Raden Intan (PersMa RI) mengadakan Meet Up Calon Anggota (Cata) tahun 2024 demi tingkatkan solidaritas. (Sabtu, 19/10/24)

Acara ini berlangsung di halaman belakang Sekretariat UKM Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) dengan mengusung tema “Temu Semangat Calon Jurnalis dalam Kolaborasi Jurnalistik Guna Membangun Jiwa Solidaritas Sesama,” yang bertujuan untuk mengenal satu sama lain agar dapat mengetahui tujuan memilih dan bergabung di UKM PersMa RI. 

Turut dihadiri oleh Sri Wahyuni, M.Sos selaku Pembina UKM PersMa RI, Ahmad Abizar selaku Pemimpin Umum beserta Pengurus, Anggota Magang, dan 57 Cata UKM PersMa RI. 

Pembina UKM PersMa RI mengatakan bahwa melalui organisasai bisa mendapatkan keuntungan dan juga jaringan relasi yang baik. 

“Saya saja sudah tua seperti ini sangat merasakan manfaatnya organisasi dalam kehidupan sehari-hari, karena dalam kehidupan ini kita butuh berorganisasi membangun jaringan sosial,” ujarnya.

Pemimpin Umum UKM PersMa RI menyampaikan pesan kepada para Cata bergabung di UKM ini dapat bermanfaat, bukan hanya untuk ikut-ikut saja. Setidaknya mempunyai tujuan masuk UKM PersMa. 

Kemudian, Naya Anindya putri selaku Cata PersMa RI menyampaikan bahwa kegiatan Meet Up ini, ia merasa sangat senang selain mendapatkan materi, ia juga dapat mengenal satu sama lain. Selain itu game yang dihadirkan sangat seru.

"Saya merasa sangat senang dengan acara ini, karena juga ada game yang sangat seru. Selain itu mendapatkan materi dan ini menjadi tempat mengenal satu sama lain," ungkapnya. 


Rep: Shella & Tasyaa

Editor: Cerpen

TUTUP FESTREN 2024, WAREK I: SEMUA JUARA LOLOS UIN RIL TANPA TES

 Berita 

Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag selaku Warek I UIN RIL dalam sambutan penutupan Festren Ma'had al-Jamiah ke-8 

Raden Intan — Tutup Festival Pesantren (Festren) ke-8, Wakil Rektor (Warek) I mengatakan, para juara lomba Festren akan diterima menjadi mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) tanpa tes. (Sabtu, 19/10/24)

Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag selaku Warek I Bidang Akademik dan Kelembagaan, yang hadir dalam penutupan Festren ke-8 Ma'had al-Jamiah mengatakan, para juara lomba akan menjadi mahasiswa UIN RIL tanpa tes. 

“Saya tegaskan, nanti yang akan menjadi juara-juara lomba Festren, semuanya akan kita terima di UIN RIL tanpa tes, bahkan akan kami undang jalur prestasi,” jelasnya. 

Selain itu, Warek I turut berharap kepada para santri agar dapat menguasai teknologi dan memanfaatkan teknologi dengan membuat kecerdasan Artificial Intelligence (AI), untuk menghadapi tantangan di depan. 

Penutupan Festren Ma'had al-Jamiah ini, diadakan pada malam tadi di halaman Ma'had al-Jamiah dan mengusung tema “Integrasi Nilai Keislaman dalam Akulturasi Kebudayaan”. 

Turut dihadiri oleh Mudir Ma'had al-Jamiah Ustaz Muhammad Nur, M.Hum, Wakil Mudir Ustaz Asep Budianto, S.Thi, Kepala Pusat Kajian dan Layanan Halal (PKLH) Dr. Edi Susilo, serta 570 peserta SLTA/Sederajat se-Lampung. 

Najnudi Witono salah satu peserta cabang perlombaan Tari Kreasi dari Pondok pesantren (Ponpes) Al-Hidayat Gerning, Pesawaran, merasa tertarik atas tawaran tersebut. 

“Saya tertarik dengan tawaran Warek untuk para juara yang dapat masuk UIN RIL tanpa tes. Saya juga berharap semoga festren ini dapat lebih baik ditahun yang akan datang,” ujarnya.

Rep: Puput & Iqbal Anuari
Editor: Cerpen

Kamis, 17 Oktober 2024

TARIAN KREASI RAHWANA MERIAHKAN PEMBUKAAN FESTIVAL PESANTREN MA'HAD AL-JAMIAH

 Berita 

Tarian kreasi oleh mahasantri Ma'had al-Jamiah 

Raden Intan — Pembukaan Festival Pesantren (Festren) Ma'had al-Jami'ah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) tahun ini menampilkan tarian kreasi Rahwana. (Kamis, 17/10/24)

Tarian Rahwana ini merupakan tarian yang dikreasikan oleh para mahasantri Ma'had al-Jami'ah UIN RIL yang diperankan langsung oleh mahasantri ma'had Al-Jami'ah angkatan 2023 dan 2024.

Festren ini diresmikan dengan pemukulan gong oleh Dr. Safari Daud, S. Ag., M.Sos.I selaku Wakil Rektor (Warek) II bidang Perencanaan, Administrasi Umum dan Keuangan, yang mewakili Prof. Wan Jamaludin, M.Ag., Ph.D selaku Rektor UIN RIL. 

Dr. Safari Daud, S. Ag., M.Sos.I selaku Warek II UIN RIL saat meresmikan acara Festren Ma'had al-Jami'ah 

Dalam sambutannya beliau juga menyampaikan dua hal kepada para mahasiswa Ma'had al-Jamiah. 

"Ada dua hal yang ingin saya sampaikan kepada para santri yang pertama para santri adalah orang yang bermental siap dalam berjalan dalam roda kehidupan, yang kedua saya melihat bahwa para santri ini mandiri seperti santri ma'had Al-Jami'ah yang melaksanakan acara festival ini secara terstruktur," jelas beliau. 

Vicki Anugerah selaku mahasiswa UIN Raden Intan Prodi Ekonomi Syariah (ES) menjelaskan bahwa, Tarian Rahwana ini mengadopsi dari cerita Dewi Sinta. 

"Dengan menceritakan tentang Arwana yang memiliki sifat sombong sambil membawa gong. Setelah itu, dalam tarian ini datang hanoman yang merebut gong untuk dijadikan simbolis sebagai pembukaan acara Festren," ujarnya. 

Untuk latihan tarian ini butuh waktu kurang lebih satu bulan yang mana dilatih langsung oleh para mualim Ma'had al-Jami'ah tanpa menyewa guru khusus dan bertujuan untuk memeriahkan acara festival tahun ini.

Ridho Andika mahasiswa UIN RIL Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dan Vicki Anugerah selaku mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Prodi Studi Ekonomi Syariah (ES) sekaligus Mahasantri ma'had Al-Jamiah turut berharap agar dalam acara festren ini. 

"Semoga festival pesantren ini dapat berjalan lancar tanpa suatu halangan apapun dan dapat lebih baik serta meriah lagi kedepannya," harapnya.

Rep: Puput
Editor: Cerpen

SEMARAKKAN HARI SANTRI, MAHAD AL-JAMIAH UIN RIL KEMBALI GELAR FESTIVAL PESANTREN 2024

 Berita 

 
Warek II beserta Mudir Ma'had al-Jamiah beserta para hadirin 

Raden Intan — Semarakkan Hari Santri Nasional Tahun 2024, Mahad Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) kembali menggelar Festival Pesantren (Festren) Ke-VIII. (Kamis, 17/10/2024)

Dengan mengusung tema “Integrasi Nilai Keislaman dalam Akulturasi Kebudayaan” acara ini berlangsung di halaman Mahad Al-Jami’ah pada tanggal 17—18 Oktober 2024.

Tujuan acara ini ialah untuk menyemarakan Hari Santri, menjaga tali silaturahmi antar berbagai pondok pesantren di Lampung dan membangun motivasi baru bagi para pelajar/santri untuk lebih kreatif inovatif dan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Turut dihadiri oleh Dr. Safari Daud, S.Ag., M.Sos.I selaku Wakil Rektor (Warek) II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan yang mewakili Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., Ph.D selaku Rektor UIN RIL, Prof. Dr. H. Yusuf Baihaqi, Lc., M.A selaku Wakil Dekan (Wadek) I Fakultas Syariah (FS), dan Dr. H. Nadrirsah Hawaru, Lc., M.A selaku Wadek II Fakultas Adab (FA).

Serta Dr. Shon Haji, M.Ag selaku Wadek III Fakultas Ushuludin dan Studi Agama (FUSA), Dr. H. Rosidi, M.A selaku Wadek III Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Anis Handayani, S.Ag, M.Sos selaku Koordinator Humas dan Kerja sama, Ahmad Zarkasi, M.Sos. I selaku Kepala Upt Perpustakaan, dan Ust. Muhammad Nur. M.Hum selaku Mudir Mahad Al-Jami’ah.

Acara ini diikuti oleh 570 peserta dari 65 kontingen yang terdiri dari cabang beberapa perlombaan diantaranya 
1. Lomba Tahfidz 29—30 diikuti 55 peserta
2. Lomba Kaligrafi Qur’an diikuti 40 peserta
3. Lomba Pidato Bahasa Arab diikuti 54 peserta
4. Lomba Video Kreatif diikuti 20 peserta
5. Lomba Syahril Qur’an diikuti 75 peserta
6. ⁠Lomba Tari Kreasi Lampung diikuti oleh 114 peserta
7. ⁠Hadroh diikuti 212 peserta 

Mudir Ma'had al-Jamiah dalam sambutannya menyampaikan bahwa, kegiatan Festren ini tidak tercakup dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT), murni kerja keras para santri. 

“Dibalik tema ini, kami juga ingin mendukung pilar Rektor tentang kemandirian. Perlu saya katakan, bahwa kegiatan ini sifatnya mandiri, tidak tercakup dalam RKT. Acara ini juga murni hasil dari sponsorship dan menjadi bukti kerja kerasnya santri, sehingga acara ini dapat berjalan,” ujarnya. 

Ust. Muhammad Nur. M.Hum selaku Mudir Mahad Al-Jami’ah dalam sambutannya 

Beliau juga mengatakan, secara kuantitatif memang peserta menurun. Di tahun sebelumnya mencapai 700 peserta, sedangkan tahun ini hanya 570 peserta. Hal ini dilakukan sebab keterbatasan penginapan dan lebih mengefisienkan waktu. 

Kemudian, Husain Khalid selaku Ketua Pelaksana Festival pesantren menyampaikan harapan dalam sambutannya untuk Festival Pesantren Ke-VIII dan para peserta lomba.

“Kami berharap pada festival pesantren ini bisa meningkatkan kemampuan santri/pelajar dibidang akademik maupun seni. Serta kami ucapkan selamat dan semangat bertanding semoga mendapatkan pengalaman dan hasil terbaik," harapnya.

Husain Khalid selaku Ketua Pelaksana dalam sambutannya 

Rep: Adib & Egi
Editor: Cerpen

Rabu, 16 Oktober 2024

GAIT PESERTA REGIONAL, UKM BAHASA KEMBALI GELAR UKM BAHASA'S GOT TALENT 4.0

 [ Berita ]

Wadek III FDIK bersama Dosen FTK dan para peserta dalam ajang Bahasa’s Got Talent

Raden Intan — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) kembali menggelar UKM Bahasa's Got Talent 4.0 dengan gait 50 peserta regional. (Rabu, 16/10/24).

Dengan mengusung tema “Developing The Creativity of Innovatif and Creative Youth Trought Got Talent Competition Towards” acara ini dilaksanakan di dua tempat yakni, Gedung Serba Guna (GSG) Fakultas Syariah (FS) dan Gedung Aula Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN RIL.

Acara digelar pada 15—16 Oktober 2024 ini, turut dihadiri oleh Dr. H. Rosidi, M.A selaku Wakil Dekan (Wadek) III Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN RIL yang mewakili Dr. Alamsyah, M.Ag selaku Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan. 

Dihadiri pula oleh Intan Muflihah, M.Pd selaku dosen FTK yang mewakili Bambang Budi Wiranto, Ph.D selaku Kepala Pusat Bahasa (Pusba), juga seluruh peserta dan para tamu undangan.

Wadek III FDIK dalam sambutannya mengatakan bahwa, kita harus memiliki sebuah kreatifitas karena itu merupakan hal yang penting.

"Setiap kita harus mencari di mana sih potensi kita karena itu penting, yang bisa pidato bahasa Inggris maupun bahasa Arab itu juga penting karena menjadi modal kita untuk eksis di masyarakat," ujarnya.

Adapun tujuan kegiatan ini untuk menggali potensi dan bakat siswa dan mahasiswa dalam bidang kebahasaan. Pada acara ini menghadirkan tiga kategori perlombaan diantarnya Speech, Khitobah dan Scrabbel.

Intan Muflihah mengatakan bahwa penguasaan bahasa itu sangatlah penting untuk pergaulan global baik bahasa arab maupun bahasa inggris.

"Penguasaan bahasa itu sangat penting untuk pergaulan global baik bahasa arab maupun bahasa inggris. UKM bahasa adalah salah satu wadah yang bisa kita gunakan untuk mengembangkan diri dalam hal bahasa asing yaitu bahasa arab maupun bahasa inggris," jelasnya.


Rep: Syamsul

Editor: Cerpen

Sabtu, 12 Oktober 2024

KAMPUS SEHAT JIWA: TINGKATKAN KESADARAN AKAN KESEHATAN MENTAL

 [ Artikel ]

Sumber: Pinterest

Kampus Sehat Jiwa (Sejiwa) adalah inisiatif untuk  menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan mendukung kesejahteraan mental mahasiswa. Kesehatan mental merujuk pada kondisi psikologis dan emosional seseorang, yang mencakup kemampuan untuk mengelola emosi, menghadapi stres, dan berinteraksi dengan orang lain.

Program kampus ini biasanya mencakup berbagai kegiatan, layanan konseling, dan pelatihan untuk meningkatkan kesehatan mental, mendorong kolaborasi antar mahasiswa, serta mengurangi stigma terkait masalah kesehatan mental.

Tujuannya dari kampus sejiwa ini juga mecakup

- Menciptakan  yang kondusif untuk belajar dan berkembang

- Meningkatkan Kesehatan Mental

- Meningkatkan Kinerja Akademik

- Membangun Komunitas yang Inklusif: Lingkungan yang aman dan suportif

Kampus Sejiwa berfokus pada peningkatan kesadaran akan kesehatan mental, menyediakan dukungan psikologis, dan menciptakan ruang aman bagi mahasiswa untuk berbagi pengalaman mereka. Pentingnya kampus jiwa ini juga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental. 

Dengan adanya dukungan yang tepat, mahasiswa dapat mengatasi tantangan dan mencapai potensi maksimal mereka. seperti contoh

“seorang mahasiswa mengalami depresi yang parah akibat tekanan akademik dan masalah pribadi. Dia merasa terasing dan kesulitan untuk berfungsi di kelas. Tanpa dukungan yang memadai, dia mulai kehilangan motivasi dan performanya menurun.”

Contoh kasus tersebut, kampus juga perlu menyediakan fasilitas seperti 

- Layanan konseling

- Fasilitas ruang santai

- Kampanye kesadaran / seminar tentang kesehatan mental 

Fokus pada kesejahteraan mental dan fisik, inisiatif ini tidak hanya membantu mahasiswa menghadapi tantangan akademik tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup yang berharga. Dengan dukungan yang tepat, kita dapat menciptakan kampus yang benar-benar sejahtera.

Karya: Ugas

Editor: Cerpen

Kamis, 10 Oktober 2024

PERINGATI HARI KESEHATAN MENTAL DUNIA, UIN RIL RESMIKAN KAMPUS SEHAT JIWA

 [ Berita ]


Raden Intan — Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) meresmikan program Kampus Sehat Jiwa. (Jumat, 11/10/24)

Kegiatan ini dilaksanakan di Ballroom UIN RIL dengan tujuan untuk menciptakan kesehatan mental dan kesejahteraan mahasiswa di lingkungan kampus.

Turut dihadiri oleh Prof. Dr. H. Ahmad Kumedi Ja’far, M.H selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Dr. K.H. Abdul Syukur, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Dr. Ahmad Isnaeni, S.Ag., M.A selaku Dekan Fakultas Ushuludin dan Studi Agama (FUSA)

Dr. Muhammad Zein Purnama, S.Psi, M.Si selaku Psychology Academician, Self Improvement Coach, Prof. Mein-Woei Suenj, Ph.D dari Asian University, Taiwan, jajaran dosen serta mahasiswa UIN RIL.

Kampus Sehat Jiwa merupakan sebuah inisiatif dari Pusat Studi Gender dan Anak yang dibawahi oleh LP2M dab Tim Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual UIN RIL, dan Tim Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) yang dan dicanangkan berfokus pada penanganan masalah mental dan kekerasan seksual terutama yang ada di lingkungan kampus.

Ketua LP2M menjelaskan bahwa program kampus sehat jiwa merupakan sebuah upaya untuk menciptakan lingkungan kampus yang sehat secara fisik dan sehat secara mental emosional.

“Program Kampus Sehat Jiwa ini hadir dalam upaya menciptakan lingkungan kampus sehat diberbagai bidang tidak hanya semata-mata sehat fisik tetapi sehat mental juga serta sehat emosional,” ujarnya.

Program ini bekerja sama dengan duta konselor dengan memberikan pelayanan konseling gratis sebagai agenda utama, yang rencana nya akan digelar setiap hari jumat, atau dapat pula mengajukan pengaduan melalui sosial media resmi seperti Instagram @satgasppks.uinril atau @dutakonselorsahabat.uinril.

Chindy Agustin salah satu anggota peserta merasa dengan progam Kampus Sehat Jiwa ini baik untuk orang orang orang untuk lebih peduli pada kekerasan seksual dan kesetaraan gender

"Semoga dengan adanya program Kampus Sehat Jiwa ini membuat orang orang lebih aware terhadap gejala gejala kesehatan mental dan apa itu kesehatan mental serta lebih terbuka dan aware dengan pelecehan seksual,” jelas chindy.

Rep: Iqbal

Editor: Coboth

Jumat, 04 Oktober 2024

FDIK UIN RIL GELAR MALAM PENGANUGERAHAN DAKWAH COMPETITION NASIONAL

 [ Berita ]

Para pemenang dalam ajang Dakwah Competition bersama Dekan FDIK

Raden Intan — Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menggelar malam penganugerahan Dakwah Competition Dakwah Mahasiswa untuk Pelestarian Lingkungan (Dampil). (Kamis, 03/10/24) 

Acara penganugerahan ini dilaksanakan di Ballroom Academic Research Center UIN RIL, yang mana merupakan puncak dari kegiatan Dakwah Competition Dampil yang telah dimulai sejak bulan Juli lalu. 

Turut dihadiri langsung oleh Prof. Dr. H. Idrus Ruslan, M.Ag selaku Wakil Rektor (Warek) III UIN RIL yang mewakili Prof. Dr. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., Ph.D selaku Rektor UIN RIL, Dr. H. Abdul Syukur, M.Ag selaku Dekan FDIK, civitas akademika UIN RIL, para Dewan Juri, para peserta lomba, dan tamu undangan. 

Dalam sambutannya Warek III menyampaikan bahwa acara Dampil ini berkesesuaian dengan misi UIN RIL yang merujuk wawasan lingkungan. 

“Acara Dampil ini sangat berkesesuaian dengan misi UIN RIL yakni terwujudnya UIN RIL sebagai rujukan internasional dalam pengembangan ilmu keislaman integratif multidupliner berwawasan lingkungan tahun 2035,” ujarnya. 

Warek III juga turut menyampaikan pesan dari Rektor UIN RIL bahwa acara ini dapat menjadi pintu pembuka pada kegiatan lain. 

“Rektor sangat senang sekali dan beliau berkeinginan bahwa acara ini dapat menjadi pintu pembuka pada kegiatan lain yang sifatnya regional ataupun nasional,” tambahnya. 

Dekan FDIK menjelaskan bahwa malam penganugerahan Dakwah Competition Dampil ini akan dilakukan setiap tahunnya. 

“Malam penganugerahan Dakwah Competition Dampil ini dilaksanakan setiap tahun dan pada malam ini secara khusus terdapat short movie competition yang diikuti oleh lintas perguruan tinggi,” ungkapnya. 

Beliau juga berharap kegiatan ini dapat menjadi praktik dakwah dalam konteks kekinian dan dapat meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik. 


Rep: Syamsul

Editor: Cerpen

Rabu, 02 Oktober 2024

E-Koran Raden Intan Edisi VIII

 [ E-Koran ]

E-Koran Raden Intan Edisi VIII

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Pers Mahasiswa! ✊🏻

Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat koran dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui internet. Maka dengan itu, UKM PersMa Raden Intan dengan bangga kembali menerbitkan "𝙀-𝙆𝙤𝙧𝙖𝙣 𝙀𝙙𝙞𝙨𝙞 𝙑III".

Yuk segera baca E-Koran Edisi VII kami melalui tautan di bawah ini 👇


Dengan semangat membaca dan senantiasa menulis, satu hati garda idealisme mahasiswa

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

SEMARAKKAN HARI BATIK NASIONAL SEBAGAI WARISAN NUSANTARA YANG MEMIKAT DUNIA

 [ Artikel ]

Sumber: Kompas.com

Setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional yang merupakan sebuah momen penting dalam menegaskan posisi batik sebagai salah satu warisan budaya dunia. Dilansir dalam laman itjen.kemdikbud.go.id awalnya, batik diperkenalkan kepada dunia Internasional oleh Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Batik Indonesia kemudian didaftarkan untuk mendapatkan status Intangible Cultural Heritage (ICH) melalui The United Nations Educational Scientific And Cultural Organization (UNESCO) pada tanggal 4 September 2008 di Jakarta. 

Pada 9 Januari 2009, pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO diterima secara resmi. Batik pun dikukuhkan sebagai bagian dari warisan budaya benda dalam sidang keempat Komite Antar-Pemerintah yang diselenggarakan oleh UNESCO di Abu Dhabi pada tanggal 2 Oktober 2009. Dikutip melalui laman detiknews.com Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 yang dikeluarkan pada tanggal 17 November 2009. Melalui Keputusan Presiden ini, Kementerian Dalam Negeri kemudian menerbitkan Surat Edaran yang mengimbau seluruh pegawai pemerintah di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten untuk mengenakan batik setiap Hari Batik Nasional.

Batik adalah seni melukis kain yang menggunakan teknik pewarnaan tertentu, di mana pola dan motifnya tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga memiliki makna yang dalam. Setiap motif batik mengandung filosofi dan simbolisme yang mencerminkan nilai-nilai budaya di masyarakat. Contohnya, motif "Kawung" yang melambangkan keseimbangan atau "Sido Luhur" yang mencerminkan harapan untuk mencapai derajat yang tinggi. Keberagaman motif batik dari berbagai daerah di Indonesia mencerminkan keunikan budaya masing-masing, dari batik Pekalongan yang cerah hingga batik Yogyakarta yang elegan.

Perayaan Hari Batik Nasional sering kali diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari festival batik, pameran, hingga lomba desain batik. Masyarakat diajak untuk mengenakan batik dalam berbagai kesempatan, baik di sekolah, kantor, maupun acara formal. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya batik, tetapi juga memperkuat rasa cinta dan bangga terhadap warisan budaya bangsa.

Batikan sebagai Komoditas Global yang mana seiring dengan perkembangan zaman, batik semakin diminati di pasar Internasional. Banyak desainer global yang mulai mengintegrasikan motif batik dalam karya mereka, menunjukkan bahwa batik mampu bersaing di panggung dunia mode. Dukungan pemerintah dan komunitas lokal dalam promosi batik juga sangat penting. Melalui pelatihan dan pemasaran yang efektif, pengrajin batik dapat mengembangkan produk mereka, menciptakan inovasi yang relevan dengan tren pasar, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Pelestarian dan pengembangan batik guna menjaga agar batik tetap relevan. Upaya pelestarian harus dilakukan secara berkelanjutan. Ini mencakup pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda tentang teknik dan filosofi batik, serta pengenalan batik ke dalam kurikulum pendidikan. Melalui pendekatan ini, diharapkan batik tidak hanya menjadi warisan masa lalu, tetapi juga akan terus hidup dan berkembang di tangan generasi penerus.

Semaraknya Hari Batik Nasional adalah panggilan untuk seluruh masyarakat Indonesia untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya yang memikat ini. Batik adalah cerminan kekayaan budaya Nusantara yang tidak hanya menawan di mata, tetapi juga sarat dengan makna. Dengan mengenakan batik, kita turut berkontribusi dalam pelestarian dan pengembangan warisan budaya yang luar biasa ini. Sekaligus memperkenalkan keindahan batik kepada dunia. Mari bersama-sama semarakkan Hari Batik Nasional dan banggakan warisan kita!


Karya: Nami

Editor: Ega

Selasa, 01 Oktober 2024

PERINGATI HARI KESAKTIAN PANCASILA : MENGULIK KEMBALI SEJARAH G30S/PKI

 [ Berita ]

Sumber: RRI.co.id

Dalam sejarah, Hari Kesaktian Pancasila berkaitan erat dengan peristiwa pemberontakan 30 September 1965 yang begitu membekas dan dikenal sebagai Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI). Yang mana, pemberontakan ini menewaskn enam Jendral Angkatan Darat dan satu Perwira. Gerakan ini merupakan sebuah upaya kudeta yang dilakukan oleh PKI dengan tujuan untuk menggantikan Ideologi Pancasila menjadi Ideologi Komunis. Namun, berkat upaya Tentara Negara Indonesia (TNI) dan rakyat Indonesia, kudeta tersebut berhasil digagalkan.

Melansir melalui laman detik.com, latar belakang terjadinya G30S/PKI didasari oleh munculnya konsep Ideologi Nasionalisme, Agama dan Komunisme (Nasakom) yang dipelopori oleh Presiden Soekarno. Peristiwa ini merupakan salah satu titik kelam dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada tahun 1965. Hingga kini, peristiwa tersebut masih menyisakan banyak polemik dan kontroversi.

Kesaktian Pancasila bukan hanya sekadar peringatan sejarah, tetapi juga simbol ketahanan dan persatuan bangsa Indonesia. Sebagai pedoman dalam kehidupan bernegara, Pancasila telah terbukti mampu mengatasi berbagai tantangan dan ancaman. Dengan terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, Indonesia akan mampu tetap kokoh menghadapi berbagai dinamika global dan internal di masa depan. Pancasila adalah pilar utama yang menjamin keberlanjutan bangsa yang besar ini. Namun, dalam menggali refleksi sejarah G30S/PKI, bagaimana implikasinya terhadap nasionalisme di Indonesia?

Menurut saya dengan adanya peristiwa G30S/PKI ini dapat memberikan dampak pada era revolusi saat ini dan membuat kita paham bahwa narasi sejarah dapat dipolitisasi. Itu sebabnya kita harus memahami berbagai sudut pandang dalam peristiwa tersebut untuk membangun kesadaran kolektif yang lebih baik. Konflik ideologi dalam G30S/PKI juga mencerminkan ketegangan ideologi berbeda seperti komunisme, nasionalisme, dan kondisi ini masih relevan dalam diskusi ideologis di Indonesia saat ini.

Dari sejarah G30S/PKI, saya meyakini bahwa pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada peristiwa tersebut juga turut menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan HAM dalam setiap kebijakan dan tindakan negara.

Refleksi terhadap G30S/PKI mengajak kita untuk belajar dari masa lalu, agar bisa menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif di masa depan.

Kesaktian Pancasila bukan hanya sekadar peringatan sejarah, tetapi juga simbol ketahanan dan persatuan bangsa Indonesia. Sebagai pedoman dalam kehidupan bernegara, Pancasila telah terbukti mampu mengatasi berbagai tantangan dan ancaman. Dengan terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Indonesia akan mampu tetap kokoh menghadapi berbagai dinamika global dan internal di masa depan. Pancasila adalah pilar utama yang menjamin keberlanjutan bangsa yang besar ini.

Karya: Amanda Sharfina

Editor: Cerpen