RADENINTAN - Pemilihan Raya
Mahasiswa (PEMIRA) 2018 yang dilaksanakan di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
terjadi kericuhan pada saat PEMIRA berlangsung pada hari Rabu, 28/11/18.
Kericuhan terjadi pada saat pencoblosan berlangsung di lapangan Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Kericuhan tersebut dimulai karena adanya suara
kegaduhan yang berasal dari Fakultas Syari'ah. Salah satu mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi terpancing emosi sehingga kericuhan tersebut tidak
bisa dihindari.
Panitia Pengawas Fakultas PEMIRA 2018 M. Neza Permana mengatakan, "Kericuhan
itu bukan disebabkan oleh mahasiswa kami sebenarnya, awal nya pencoblosan ini
berjalan dengan damai namun karena ada pancingan dari mahasiswa syari'ah dan
mahasiswa kami terpancing emosi nya dan terjadi lah kericuhan itu,"
ungkapnya.
Karena adanya kericuhan ini pencoblosan di hentikan pada saat itu juga.
Dan kotak suara pun segera diamankan oleh panitia ke ruang Dekan Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
"Ada dua kesepakatan bahwasanya yang pertama dari Universitas meminta agar pencoblosan ini di stop dan yang kedua dari panitia pencoblosan ini di berhentikan pada hari ini juga dan tidak ada lagi pencoblosan, karena semua kotak suara sudah disegel dan diamankan," tutup M. Neza Permana.
Laporan : Febri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar