Sabtu, 29 November 2025

SUMATERA TERGENANG, BUKTI NYATA PULAU DIPAKSA TUNDUK PADA AMBISI EKONOMI

[ OPINI ] 


Sumber: Kompas.com

Pulau Sumatera yang selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung alam terbesar di Indonesia, kembali menanggung luka besar. Banjir bandang dan tanah longsor menghantam beberapa provinsi seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Peristiwa ini adalah bukti nyata bahwa pulau ini tidak lagi mampu memikul ambisi ekonomi yang terus dipaksakan kepadanya. Ia dipaksa bekerja, dipaksa memberi, dipaksa menyediakan ruang bagi pertambangan, industri serta permukiman. Kemudian ketika ia tidak lagi mampu menahannya, ia runtuh dalam bentuk bencana.

Dilansir dari liputan6.com, musibah ini bermula dari hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Sumatera secara terus-menerus sejak tanggal 21 sampai 23 November 2025. Curah hujan ekstrem ini memicu luapan sungai dan tanah longsor di berbagai titik. Pemerintah daerah (Pemda) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan evakuasi, pendistribusian bantuan, serta pemulihan akses, sementara tim gabungan masih bekerja di lapangan untuk memperbarui data korban, kerusakan, dan kebutuhan mendesak masyarakat.

Hujan deras memang turun tanpa henti dan dalam intensitas yang tinggi, tetapi bukan kah menyalahkan cuaca adalah cara paling mudah untuk menghindari tanggungjawab. Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi tersebut bukanlah fenomena yang tiba-tiba muncul. Mereka hadir dari proses yang panjang seperti dari hutan dan pepohonan yang ditebang habis, tanah yang digali, sungai yang dipersempit, serta dari kebijakan yang lebih memihak kepada investasi dari pada keselamatan ekologis.

Dilansir dari liputan6.com, banjir bandang melanda Sumatera Barat pada tanggal 24 November dan Sumatera Utara serta Aceh pada tanggal 25 November 2025, air yang mengganas itu membawa bukti yang tidak bisa disangkal, batang-batang kayu gelondongan, tanah gembur yang longsor, dan material dari kawasan hulu yang sudah tidak memiliki pelindung alami. Pohon-pohon yang seharusnya menahan dan menyerap air itu kini tinggal kenangan. Ketika hutan diratakan untuk membuka lahan perkebunan dan proyek industri, maka tidak ada lagi penyangga yang mampu menahan derasnya air yang datang, dampaknya ketika hujan turun deras desa-desa dibawahnya tidak punya waktu untuk bersiap. Pada akhirnya yang menanggung dampaknya ialah masyarakat sekitar bukan mereka yang memberikan izin untuk membuka lahan tersebut.

Aceh mengalami luka yang lebih dalam lagi. Penebangan kayu, baik legal maupun ilegal, sudah terjadi begitu lama hingga banyak kawasan hulu berubah menjadi ladang terbuka. Setiap hujan deras menjadi ancaman. Aceh yang dulu dikenal sebagai kawasan dengan tutupan hutan luas kini menjadi salah satu daerah paling rentan terkena bencana di Sumatera. Hal ini tentu bukan kebetulan melainkan akibat dari pola pengelolaan alam yang hanya menghitung keuntungan, bukan keberlanjutan. 

Dilansir dari cnnindonesia.com, BNPB mencatat jumlah korban meninggal dunia imbas banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, mencapai 174 orang sampai Jumat sore 28 November 2025.

Menurut pandangan saya, Sumatera tergenang bukan hanya karena hujan, tetapi karena dirampok hutannya, disempitkan sungainya, dan diabaikan keseimbangan alamnya. Saya turut berduka, dan bersedih atas hal yang terjadi di Sumatera. Pulau yang dulu dipuji sebagai salah satu paru-paru di Indonesia, kini sedang terengah-engah bahkan hampir kehabisan nafas. Pulau ini seolah dipaksa menjadi tulang punggung ekonomi nasional dikuliti hutannya, diperas tanahnya, dan ditumpangi proyek-proyek besar yang sering kali mengabaikan keseimbangan lingkungan. Ketika bencana terjadi, justru masyarakat kecil yang harus menanggung beban terberatnya.

Pemerintah harus segera menata ulang arah pembangunan. Pemulihan hutan wajib menjadi prioritas, disertai dengan perlindungan ketat terhadap kawasan hutan lindung, dan izin industri yang mengancam keseimbangan ekologis. Pembangunan tidak boleh berdiri lagi di atas hutan yang diratakan dan sungai yang dikorbankan. Jika hal ini tidak dilakukan, bencana seperti ini bukan hanya akan berulang, tetapi bisa datang dengan skala yang lebih menghancurkan. 

Hari ini Sumatera tergenang, besok mungkin kita yang akan menyusul. Sebab ketika alam runtuh, tidak ada satu pun ambisi ekonomi yang mampu berdiri di atasnya.

Karya: Byline
Editor: Indepth

Rabu, 26 November 2025

PENGURUS HIPMI PT UIN RIL RESMI DILANTIK SERENTAK BERSAMA LIMA PT KOMISARIAT LAMPUNG

[ Berita ]

Sumber: HIPMI Lampung

Raden Intan — Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi (PT) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) dilantik serentak bersama PT komisariat Lampung. (Rabu, 26/11/25)

Pelantikan dilaksanakan serentak bersama pengurus HIPMI dari lima perguruan tinggi di Lampung dan dilantik secara langsung oleh Irfan Bahtiar Shibron selaku Ketum Badan Koordinasi Daerah (Bakorda) HIPMI PT Lampung, di Balai Keratun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung pada (24/11).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya Dr. Hj. Nurnazli, S.H., S.Ag., M.H., selaku Wakil Dekan (Wadek) III FS, Dr. Tin Amalia Fitri, S.Sos., M.Si., selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karir UIN RIL, dan Nusantara, S.H., selaku Kepala Bidang (Kabid) Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Lampung Nusantara. 

Diikuti juga oleh tamu undangan dari berbagai perguruan tinggi di Lampung di antaranya Universitas Lampung (UNILA), Universitas Teknokrat Indonesia, Universitas Bandar Lampung (UBL), Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, serta UIN RIL.

Dalam sambutannya, Ketum Bakorda HIPMI PT Lampung menekankan pentingnya kehadiran HIPMI PT dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.

“Lampung membutuhkan anak muda yang inovatif. HIPMI PT adalah wadah yang tepat untuk membangun ekosistem itu," ungkapnya.

Yoga Transpela selaku mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum Keluarga Islam (HKI) yang resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum (Ketum) HIPMI PT UIN RIL periode 2025–2026 menyampaikan, pelantikan ini menjadi langkah awal mahasiswa untuk membangun kemajuan ekonomi kreatif kampus. 

“HIPMI PT bukan sekadar organisasi, tapi ruang tumbuh untuk mencetak pengusaha muda yang siap bersaing, berkolaborasi, dan memberi dampak nyata bagi Lampung," ujarnya.

Reporter: Content
Editor: Indepth

Selasa, 25 November 2025

GELAR LATANSA KE-XXIX, MILAD UKM BAPINDA UIN RIL ADAKAN TABLIGH AKBAR

[ Berita ]


Sumber: Stat

Raden intan — Gelar Gelaran Tahunan Satu Rasa (LATANSA) ke–XXIX, Milad Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bidang Pembinaan Dakwah (BAPINDA) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) adakan tabligh akbar. (Selasa, 25/11/25) 

Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Syari'ah UIN RIL dengan mengusung tema "Recharge Your Iman, Tumbuh Lebih Baik Cari Panggilanmu", dengan menghadiri narasumber, Rishad Baya'sud sebagai Special Guest Star, Alfathar sebagai Special Talkshow, dan Dio A. Diadon sebagai Special Performance.

Tabligh Akbar turut dihadiri oleh Prof. Dr. H. Idrus Ruslan, M.Ag., selaku Wakil Rektor (Warek) III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN RIL, Dr. H. Wahyu Riyana, S.Hum, ChRMP., selaku pembina UKM BAPINDA, serta diikuti oleh 130 peserta dan tamu undangan.

Tabligh akbar ini merupakan salah satu rangkaian acara Gelaran Tahunan Satu Rasa (LATANSA) ke–XXIX dalam rangka milad UKM BAPINDA dengan menghadirkan beberapa narasumber.

Sa'ad Abdul Hakim selaku Ketua Pelaksana menyampaikan tujuan diadakan tabligh akbar, untuk menguatkan kembali keimanan umat dan memberikan ruang bagi jamaah untuk menyegarkan iman, memperbaiki diri, serta mengingat kembali nilai-nilai Islam yang mungkin mulai dilupakan dalam kesibukan sehari-hari.

Dalam materi Rishad Baya'sud, ia menyampaikan bahwa manusia yang selalu merasa kurang adalah manusia yang selalu melihat ke atas.

"Manusia yang selalu merasa kurang, adalah manusia yang selalu melihat ke atas dan mengukur kehidupan orang lain untuk menjadi baromater kehidupan kita," ujarnya.

Kemudian, Salma selaku perserta tabligh akbar turut menyampaikan, materi yang disampaikan menjadi pengingat. 

"Acara ini sanggat menarik dan mengunggah kembali kesadaran kita sebagai hamba Allah. Materi yang disampaikan membuka mata bahwa kita membutuhkan pengingat seperti ini agar tetap berada di jalan yang benar," ucapnya.

Reporter: Stat 
Editor: Indepth

Senin, 24 November 2025

UKM BAPINDA UIN RIL DORONG PENINGKATAN LITERASI LEWAT KEGIATAN BOOK PARTY

[ Berita ]


Sumber: UKM BAPINDA UIN RIL

Raden Intan — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bidang Pembinaan Dakwah (BAPINDA) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) dorong peningkatan literasi lewat kegiatan book party. (Senin, 24/11/25)

Bidang Kajian Riset Intelektual (KRI) UKM BAPINDA berkolaborasi dengan Komunitas Gelar Tikar Book.id sukses menggelar kegiatan "Book Party" pada Minggu, 23 November 2025 lalu. 

Kegiatan yang berlokasi di Pelataran Embung UIN RIL ini ramai dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari anak-anak, siswa, mahasiswa, hingga orang tua. 

Book Party ini diselenggarakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan aktivitas literasi, khususnya bagi masyarakat di wilayah Lampung. Selain itu, kegiatan ini juga berfokus pada upaya menumbuhkan pemahaman dan ilmu yang terkandung dalam buku-buku bacaan.

Rizki M Sidik selaku Ketua Bidang KRI UKM BAPINDA dalam sambutannya menyampaikan bahwa ia ingin memberikan dampak kecil yang nyata bagaimana seluruh mahasiswa di UIN RIL khususnya bisa gemar dan meningkat dalam literasi, bahkan bisa suka dengan membaca buku.

Zahro selaku salah satu pengurus dari Komunitas Gelar Tikar Book menyampaikan bahwa kegiatan serupa telah sering mereka adakan.

"Kegiatan ini dilandasi dari informasi yang ada bahwa tingkat literasi di Indonesia saat ini sangat rendah, kami ingin membuktikan bahwa Indonesia tidak seperti itu," ucapnya.

Arif Rahman, salah satu mahasiswa UIN RIL yang hadir dalam acara "Book Party," mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan kolaboratif ini.

​"Saya kira acara ini sangat keren dan dibutuhkan oleh mahasiswa, terutama yang ingin menambah wawasan di luar materi kuliah yang menciptakan suasana yang jauh dari kesan kaku," ujarnya.

Reporter: Indepth
Editor: Novel

Kamis, 20 November 2025

WUJUDKAN SDGS MELALUI EKONOMI SYARIAH, UKM RIIEF UIN RIL ADAKAN KEGIATAN SEE

[ Berita ]


Sumber: Panitia SEE X 2025

Raden Intan — Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui ekonomi syariah, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Raden Intan Islamic Entrepreneur Forum (RIIEF) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) adakan kegiatan Sharia Economic Event (SEE). (Jum'at, 21/11/25)

Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari yakni sejak tanggal 21—22 November 2025, serta mengangkat tema "Sinergi Ekonomi Syariah: Mewujudkan SDGs dalam Semangat Ukhuwah, Kolaborasi, dan Keilmuan".

SEE X 2025 merupakan pelaksanaan kegiatan tahunan ke 10, yang diadakan oleh UKM RIIEF untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan, adil, dan beretika dalam SDGs melalui ekonom muda rabbani. 

Kegiatan SEE X menyelenggarakan beberapa perlombaan di antaranya perlombaan Olimpiade Ekonomi Islam (OEI), Business Plan (BP), Karya Tulis Ilmiah (KTI), dan Desain Poster, juga kegiatan Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS). Perlombaan ini diselenggarakan di Gedung Aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN RIL.

Kegiatan ini rurut dihadiri oleh Dr. H. Ridwansyah, S.E., M.E.Sy., dan Femei Purnamasari, S.E., M.Si., Ph.D., selaku Pembina UKM RIIEF, Koordinator regional Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang diwakili oleh Syifa Aulia Ningrum selaku Bendahara Regional FoSSEI Sumbagsel, perwakilan UKM se-UIN RIL, dan 43 peserta dari berbagai universitas di Indonesia.

M. Ghailan Danish selaku Ketua Umum (Ketum) UKM RIIEF berharap bahwa melalui kegiatan ini, ekonomi syariah bisa bersinergi dengan SDGs.

"Melalui kegiatan ini saya berharap kita semua dapat memahami bagaimana ekonomi syariah bersinergi dengan SDGs dan mendorong kolaborasi serta mendorong rasa ukhuwah antar generasi muda," ucapnya.

Wandi Abdul Ajid selaku peserta perlombaan OEI dari Universitas Gunadarma menyampaikan perasaannya terhadap pelaksanaan acara ini.

"Saya tentunya sangat bersyukur sekali bisa lolos sampai tahap babak final ini, saya berharap juga bisa mendapatkan hasil yang lebih baik pada perlombaan tahun ini," ungkapnya.

Adapun Ahmad Rifai selaku peserta perlombaan KTI dari Universitas Tidar berpesan semoga kedepannya kegiatan SEE ini lebih besar lagi dengan memperluas banyak cabang lomba.

Reporter: Novel
Editor: Cerpen

Sabtu, 15 November 2025

BERIKAN KONTRIBUSI NYATA, UKM KSE UIN RIL TANAM 1000 BIBIT MANGROVE

[ Berita ]


Sumber: Courage


Raden Intan — Berikan kontribusi nyata, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Studi Ekologi (KSE) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menanam 1000 bibit mangrove. (Minggu, 16/11/25).

Penanaman mangrove merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh UKM KSE dan tahun 2025 adalah kali kedua terselenggaranya penanaman mangrove dengan mengangkat tema "Mangrove For Life", yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian hutan mangrove untuk kepentingan ekosistem bagi lingkungan pesisir.

Kegiatan Mangrove For Life diikuti oleh 118 peserta yang didampingi Komunitas Mangrove setempat dan dilaksanakan pada tanggal 15 November 2025 di Hutan Mangrove Petengoran, Pesawaran, Lampung.

Terdapat 2 jenis tanaman Mangrove yang ditanam yaitu Rhizopora apiculata dan Rhizopora stylosa dengan jumlah total 1000 bibit mangrove.

Destiara Nabila selaku Ketua Umum (Ketum) UKM KSE dalam sambutan berharap dengan ini dapat meningkatkan kesadaran menjaga dan melindungi alam.

"Saya berharap dengan kegiatan ini kesadaran dan partisipasi baik mahasiswa maupun masyarakat meningkat dalam menjaga dan melindungi alam," harapnya.

Panut salah satu peserta juga menyampaikan kesan dan pesannya mengikuti kegiatan ini.

"Kegiatannya sangat positif, menambah keterampilan dan pengalaman baru bagi saya, semoga terus dipertahankan budaya kolaboratif sperti ini," ucapnya.

Reporter: Courage
Editor: Indepth

KUNCI MENGHADAPI KRISIS KEHIDUPAN, UKM BAPINDA GELAR SEMINAR KEMUSLIMAHAN SELF AWARENESS

[ Berita ]


Sumber: Erliana


Raden Intan — Kunci menghadapi krisis kehidupan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bidang Pembinaan Dakwah (BAPINDA) gelar seminar kemuslimahan self awareness. (Sabtu,15/11/25)

Kegiatan ini Berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) yang diikuti kurang lebih sebanyak 250 peserta dan tamu undangan.

Seminar ini merupakan salah satu rangkaian acara Gelaran Tahunan Satu Rasa (LATANSA) ke-XXIX dalam rangka milad UKM BAPINDA dengan mengusung tema "Self Awareness: Sebagai Kunci Menghadapi Krisis".

Sa’ad Abdul Hakim, selaku ketua pelaksana (ketuplak) mengatakan bahwa tujuan dari seminar kemuslimahan kali ini adalah untuk memberikan edukasi psikologis mengenai pentingnya mengenal diri sendiri, sekaligus menjadi sarana muhasabah agar individu mampu menghadapi krisis identitas yang banyak dialami oleh remaja hingga dewasa.

Dea Aulia selaku pemateri seminar kali ini, menjelaskan terkait materi krisis kehidupan manusia.

"Krisis identitas atau kehidupan memiliki ciri-ciri cenderung mengikuti orang lain, melakukan sesuatu untuk mendapat pujian. Solusi konkretnya dengan membedakan "fear or failure" dengan "fear of judgment" point untuk membuat kita sadar dan kembali ke konsep fitrah kita sebagai manusia," ujarnya.

Kemudian Rahma selaku salah satu peserta dari UIN RIL turut menyampaikan tanggapannya terhadap acara tersebut.

"Acara seminar kali ini sangat menarik, pemateri sangat menginsiprasi terutama tentang cara mengenal self awareness," ucapnya.

Reporter: Salsa & Erliana
Editor: Indepth

Selasa, 11 November 2025

GELAR PAHLAWAN SOEHARTO, SAAT LUKA LAMA DIBALUT PITA PENGHORMATAN

[ OPINI ]


Sumber: rri.co.id

Pemerintah Republik Indonesia (RI) resmi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto, pada Senin 10 November 2025 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional. 

Hal ini menuai berbagai reaksi publik. Di satu sisi pemerintah menilai bahwa Soeharto layak menerima gelar tersebut atas jasa-jasanya dalam aspek pembangunan dan stabilitas ekonomi. Namun di sisi lain tak sedikit pula pihak yang menganggap bahwa keputusan ini tidak mempertimbangan secara penuh sisi gelap rezim orde baru. 

Dikutip dari cnnindonesia.com, dua anak Soeharto yakni Siti Hardijanti alias Tutut Soeharto dan Bambang Trihamodjo mewakili pihak keluarga menerima gelar dari pemerintah. Pemberian gelar pahlawan ini tertuang dalam Keputusan Presiden RI (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Saya rasa, pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto seharusnya dipertimbangkan dengan lebih teliti dan hati-hati. Gelar ini bukan hanya sekedar simbol penghargaan dan penghormatan, melainkan juga bentuk pengakuan moral. Saya tidak menolak gelar penghormatan kepada pemimpin bangsa, tetapi saya meyakini bahwa kepahlawanan tidak seharusnya diukur dari berapa lama seseorang berkuasa atau seberapa besar jasanya dalam pembangunan, melainkan dilihat dari keberanian seorang pemimpin untuk menegakkan keadilan dan menjunjung nilai kemanusiaan.

Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa Soeharto adalah pemimpin yang meninggalkan jasa besar dalam perjalanan bangsa Indonesia. Di bawah masa kepemimpinannya Indonesia pernah menikmati masa swasembada pangan, pembangunan infrastruktur, dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. 

Namun di balik keberhasilan tersebut sejarah juga mencatat sisi gelap dari masa pemerintahannya seperti pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), pembatasan kebebasan berpendapat, dan praktik korupsi yang mengakar selama 32 tahun pemerintahannya.

Dikutip dari tempo.co, pada masa kepemimpinannya terjadi 9 pelanggaran HAM berat seperti peristiwa penembakan misterius 1981-1985, tragedi Tanjung Priok 1984, pemberlakuan Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh pada 1989-1998, dan pelanggaran lainnya. 

Luka-luka itu bukan sekadar catatan masa lalu, tapi trauma kolektif bangsa yang masih terasa hingga kini. Sebagai warga negara, saya sulit menerima jika gelar Pahlawan Nasional disematkan tanpa mempertimbangkan beban moral dari peristiwa-peristiwa tersebut. Kepahlawanan bukan hanya soal keberhasilan membangun, tapi juga soal bagaimana seseorang memperlakukan kemanusiaan di tengah kekuasaan.

Pemberian gelar ini menunjukkan betapa mudahnya bangsa kita melupakan masa lalu yang kelam. Bangsa yang besar seharusnya tidak menutupi luka lama dengan pita penghormatan, melainkan mengobatinya dengan kebenaran dan keberanian mengungkap masa lalunya. Mengakui kesalahan bukan berarti menghapus jasa yang telah diperbuat, melainkan menempatkan sejarah pada posisi yang jujur dan utuh.

Sebagai warga negara kita boleh menghormati jasa Soeharto, tetapi kita juga wajib mengingat para korban yang hadir dari sistem yang ia bangun. Karena pahlawan sejati bukan hanya tentang siapa yang berjasa, tetapi juga tentang siapa yang tidak menindas demi mencapai suatu keberhasilan dan kejayaan.

Karya: Sakira Aurel 
Editor: Tala

Minggu, 09 November 2025

NAPAS PENGABDIAN

[ Puisi ]


Sumber: Pinterest

Pada secarik senja, negeri pernah memerah
Bukan oleh sang surya, tetapi oleh darah
Ia menantang maut dengan dada penuh pasrah
Rela gugur demi kehidupan yang kelak cerah

Ia berjalan di tanah gersang berlumur darah
Menggenggam harapan dalam diam tanpa seruan
Dengan tekad bergemuruh dari jiwa paling rapuh
Tiada mahkota, tiada sanjungan megah di jalanan

Bambu runcing pernah menjadi doa yang bersayap
Tentang keberanian dari harapan yang nyaris lenyap
Setiap tetes keringat menulis babak dalam senyap
Mengudara menembus penjajah yang angkuh tegap

Cintanya tak pernah meminta balasan
Tak bertanya ganjaran yang kelak menjadi titipan
Cintanya menjelma perlawanan
Untuk tanah air yang dipeluk dalam langkah penuh ketegasan

Ia bukan pemilik pedang, bukan pula penulis sumpah
Namun hadirnya tak pernah luruh ditelan waktu yang basah
Bagai hujan menyembuhkan daun layu di pucuk paling lemah
Napasnya menjadi tiang bagi harapan yang terus mengapung gagah

Karya: Nabila
Editor: Tala

UKM PERSMA RI RESMI KUKUHKAN ANGGOTA TETAP DALAM PJMTD TAHUN 2025

[ Berita ]


Sumber: Content

Raden Intan — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers Mahasiswa Raden Intan (PersMa RI) resmi mengukuhkan anggota tetap dalam Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (PJMTD) tahun 2025. (Minggu, 09/11/25)

Acara ini berlangsung di Taman Betung, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung. Dimulai sejak tanggal 07 hingga 09 November 2025, dengan rangkaian acara yaitu penguatan dasar kejurnalistikan berupa materi-materi yang diberikan selama 2 hari, kegiatan kaderisasi, dan pengukuhan anggota magang menjadi anggota tetap.

Pelatihan ini merupakan agenda tahunan yang menjadi syarat khusus untuk menjadi anggota tetap UKM PersMa RI, sekaligus ruang pembekalan dan penguatan kapasitas dari setiap peserta.

Turut dihadiri oleh Ahmad Abizar selaku Staf Ahli UKM PersMa RI, jajaran presidium dan pengurus UKM PersMa RI, panitia pelaksana, alumni dan demisioner, serta 19 peserta anggota tetap UKM PersMa RI.

Pembacaan prakata oleh Staf Ahli UKM PersMa RI

Staf Ahli UKM PersMa RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa ke depannya para anggota tetap semakin berkarya sebebas mungkin dengan batasan-batasan yang tentunya harus tetap dipatuhi.

"Untuk ke depannya, silakan kalian berkarya sebebas mungkin dengan batasan-batasan yang harus tetap dipenuhi tentunya. Semoga dengan kegiatan ini bisa membentuk sayap-sayap kalian untuk bisa terbang lebih tinggi lagi," ucapnya.

Azraq Kaffasoba selaku Pemimpun Umum (Pimum) UKM PersMa RI juga turut menyampaikan harapannya terkait diadakannya kegiatan ini.

"Saya sebagai Pemimpin Umum menyampaikan selamat atas ditetapkannya kalian sebagai anggota tetap. Semoga setelah ini kalian bisa berkarya, berkontribusi, dan energi positif ke dalam UKM PersMa RI," ujarnya.

Adapun Novita Purnama Sari selaku anggota tetap UKM PersMa RI mengatakan bahwa acara PJMTD selama 3 hari ini sangat luar biasa, terlebih lagi sangat mendapatkan banyak ilmu dari materi yang disampaikan selama kegiatan.

Reporter: Tala

Editor: Novel

Jumat, 07 November 2025

WUJUDKAN JURNALIS BERETIKA DAN BERKUALITAS, UKM PERSMA RI ADAKAN PJMTD TAHUN 2025

[ Berita ]


Sumber: Haikal


Raden Intan — Wujudkan jurnalis beretika dan berkualitas, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers Mahasiswa Raden Intan (PersMa RI) adakan Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (PJMTD) tahun 2025. (Jum'at, 07/11/25)

PJMTD tahun 2025 ini dilaksanakan di Gedung Dosen Aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) dan berlangsung sejak tanggal 07 hingga 09 November 2025.

Kegiatan ini mengangkat tema "Mengenali Realita, Menyuarakan Fakta, Menjaga Integritas: Mewujudkan Jurnalisme yang Beretika dan Berkualitas," yang bertujuan untuk membentuk mahasiswa menjadi jurnalis muda yang beretika dan berkualitas.

Turut dihadiri langsung oleh tiga pemateri yang membahas seputar Jurnalisme, di antaranya Sri Wahyuni, M.Sos., selaku Dosen UIN Raden Intan Lampung (UIN RIL), Derri Nugraha selaku Jurnalis Konsentris.id, dan Setiaji Bintang, S.Sos., selaku Jurnalis Tingkat Madya sekaligus Manager Digital Marketing Lampung Post, serta diikuti oleh 46 peserta baik dari dalam maupun luar kampus.

Yuni Septiani selaku ketua pelaksana berharap pada peserta PJMTD agar bisa menyalurkan ilmu yang sudah dipelajari selama magang.

"Semoga peserta PJMTD dapat menyalurkan ilmu yang telah dipelajari selama masa magang dan bisa dikembangkan dan lebih dimanfaatkan untuk menjadi pengurus yang lebih baik," harapnya.

Vania Sela Verahma selaku salah satu peserta PJMTD dari Universitas Lampung (UNILA) menyampaikan kesannya selama acara ini berlangsung.

"Selama acara ini berlangsung tentunya sangat seru dan berkesan, di mana ada tiga pemateri yang sudah lebih dulu terjun di bidang jurnalistik serta materi yang disampaikan sangat berbobot dan bermanfaat," ujarnya.

Dyah Maronisa Shahih, selaku peserta PJMTD berharap agar PJMTD dapat membantu mewujudkan jurnalis yang beretika dan berkualitas.

Reporter: Agile & Convince
Editor: Novel

Selasa, 04 November 2025

TELAH TERBIT E-KORAN EDISI OKTOBER TAHUN 2025

[ E-Koran ]





Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Pers Mahasiswa! ✊🏻

Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat koran dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui internet. Maka dengan itu, UKM PersMa Raden Intan dengan bangga kembali menerbitkan "𝗘-𝗞𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗘𝗱𝗶𝘀𝗶 𝗫" tahun 2025.

Baca E-Koran selengkapnya: