Senin, 19 November 2018

Panlak FUSA Pusing, Audiens Ricuh


RADENINTAN - Panitia Pelaksana Pemira (Pemilihan Raya) Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung mengadakan Debat Dewan Eksekutif Mahasiswa di halaman FUSA.
Dalam Debat ini Ketua Panitia Pelaksana FUSA dibuat pusing oleh audiens yang ricuh saat debat antara kedua calon kandidat Dewan Eksekutif Mahasiswa FUSA berlangsung, Senin, (19/11/2018).

Beberapa audiens mengaspirasikan suaranya terhadap panita pelaksana tentang tidak adanya sesi tanya jawab pada debat DEMA F. Seperti kata salah satu audiens Hanift Tajuddin, ia mengatakan bahwa, "Dalam debat kandidat ini harus adanya sesi tanya jawab antara audiens dengan para calon, karena jika tidak ada bagaimana mereka tahu apa yang menjadi keganjalan para mahasiswa dan takutnya visi misi yang mereka sampaikan itu tidak sesuai," Ujarnya.

Dari beberapa audiens yang mengaspirasikan suaranya, hal ini membuat suasana debat kandidat menjadi ricuh dan para audiens menuntut panita pelaksana agar memberikan sesi tanya jawab antara audiens dan kandidat.

Muslim selaku Ketua Panitia Pelaksana FUSA tidak adanya sesi tanya jawab dalam debat Dewan Eksekutif Mahasiswa FUSA karena sudah dari hasil rapat seluruh panitia Universitas dan Fakultas UIN Raden Intan Lampung, "Dan berkaca dari pemira sebelumnya juga kami menghindari pertanyaan - pertanyaan yang tidak bermutu dan pertanyaan yang akan menimbulkan kericuhan," Ungkap Ketua Panlak Pemira.

Debat kali ini mengusung Tema "Arti Kebebasan Bagi Mahasiswa",  tetapi Audiens memberatkan pada tema yang diusung dalam debat ini. Dalam tema sudah jelas debat kali ini membahas tentang kebebasan mahasiswa, dan tetapi mengapa dalam debat ini para audiens tidak dibebaskan untuk bertanya kepada para kandidat? Itu menjadi pertanyaan besar bagi para audiens yang tidak terima dengan keputusan panita yang tidak memberi sesi tanya jawab.

Melihat suasana menjadi semakin ricuh, panitia pelaksana pemira melakukan rapat koordinasi dengan Stering Comite (SC) dan Panitia Universitas tentang sesi tanya jawab. Dari hasil keputusan  panlak, "audiens diperbolehkan memberikan pertanyaan untuk para calon tetapi dengan syarat pertanyaan harus bermutu dan tidak menimbulkan kericuhan, dan pertanyaan hanya dibatasi untuk 2 orang penanya," Sambung Ketua Panlak Pemira usai melaksanakan rapat koordinasi. 

Untuk para calon Dewan Eksekutif Mahasiswa FUSA, Muslim berharap kepada calon jika terpilih perlakukanlah jabatan itu untuk mahasiswa bukan untuk diri sendiri.**



Laporan : Angle/Letter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar