Selasa, 04 November 2025

TELAH TERBIT E-KORAN EDISI OKTOBER TAHUN 2025

[ E-Koran ]





Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Pers Mahasiswa! ✊🏻

Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat koran dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui internet. Maka dengan itu, UKM PersMa Raden Intan dengan bangga kembali menerbitkan "𝗘-𝗞𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗘𝗱𝗶𝘀𝗶 𝗫" tahun 2025.

Baca E-Koran selengkapnya:

Senin, 27 Oktober 2025

HARI SUMPAH PEMUDA SEBAGAI SIMBOL LAHIRNYA SEMANGAT BARU GENERASI BANGSA

[ Artikel ]


Sumber: Pinterest


Perjalanan bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran generasi mudanya yang senantiasa menjadi motor penggerak perubahan. Sebutan “putra dan putri Indonesia” bukan hanya sekadar ungkapan kebanggaan, tetapi cerminan tanggung jawab moral untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Dalam konteks kekinian, semangat tersebut mengalami transformasi menjadi tekad untuk menjadi pemuda dan pemudi yang inovatif, kreatif, serta berdaya saing tinggi. Dari semangat persatuan yang diikrarkan melalui Sumpah Pemuda, kini lahirlah semangat baru yang menuntun generasi muda untuk menciptakan solusi, menghadirkan perubahan, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah global.

Dilansir dari Wikipedia.org, Sumpah Pemuda, yang secara resmi disebut sebagai Keputusan Kongres Pemuda Indonesia (ejaan 𝘝𝘢𝘯 𝘖𝘱𝘩𝘶𝘪𝘫𝘴𝘦𝘯: 𝘗𝘰𝘦𝘵𝘰𝘦𝘴𝘢𝘯 𝘊𝘰𝘯𝘨𝘳𝘦𝘴 𝘗𝘦𝘮𝘰𝘦𝘥𝘢-𝘱𝘦𝘮𝘰𝘦𝘥𝘢 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢) adalah ikrar yang diucapkan oleh pemuda-pemudi Indonesia pada 28 Oktober 1928, yang menetapkan jati diri bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini merupakan bentuk pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) oleh pemuda dan pemudi di Indonesia dengan pernyataan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.  

Sejak tahun 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda. Mengutip dari liputan6.com, meskipun telah berlalu hampir satu abad, arti Sumpah Pemuda tetap relevan dan penting untuk dipahami oleh generasi muda Indonesia saat ini. Beberapa alasannya antara lain, Memperkuat Rasa Persatuan di tengah tantangan globalisasi dan meningkatnya sentimen kedaerahan, Sumpah Pemuda mengingatkan kita akan pentingnya persatuan nasional. Semangat "satu nusa, satu bangsa" perlu terus dijaga dan dipupuk di kalangan generasi muda, menghargai Keberagaman Sumpah Pemuda lahir dari kesadaran akan keberagaman Indonesia. 

Sumpah pemuda menunjukkan bahwa pemuda memiliki peran penting dalam menentukan arah bangsa. Ini bisa menjadi motivasi bagi generasi muda untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Dalam konteks sosial, sumpah pemuda bukan hanya sekadar peristiwa bersejarah bagi kita. Namun ada semangat sendiri yang terpatri dalam nadi, yakni semangat persatuan. Di zaman yang serba digital ini, banyak isu-isu beredar di media sosial yang terkadang tidak dapay dipastikan kebenarannya, serta ujaran-ujaran kebencian yang dapat menimbulkan perpecahan. 

Sebagai contoh saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), dilansir dari Kompas.id ujaran kebencian saat Pilkada 2024 marak di berbagai platform media sosial. Peran pemuda dalam semangat persatuan menjadi penengah dan penyebar informasi yang benar melalui gerakan literasi digital dan dialog kebangsaan, serta tidak ikut terperosok dalam provokasi media sosial. Selain itu, peran pemuda dalam memupuk rasa nasionalisme juga tercermin dalam aksinya terhadap lingkungan. Gerakan seperti penanaman pohon, daur ulang plastik, serta inovasi teknologi hijau adalah wujud cinta tanah air yang modern. Dalam isu ekonomi, pemuda juga memiliki peran aktif sebagai agen perubahan, yang dapat diwujudkan dengan pemuda Indonesia tampil sebagai pencipta lapangan kerja, inovator startup, dan relawan sosial yang menjawab persoalan kemiskinan, pendidikan, hingga kesehatan masyarakat.

Perjalanan ikrar Sumpah Pemuda tidaklah mudah. Namun dengan semangat persatuan, keuletan, dan rasa cinta tanah air yang diwariskan para pendahulu, generasi muda Indonesia mampu menaklukkan berbagai tantangan zaman. Kini perjuangan tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing atau pekikan kemerdekaan, tetapi melalui inovasi, kolaborasi, dan kontribusi nyata. Pemuda masa kini harus menjadi pelopor etika digital di tengah maraknya hoaks dan ujaran kebencian, menjadi penjaga toleransi di tengah polarisasi politik, serta menjadi penjaga bumi di tengah ancaman krisis iklim. Semangat Sumpah Pemuda adalah api yang harus dijaga, menyatukan keberagaman, menyalakan harapan, dan memastikan Indonesia terus melangkah maju dengan kepala tegak di hadapan dunia.

Karya: Della & Shahih 
Editor: Indepth

Sabtu, 25 Oktober 2025

SEMA FAKULTAS SYARIAH GELAR SEKOLAH LEGISLATIF PERDANA DI UIN RIL

[ Berita ]


Sumber: Courage


Raden Intan — Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Syariah (FS) gelar sekolah legislatif perdana di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL). (Sabtu, 25/10/25)

Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) FS UIN RIL, dengan mengusung tema "Milenial Menjadi Pilar Demokrasi: Menelaah Legislasi, Mengawasi Keuangan, dan Mengawal Anggaran", yang bertujuan memberikan pemahaman tentang sistem dan mekanisme kerja legislatif di lembaga pemerintahan, khususnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Dengan turut dihadiri Dr. Efa Rodiah Nur, M.H., selaku Dekan FS UIN RIL, Prof. Dr. H. Yusuf Baihaqi, Lc., M.A., selaku Wakil Dekan (Wadek) I FS UIN RIL, Dr. Hervin Yoki Pradikta S.H.I., M.H.I., selaku Wadek Fakultas Psikologi UIN RIL sebagai pemateri, jajaran SEMA dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Se-UIN RIL.

Turut dihadiri pula oleh Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Raka Irwanda B.BA dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), dan H. Yuhadi SHI., M.H., dari Fraksi Partai Golkar, serta diikuti oleh mahasiswa program studi Hukum dari berbagai universitas di kota Bandar Lampung.

Dekan FS dalam sambutannya menyampaikan, hadirnya sekolah legislatif ini sebagai pendidikan politik dan hukum.

"Hadirnya sekolah legislatif ini adalah sebagai bentuk pendidikan politik dan hukum yang berfokus pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran kritis dalam bidang legislasi," ujarnya.

Elfarabi Shabran Jihadi selaku Ketua Umum SEMA FS dalam wawancara berharap kegiatan ini menjadi wadah untuk menumbuhkan kesadaran kritis.

"Besar harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi wadah yang bermanfaat dalam menumbuhkan kesadaran kritis, memperluas wawasan dan memperkuat peran milenial dalam menjaga nilai demokrasi," jelasnya.

Alwin Hidayatullah mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) selaku peserta menyatakan bahwa acara ini cukup menarik, dan membuatnya bisa lebih memahami bagaimana cara sistem pemerintahan bekerja.

Reporter: Courage
Editor: Indepth

Rabu, 22 Oktober 2025

MEMPERINGATI HARI SANTRI NASIONAL, UIN RIL ADAKAN APEL

[ Berita ]


Sumber: Novita


Raden Intan — Dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 yang ke-11, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) adakan apel Hari Santri. (Rabu, 22/10/25)

Apel ini diselenggarakan di halaman depan gedung Academic And Research Center UIN RIL, pada pukul 07.00 WIB s.d. selesai. 

Tak hanya Apel Hari Santri, Ma’had Al-Jami’ah UIN RIL juga menyelenggarakan serangkaian kegiatan Perlombaan hingga Expo Pesantren yang berlangsung sejak 17 Oktober dan akan mencapai puncaknya pada 28 Oktober 2025.

Acara ini turut dihadiri oleh Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D., selaku Rektor UIN RIL, Prof. Dr. H. Alamsyah, M.Ag., selaku Wakil Rektor (Warek) I, Dr. Safari Daud, M.Sos.I., selaku Warek II, serta 800 peserta dari mahasiswa dan staf akademisi.

Dalam sambutannya, Prof. Wan Jamaluddin menyampaikan bahwa santri harus berperan aktif dalam menghadapi perubahan zaman.

“Santri tak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman. Melainkan, harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, membawa nilai-nilai rahmatan lil-alamin dalam membangun peradaban dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Khoirul Umam Addzaky, selaku Murobbi Asrama Putra Ma’had 1, menuturkan bahwa pelaksanaan Hari Santri tahun ini berjalan lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

“Bedanya dengan tahun sebelumnya, Hari Santri kali ini lebih terkoordinir. Panitia juga sangat lugas dalam menyiapkan rangkaian acara yang cukup banyak,” ungkapnya.

Salah satu mahasiswa UIN RIL Lutfiya Mustafiyah, berharap agar para santri di masa mendatang dapat menjadi pemimpin yang berintegritas, berilmu, dan berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Reporter: Ratu & Adis
Editor: Indepth

Senin, 20 Oktober 2025

WAGUB LAMPUNG HADIR DALAM KEGIATAN STUDIUM GENERAL FDIK UIN RIL

[ Berita ]


Sumber: Panitia Studium General


Raden Intan — Wakil Gubernur (Wagub) Lampung hadir dalam kegiatan Studium General Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL). (Senin, 20/10/25)

Acara ini berlangsung di Ballroom UIN RIL, dengan mengangkat tema “Literasi Digital: Mengoptimalkan Promosi Pariwisata Lampung Berbasis Dakwah” yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai konsep pariwisata berbasis dakwah, sebagai bentuk kontribusi dakwah kultural yang edukatif, dan solutif.

Acara ini turut dihadiri oleh Prof. H. Wan Jamaluddin M.Ag., Ph.D., selaku rektor UIN RIL, Prof. H. Abdul Syukur, M.Ag., selaku Dekan FDIK, jajaran Wakil Dekan (Wadek) FDIK, Anis Handayani, M. Sos., selaku Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha (TU) FDIK, Iqbal Madri Fahda, S.Ag., M.M., selaku Subkoordinator Umum, Kepagawaian dan Keuangan FDIK.

Turut dihadiri pula oleh para Ketua Program Studi (Prodi) FDIK, dosen dan tenaga kependidikan (tendik) FDIK, Dr. Jihan Nurlela, M.M., selaku Wagub Provinsi Lampung sekaligus pengisi materi studium general, Ganjar Jationo, S.E., M.AP., selaku Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Statistik Provinsi Lampung, Pejabat Administrator Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, serta para mahasiswa semester I, III, dan V FDIK UIN RIL.

Pemberian plakat pemateri oleh Rektor UIN RIL kepada Wakil Gubernur Lampung


Dalam sambutannya, Rektor UIN RIL menyampaikan bahwa promosi pariwisata berbasis dakwah merupakan salah satu bentuk kepedulian kita sebagai civitas akademika UIN RIL yang sejalan dengan sisi besar dari kelembagaan. 

“Promosi pariwisata berbasis dakwah merupakan wujud kepedulian civitas akademika UIN RIL yang sejalan dengan sisi besar kelembagaan, yaitu dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam, juga menjadi kontribusi nyata untuk mendukung kemajuan dan kesejahteraan Lampung di masa mendatang,” tuturnya.

Kemudian Wagub Lampung menegaskan bahwa literasi digital berperan penting dalam memajukan promosi pariwisata Lampung berbasis dakwah.

“Literasi digital menjadi kunci dalam mengoptimalkan promosi pariwisata berbasis dakwah. Sinergi antara pariwisata dan nilai-nilai keislaman dapat menghadirkan wisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberi nilai spiritual bagi masyarakat,” ujarnya.

Zakirian Fadillah, selaku peserta berharap agar penguatan literasi digital dapat mendorong generasi muda agar lebih kreatif dan bijak berdakwah melalui media digital serta memperkenalkan potensi wisata Lampung dengan cara yang menarik dan positif.

Reporter: Tala
Editor: Novel

Kamis, 16 Oktober 2025

LIFE LONG LIFE LEARNER, PESAN REKTOR PADA 1.587 WISUDAWAN PERIODE III UIN RIL

[ Berita ]


Sumber: Anggun


Raden Intan — Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) memberikan pesan semangat belajar seumur hidup, Life Long Life Learner kepada 1.587 wisudawan periode III tahun 2025. (Kamis, 16/10/25)

Wisuda periode III ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) K.H. Ahmad Hanafiyah UIN RIL dan terbagi menjadi sesi pagi pada pukul 08.00 WIB dan sesi siang pada pukul 13.00 WIB. 

Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag, Ph.D selaku Rektor UIN RIL berpesan Life Long Life Learner untuk menjadi sarjana cemerlang otak dan hati. 

"Saya berharap bahwa wisudawan dapat menanamkan semangat belajar seumur hidup Life Long Life Learner karena ilmu tanpa akhlak akan membawa kehancuran, maka jadilah sarjana yang tidak hanya cemerlang otaknya tetapi juga bercahaya hatinya," ucapnya.

Selain Rektor UIN RIL, acara ini juga turut dihadiri oleh Jajaran Wakil Rektor (Warek) UIN RIL, Prof. Dr. Idham Khalid, M.Ag., selaku Ketua Senat, Jajaran Senat UIN RIL, Jajaran Dekan dan Wakil Dekan (Wadek) Fakultas, Civitas Akademika UIN RIL, serta diikuti oleh 1.587 wisudawan.

Dewi Santi selaku wisudawan Strata satu (S1) Program Studi (Prodi) Psikologi Islam menyampaikan perasaan dan harapannya setelah mengikuti wisuda periode III tahun 2025. 

"Saya merasa sangat antusias karena sudah menunggu jadwal wisuda ini sejak lama, dan saya berharap UIN RIL menjadi wadah bagi mahasiswa untuk bertumbuh dan berkembang," ungkapnya.

Agung Arrasyd selaku wisudawan S1 dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya wisuda dan bahagianya telah resmi dikukuhkan menjadi alumni. 

Reporter: Anggun & Sakira
Editor: Indepth

Selasa, 14 Oktober 2025

KESEHATAN MENTAL, PILAR UTAMA KESEJAHTERAAN GENERASI Z DI ERA DIGITAL

[ Artikel ]


Sumber: Pinterest


Di tengah perubahan cepat yang dialami masyarakat saat ini, kesehatan mental menjadi isu yang semakin mendapatkan perhatian, terutama di kalangan generasi Z. Generasi ini tumbuh dalam era digital yang sarat dengan tekanan dari media sosial, yang seringkali menimbulkan perbandingan hidup dan kecemasan. Meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental di kalangan Gen Z ditandai dengan terbukanya percakapan mengenai isu-isu psikologis dan pentingnya mencari bantuan. Mereka menganggap menjaga kesehatan mental sebagai bagian integral dari kesejahteraan secara keseluruhan.

Dikutip dari World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan yang memungkinkan seseorang untuk menghadapi tekanan hidup, menyadari kemampuan diri, belajar, bekerja dengan baik, dan berkontribusi dalam komunitas. Kesehatan mental bersifat kompleks dan berbeda-beda bagi setiap orang, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti individu, keluarga, komunitas, dan kondisi sosial. Kondisi ini mencakup gangguan mental, disabilitas psikososial, serta masalah yang muncul akibat stres berat atau gangguan fungsi, termasuk risiko melukai diri sendiri.

Dilansir dari ugm.ac.id hasil survei Indonesia - National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada tahun 2022 menunjukkan 15,5 juta remaja mengalami masalah kesehatan mental, atau sekitar 34,9%. Data terbaru 2023 menunjukkan 20% penduduk Indonesia (54 juta orang) mengalami gangguan mental emosional, dan sekitar 9,8% remaja pernah berpikir untuk bunuh diri. Meskipun demikian, hanya sedikit penderita yang mendapatkan penanganan profesional, seperti hanya 8%. Angka-angka ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap kesehatan mental di Indonesia, terutama di kalangan remaja yang rentan. Upaya untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental, serta mengurangi stigma yang menghalangi individu untuk mencari bantuan, menjadi langkah penting yang harus diambil.

Kesehatan mental menjadi semakin penting bagi generasi Z karena mereka hidup dalam lingkungan yang dipenuhi tekanan dari berbagai sumber, seperti media sosial, perbandingan hidup, dan ekspektasi yang tinggi terkait prestasi akademik dan karier. Ketidakpastian ekonomi dan perubahan sosial yang cepat juga menambah beban mental, menjadikan mereka lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi. Menurut American Psychological Association (APA), pada tahun 2020 generasi ini memiliki kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya kesehatan mental, mendorong mereka untuk berbicara terbuka mengenai masalah psikologis dan mencari dukungan. Dengan meningkatnya angka gangguan mental di kalangan remaja, upaya untuk memperkuat kesehatan mental menjadi krusial, tidak hanya untuk kesejahteraan individu, tetapi juga untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Dalam menghadapi isu kesehatan mental yang semakin mendesak di kalangan generasi Z, penting untuk mengadopsi beberapa pendekatan yang efektif. Berdasarkan informasi dari The National Institute of Mental Health (NIMH), edukasi tentang kesehatan mental harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah, sehingga remaja dapat memahami gejala gangguan mental serta pentingnya mencari bantuan. Selain itu, menciptakan ruang aman untuk percakapan terbuka di antara teman sebaya dan keluarga dapat membantu mengurangi stigma yang sering menghalangi mereka untuk berbicara tentang masalah yang dihadapi.

Akses terhadap layanan kesehatan mental yang terjangkau dan mudah diakses, seperti konseling daring, juga sangat vital untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Selain itu, mendorong kegiatan yang mendukung kesehatan mental, seperti olahraga, meditasi, dan praktik mindfulness, dapat membantu generasi Z mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan generasi Z dapat lebih baik dalam menghadapi tantangan kesehatan mental dan membangun ketahanan yang diperlukan di tengah tekanan kehidupan modern.

Karya: Laura & Resti
Editor: Indepth

Jumat, 10 Oktober 2025

ANTOLOGI EDISI IV TAHUN 2025

[ Antologi ]



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Salam Pers Mahasiswa! UKM PersMa Raden Intan dengan bangga mempersembahkan terbitan pada kepengurusan 2024/2025 yaitu Antologi Edisi IV Tahun 2025 dengan judul "Caksadhita (Dunia Milik Mereka yang Berani)". Dalam Antologi Puisi dan Cerpen ini kami menyajikan karya sastra berupa Puisi, Cerpen, selain itu di dalam Antologi ini terdapat Fakta Baru Kisah Pemberani yang di tulis langsung oleh Anggota UKM PersMa Raden Intan.

Silahkan cek terbitan terbaru kami melalui tautan di bawah ini 👇

https://bit.ly/AntologiEdisiIVTahun2025

Selamat membaca!

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kamis, 09 Oktober 2025

TELAH TERBIT E-KORAN EDISI SEPTEMBER TAHUN 2025

[ E-Koran ]




Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Pers Mahasiswa! ✊🏻

Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat koran dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui internet. Maka dengan itu, UKM PersMa Raden Intan dengan bangga kembali menerbitkan "𝗘-𝗞𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗘𝗱𝗶𝘀𝗶 𝗜𝗫" tahun 2025.

Baca E-Koran selengkapnya:

Rabu, 08 Oktober 2025

BULETIN EDISI IX TAHUN 2025

[ Buletin ]


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 


Salam Pers Mahasiswa! UKM PersMa Raden Intan dengan bangga mempersembahkan terbitan pada kepengurusan 2024/2025 yaitu Buletin Edisi IX Tahun 2025 dengan judul "Transparansi Efisiensi Kampus, Realitas pada Mahasiswa". Dalam edisi kali ini, kami akan membahas topik menarik saat ini, yakni efisiensi. Selain itu, di dalam Buletin ini terdapat karya lain berupa Feature, Opini, Komik, Artikel, Cerpen, dan Puisi yang di tulis langsung oleh Anggota UKM PersMa Raden Intan.


Silahkan cek terbitan terbaru kami melalui tautan di bawah ini👇

https://bit.ly/BuletinEdisiIXTahun2025

Selamat membaca!

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 


#antologi #persmamahasiswa #gardaidealismemahasiswa

KURSI WISUDA, ANTARA HAK AKADEMIK DAN ISU TRANSAKSI

[ Opini ]

Sumber: Kompas.com

Pelaksanaan wisuda periode III Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 16 Oktober 2025, di Gedung Serba Guna (GSG) KH. Ahmad Hanafiah UIN RIL. Sebanyak 1.580 peserta akan mengikuti wisuda periode ketiga ini.

Jika melihat pola pelaksanaan sebelumnya, UIN RIL biasanya mengadakan lima periode wisuda setiap tahun yakni pada bulan Maret, Mei, Juli, September, dan November. Namun, tahun ini terjadi keterlambatan yang cukup mencolok. Wisuda periode II yang semestinya berlangsung pada Mei justru baru dilaksanakan pada Juli, dan kini, saat kalender sudah menunjukkan Oktober, pelaksanaan wisuda periode III baru akan digelar. Kondisi ini mengakibatkan banyak mahasiswa tertunda kelulusannya, padahal ijazah dan surat keterangan lulus menjadi syarat penting bagi mereka untuk melanjutkan karier atau studi.

Menurut saya, keterlambatan ini tidak semata-mata persoalan administratif, melainkan cerminan dari manajemen akademik yang perlu dievaluasi. Dengan jumlah peserta yang besar dan kuota yang terbatas, muncul berbagai pertanyaan tentang mekanisme penentuan siapa yang berhak mengikuti wisuda terlebih dahulu. Ketidakjelasan sistem ini menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa, terutama bagi mereka yang sudah lama menunggu namun belum mendapatkan kepastian jadwal.

Komentar mahasiswa di akun Instagram @uinradenintan


Lebih jauh, mencuat kembali isu adanya oknum yang diduga memperjualbelikan “kursi wisuda". Dugaan ini muncul setelah sejumlah komentar mahasiswa di media sosial mempertanyakan kejanggalan penetapan peserta wisuda, di mana beberapa mahasiswa yang belum mendapatkan pin registrasi justru sudah masuk daftar wisudawan. Meski belum ada klarifikasi resmi dari pihak kampus, kabar semacam ini sudah cukup untuk menimbulkan kecurigaan dan menurunkan kepercayaan terhadap sistem akademik yang seharusnya menjunjung asas keadilan dan transparansi.

Saya menilai, universitas perlu segera memberikan penjelasan terbuka kepada publik. Transparansi data calon wisudawan dan proses verifikasi akademik menjadi langkah penting agar tidak ada ruang bagi spekulasi maupun praktik kecurangan. Pihak kampus diharapkan dapat mempertegas komitmen terhadap integritas akademik dan menindak tegas jika benar terdapat pelanggaran etika.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam, UIN RIL memiliki tanggung jawab moral yang besar. Wisuda bukan hanya seremoni kelulusan, tetapi simbol kesungguhan akademik dan kejujuran intelektual. Maka, penting bagi seluruh pihak untuk menjaga momen sakral ini agar tidak ternodai oleh praktik yang mencederai nilai keadilan. 

Sebab pada akhirnya, toga dan ijazah bukan sekadar hasil akhir, melainkan simbol perjuangan yang seharusnya diraih dengan layak, bukan dibeli dengan cara singkat. Isu ini merupakan indikasi dari masalah sistemik yang lebih besar terkait transparansi, dugaan pungutan liar (pungli), dan praktik tidak etis dalam manajemen akademik dan administrasi di kampus tersebut yang telah terdengar desas-desusnya berulang kali di masa lalu.

Karya: Sight
Editor: Indepth

Rabu, 01 Oktober 2025

IDENTITAS BUDAYA INDONESIA

[ Puisi ]


Sumber: Hana Augustine (Pinterest)

Budaya Indonesia nan anggun
Terjalin, terukir, hingga dikenang
Selalu memikat setiap pandang
Indah karena kita menjadikannya kebanggaan

Setiap corak mencerminkan jiwa
Pada tangan yang menorehkannya
Pada ketulusan dalam rasa
Pada kita yang berbeda warna

Batik bukan sekadar goresan kain
Bukan sekadar hiasan terpajang manis
Setiap motif mengikrarkan keunikan tersendiri
Menjadikan Indonesia kian berseri

Beragam corak di tiap daerah
Tersimpan makna di setiap celah
Batik adalah permata bangsa
Warisan abadi, identitas Indonesia

Identitas yang menyatukan kita
Dalam rangkulan motif dan warna
Menjadi budaya yang kian kaya,
Bangga berbatik, bangga ber-Indonesia

Mari jaga batik tetap abadi
Dengan menempatkannya di hati
Dalam jiwa yang selalu berseri
Bersama Indonesia yang lestari

Karya: Dela
Editor: Indepth

Kamis, 25 September 2025

DINKES KOTA BANDAR LAMPUNG KOLABORASI BERSAMA KLINIK UIN RIL GELAR PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS

[ Berita ]

Sumber: Ratu

Raden Intan – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung berkolaborasi dengan Klinik Pratama Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) selenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis. (Kamis, 25/09/25)

Pemeriksaan dilaksanakan pada kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang diselenggarakan pada pukul 07.00 WIB s.d. 11.00 WIB di Sport Center UIN RIL.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan program tahunan yang diadakan oleh Dinkes dan tahun ini menjadi kolaborasi perdana bersama dengan Klinik Pratama UIN RIL. 

Sarapan sehat bersama seluruh peserta.


Senam bersama bersama seluruh peserta.


Dengan memuat beberapa kegiatan yaitu senam bersama, sarapan sehat, pemeriksaan kesehatan, dan penyuluhan kesehatan gratis mengenai upaya deteksi diri penyakit tidak menular serta upaya penanggulangan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

Turut dihadiri oleh Rika Damayanti, M. Kep., NS. SP. Kep. J., selaku Kepala Klinik Pratama UIN RIL; Reni Anggraini, SKM., MKM., selaku Ketua Tim Kerja Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Bandar Lampung; staf Dinkes kota Bandar Lampung; staf Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sukarame; dan diikuti sebanyak 267 peserta pemeriksaan kesehatan gratis dari sivitas akademika UIN RIL.

Kepala Klinik Pratama UIN RIL menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk melihat status kesehatan, terutama kesehatan pada mahasiswa UIN RIL untuk mencegah penyakit tidak menular yang marak dikalangan remaja. 
 
Ketua Tim Kerja Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Bandar Lampung turut menyampaikan harapannya agar sivitas akademika UIN RIL bisa menjadi agen of chance yang dapat menyebarkan kebiasaan hidup sehat.

"Semoga seluruh sivitas akademik UIN RIL beserta staf dan mahasiswa dapat menjadi agen of change yaitu agen perubahan untuk bisa menyebarkan kebiasaan hidup sehat," harap Reni.
 
Seftiyana Putri selaku peserta mengatakan perasaan senangnya karena diadakannya kegiatan ini.

"Saya merasa senang setelah mengikuti program kegiatan ini dan berharap untuk bisa lebih produktif lagi kedepannya," ujarnya.

Reporter: Alisya & Ratu
Editor: Indepth

Selasa, 23 September 2025

FEBI FEST 2025 HADIRKAN FERRY IRWANDI DALAM ECONOMIC SYMPOSIUM

[ Berita ]


Sumber: Tala


Raden Intan — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Fest tahun 2025 hadirkan Ferry Irwandi sebagai special speaker dalam acara Economic Symposium. (Selasa, 23/09/2025)

Economic Symposium menjadi salah satu rangkaian kegiatan FEBI Fest 2025. Kegiatan ini menghadirkan Ferry Irwandi selaku Influencer dan Founder Malaka Project sebagai special speaker. 

Acara ini diselenggarakan di Ballroom Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) dengan mengusung tema "Membangun Ekosistem Ekonomi Terdidik dan Ekonomi Digital Indonesia di Era Bonus Demografi".

Ferry Irwandi sebagai narasumber hadir memaparkan materi sesuai dengan tema serta menjelaskan bahwa ekonomi bukan hanya soal uang dan angka, bukan juga seberapa kaya dan seberapa miskin manusia. Namun ilmu ekonomi adalah bagaimana manusia dapat menjalani hidup. 

Muhammad Fahmi Nazari, selaku Ketua Pelaksana (Ketuplak) dalam acara FEBI FEST 2025 menjelaskan bahwa tujuan mereka menghadirkan Ferry Irwandi bukan hanya sekedar popularitas tetapi lebih ke pemikirannya. 

“Kami mengundang Ferry Irwandi bukan sekadar karena populer, tapi karena pemikirannya sejalan dengan tema FEBI Fest 2025 dan semoga memberi wawasan tentang peran generasi muda dalam ekonomi digital sekaligus memotivasi agar lebih kritis, kreatif, dan berdaya di era bonus demografi,” ujarnya.

Adapun Ridho Ardiyanto selaku mahasiswa program studi (prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) menyampaikan kesannya dalam mengikuti acara ini.

"Acara ini sangat menarik dan berkesan. Bagi saya, momen paling spesial adalah bisa mendengar langsung materi dari Bang Ferry Irwandi yang biasanya hanya saya lihat di media sosial," ungkapnya.

Reporter: Anna

Editor: Indepth

RAYAKAN SATU DEKADE, ORMAWA FEBI GELAR FEBI FEST 2025

[ Berita ]


Sumber: Camera

Raden Intan — Merayakan satu dekade, Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) gelar FEBI Fest tahun 2025. (Selasa, 23/09/25)

Kegiatan ini diselenggarakan di Ballroom UIN RIL dengan mengusung tema "Membangun Ekosistem Ekonomi Terdidik dan Ekonomi Digital Indonesia di Era Bonus Demografi," yang bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi mahasiswa mengenai tantangan ekonomi di era bonus demografi.

FEBI Fest juga turut adakan beberapa perlombaan tingkat nasional yang menjadi rangkaian kegiatan, di antaranya lomba poster, debat nasional, business plan, Karya Tulis Ilmiah (KTI), futsal, dan pemilihan Duta FEBI yang dilaksanakan mulai tanggal 24 September hingga 4 Oktober 2025.

Acara ini turut dihadiri oleh Prof. Dr. H. Alamsyah, M.Ag., selaku Wakil Rektor (Warek) I UIN RIL bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Tulus Suryanto, M.M., Akt., C.A., selaku Dekan FEBI; Dr. Madnasir, M.Si., selaku Wakil Dekan (Wadek) I FEBI; Rinvayanti, S.E., M.T., selaku Kepala Biro Perekonomian Sekertariat Daerah (Sekda) Provinsi Lampung; dan Iwan Gunawan, S.P., M.A. selaku Sekda Kota Bandar Lampung.

Kemudian dihadiri juga oleh Bobby Irawan, S.E., M.Si., selaku Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PAREKRAF) Provinsi Lampung; Resmen Kadapi, S.H., M.H., selaku Praktisi Bisnis; Indra Feriza, S. Ak., selaku Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN RIL, dan diikuti sebanyak 500 peserta. 

Dekan FEBI dalam sambutannya mengapresiasi atas terselenggaranya FEBI Fest 2025, ia berharap dengan adanya acara ini FEBI dapat konsisten dalam membangun ekonomi syariah.

"Saya mengapresiasi sebesar–besarnya atas kerja keras mahasiswa khususnya Ormawa FEBI atas terselenggaranya FEBI FEST 2025. Saya berharap FEBI terus konsisten membangun ekonomi syariah dan beradaptasi dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia," ungkapnya.

Adapun Fina Fitria mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Bisnis Syariah (MBS) menyampaikan rasa senang dalam mengikuti serangkaian acara yang ada. 

"Senang banget karena ini pengalaman pertama aku di acara yang besar ini, dan dengan adanya acara ini menambah pengalaman dan pengetahuan," ungkapnya. 

Reporter: Nabila dan Sakira
Editor: Indepth

Minggu, 21 September 2025

UKM PERSMA RI JUMPA PERDANA BERSAMA CATA TAHUN 2025

[ Berita ]


Sumber: Nabila

Raden Intan — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers Mahasiswa Raden Intan (PersMa RI) jumpa perdana bersama Calon Anggota (Cata) tahun 2025. (Minggu, 21/09/25)

Kegiatan yang bertemakan “Jumpa Perdana Jurnalis Muda Mengukir Cerita, Menguatkan Identitas dan Solidaritas Pers Mahasiswa,” dilaksanakan di pelataran gedung Fakultas Adab (FA) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL).

Jumpa perdana digelar dalam acara Meet Up yang merupakan agenda tahunan UKM PersMa RI ini bertujuan untuk menyambut Cata sekaligus memperkenalkan UKM PersMa RI dan mempererat hubungan antar satu sama lain. 

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ahmad Abizar selaku Staf Ahli UKM PersMa RI, Arzaq Kafassoba selaku Pemimpin Umum (Pimum) UKM PersMa RI beserta pengurus, Alumni UKM PersMa RI, Anggota Magang, dan 48 Cata UKM PersMa RI. 

Ahmad Abizar selaku Staf Ahli UKM PersMa RI berharap melalui acara ini Cata dapat mengenal lebih dalam tentang UKM PersMa RI.

"Saya berharap dengan adanya acara ini dapat menjadi wadah bagi Cata untuk mengenal lebih dalam tentang UKM PersMa RI, serta menjadi langkah awal bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan," ujarnya. 

Rinaila Yunita salah satu Cata menyampaikan rasa senang dan kekeluargaan dengan adanya kegiatan Meet Up Cata ini.

"Saya senang sekali mengikuti kegiatan ini, selain itu saya merasa kekeluargaan UKM Pers sangat erat, sehingga saya merasa nyaman mengikuti rangkaian kegiatan yang ada," ungkapnya.

Reporter: Nabila & Sakira 
Editor: Indepth

Jumat, 12 September 2025

TELAH TERBIT E-KORAN EDISI AGUSTUS TAHUN 2025

[ E-Koran ]



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Pers Mahasiswa! ✊🏻

Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat koran dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui internet. Maka dengan itu, UKM PersMa Raden Intan dengan bangga kembali menerbitkan "𝗘-𝗞𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗘𝗱𝗶𝘀𝗶 𝗩𝗜𝗜𝗜" tahun 2025.

Baca E-Koran selengkapnya:

Kamis, 11 September 2025

PEMBERIAN BINGKISAN SAAT SIDANG, UNGKAPAN TERIMA KASIH ATAU BEBAN MAHASISWA?

[ Opini ]

Sumber: Artificial Intelligence

Fenomena pemberian bingkisan saat sidang mulai dari snack, buah, minuman, hingga makan siang masih menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa karena menimbulkan pertanyaan, apakah ini ungkapan terima kasih atau justru beban finansial? Sidang merupakan momen penting yang kerap disertai tradisi turun-temurun, termasuk penyediaan konsumsi untuk dosen penguji.

Hasil wawancara dengan salah satu mahasiswa menunjukkan bahwa praktik ini lebih tepat disebut kebiasaan, bukan aturan resmi fakultas atau jurusan. Di beberapa jurusan, kebiasaan ini mulai dikurangi, terutama bagi mahasiswa yang tidak merasa “harus” menyiapkan konsumsi. Biasanya, konsumsi berupa snack dan minuman saat seminar, atau tambahan makan siang saat sidang seminar hasil (semhas). Jika bertepatan dengan bulan Ramadan, konsumsi sering diganti dengan bingkisan atau parsel berisi sembako.

Seiring waktu, praktik ini menimbulkan beragam pandangan. Dalam pandangan saya, pemberian konsumsi seharusnya merupakan ungkapan terima kasih, bukan kewajiban. Beberapa dosen menekankan pentingnya keikhlasan mahasiswa dalam memberi. Namun, jika tidak diatur dengan jelas, praktik ini bisa menimbulkan persepsi negatif, seperti "mengapa harus menambah pengeluaran mahasiswa” atau justru terasa seperti pungutan.

Pandangan serupa juga diangkat dalam artikel Mimbar Untan berjudul “Budaya Pemberian Konsumsi di Seminar Skripsi, Antara Terima Kasih atau Gratifikasi?” yang menyebut bahwa praktik pemberian konsumsi bisa dipandang ambigu. Di satu sisi, ia dapat dimaknai sebagai wujud terima kasih mahasiswa kepada dosen penguji. Namun, di sisi lain, tanpa regulasi yang jelas, hal ini bisa disalahartikan sebagai gratifikasi yang memberi kesan tidak sehat dalam dunia akademik.

Di beberapa jurusan, sistem penyediaannya berbeda ada yang diatur dan dibayar bersama, ada yang sepenuhnya diserahkan kepada mahasiswa. Mahasiswa yang diwawancarai menilai sebaiknya kebiasaan ini dipertahankan dengan penegasan bahwa tujuan utamanya adalah ungkapan terima kasih. Jika penegasan tersebut tidak ada, lebih baik kebiasaan ini dihapus agar tidak menimbulkan spekulasi negatif.

Menurut pandangan saya, kebiasaan pemberian konsumsi saat sidang sebaiknya tidak lagi menjadi suatu keharusan. Tradisi ini memang punya sisi positif, yaitu sebagai bentuk apresiasi mahasiswa terhadap dosen penguji. Namun, di era sekarang ketika beban biaya kuliah sudah cukup tinggi, menambahkan kewajiban konsumsi bisa menjadi tekanan tersendiri. 

Saya lebih setuju jika pemberian konsumsi benar-benar bersifat sukarela, sesuai kemampuan mahasiswa, tanpa ada standar tertentu yang menimbulkan rasa tidak enak jika tidak dilakukan. Dengan begitu, pemberian konsumsi tetap bisa menjadi ungkapan terima kasih yang tulus, bukan sesuatu yang dipaksakan atau membebani.

Dengan demikian, berdasarkan hasil wawancara dan pendapat penulis, mahasiswa memiliki kebebasan untuk memberi atau tidak, sesuai kemampuan dan keikhlasan masing-masing. Universitas, fakultas dan jurusan dapat memperkuat pesan ini agar mahasiswa tetap bisa mengekspresikan rasa terima kasih tanpa merasa terbebani secara finansial, sekaligus menghindari anggapan bahwa tradisi ini mengarah pada gratifikasi.

Karya: Adisty 
Editor: Indepth

Senin, 01 September 2025

AKSI BERAKHIR DAMAI, DPRD SIAP KAWAL ASPIRASI MASYARAKAT LAMPUNG KE PRESIDEN

[ Berita ]


Sumber: Andre

Raden Intan — Aksi demonstrasi berakhir damai, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Lampung Siap kawal aspirasi dengan 10 tuntutan masyarakat Lampung ke presiden. (Senin, 01/09/25)

Aksi Demonstrasi ini dilaksanakan di depan Gedung DPRD Provinsi Lampung yang diikuti oleh ribuan masa aksi dari berbagai perguruan tinggi serta elemen masyarakat. Dengan membawa 10 tuntutan di antaranya:

10 tuntutan yang telah ditandatangani.

1. Sahkan Undang-Undang (UU) Perampasan Aset.
2. ⁠Potong Tunjangan dan Gaji Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
3. ⁠Tingkatkan Kualitas Gaji Guru dan Dosen.
4. ⁠Memerintahkan Prabowo Memecat Menteri-Menteri yang Problematik.
5. ⁠Meminta Ketua Partai yang Kadernya Berada di Eksekutif dan Legislatif untuk Diberhentikan atau Restrukturisasi.
6. ⁠Reformasi Total Polisi Republik Indonesia (Polri) dan Adili Pelaku Pembunuhan Affab Kurniawan serta Evaluasi Kinerja Polisi Daerah (Polda) Lampung.
7. ⁠Tolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP).
8. ⁠Menolak Efisiensi terhadap Sektor Pendidikan dan Kesehatan.
9. ⁠Berhenti Menggunakan Pajak Rakyat untuk Menindas Rakyat.
10. ⁠Pembebasan Lahan untuk Petani Anak Tuha, Reformasi Agraria, Pembebasan Lahan di Lampung.

10 tuntutan tersebut telah ditandatangani dan disepakati setelah aksi berlangsung selama kurang lebih 4 jam dengan gerakan damai di tengah situasi yang cukup ricuh sebelum DPRD turun berdialog bersama massa aksi. 

Dialog bersama pun dihadiri langsung oleh Rahmat Mirzani Djausal, S.T., M.M., selaku Gubernur provinsi Lampung, Naldi Rinara S. Rizal, S.E, M.M., selaku Wakil Ketua IV DPRD Lampung, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolres) Bandar Lampung, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung, dan Tokoh Adat Lampung. 

Wakil Ketua IV DPRD Lampung menyampaikan apresiasi atas cara mahasiswa menyuarakan aspirasi.

“Kami mengapresiasi aspirasi teman-teman yang disampaikan dengan cara terhormat. Seluruh aspirasi sudah kami baca dan siap kami kawal hingga ke Presiden dan DPR RI agar dapat diterima serta dilaksanakan,” ujarnya.

Sementara itu, Zaid Aiman Abdul Ghoniy selaku Wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila), menegaskan bahwa aksi kali ini sudah mencapai tujuan utama mahasiswa.

“Pencapaian maksimum hari ini adalah bertemu langsung dengan Kepala DPRD, Gubernur, dan Kepala Polisi Daerah (Kapolda). Alhamdulillah hal itu terealisasi melalui pernyataan sikap yang disampaikan Gubernur,” jelasnya.

Reporter: Erliana
Editor: Indepth

SIAP TURUN AKSI, WAREK III SAMPAIKAN ARAHAN BAGI MAHASISWA UIN RIL

[ Berita ]


Sumber: Radenintan.ac.id

Raden Intan — Siap turun aksi demonstrasi, Wakil Rektor (Warek) III Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) sampaikan arahan bagi mahasiswa UIN RIL yang turun aksi. (Senin, 01/09/25) 

UIN RIL menjadi salah satu kampus yang turut mengikuti aksi demonstrasi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung pada 1 September 2025.

Menjelang keberangkatan ke titik kumpul aksi, massa aksi UIN RIL melakukan pelepasan dan doa bersama di halaman gedung rektorat UIN RIL. Kegiatan ini mengundang Warek III menyampaikan arahannya terkait aksi yang akan dilakukan nantinya.

Warek III UIN RIL menyampaikan bahwa dalam proses demonstrasi ini, kita juga harus bersikap humanistik.

"Kita harus bersikap humanistik, tidak menginginkan kejadian seperti penjarahan dan perusakan fasilitas umum. Saya sangat berharap, bahwa sebagai mahasiswa yang bernaung pada perguruan tinggi keagamaan adik-adik semua memiliki karakter yang berintegritas," ucapnya.

Ade Pragoya selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN RIL juga turut menyampaikan harapannya.

"Tentunya harapan saya tidak jauh berbeda dengan Pak Warek. Tetap pada tujuan awal turun aksi, jangan anarkis, lakukan dengan tertib, aman, dan damai, juga jangan berhenti sebelum menang," harapnya.

Reporter: Novel
Editor: Cerpen

Minggu, 31 Agustus 2025

DARI JALANAN HINGGA KEKHAWATIRAN, ISYARAT TRAGEDI 1998 TERULANG?

[Opini]


Sumber: Kompas.com

Dikutip dari kompas.com, tahun 1998 adalah titik balik sejarah Indonesia. Jatuhnya rezim orde baru membuka pintu menuju era demokrasi yang menjanjikan kebebasan, keadilan, dan pemerintah yang bersih. Reformasi lahir dari gelombang protes mahasiswa dan rakyat yang menginginkan perubahan mendasar terhadap kekuasaan otoriter dan koruptif.

Bila tahun 1998 ditandai dengan keberanian mahasiswa dan rakyat menuntut keadilan di jalanan, maka tahun 2025 ini memperlihatkan demokrasi yang semakin dibungkam secara halus lewat regulasi, pembatasan kebebasan berpendapat, dan lembaga lembaga independen. Namun perbedaan tahun 1998 represif secara fisik dan terang terangan contohnya seperti penculikan, penembakan, dan penjarahan. Tetapi berbeda pada tahun sekarang, represifnya secara halus dan legal. Legal formal seperti pakai hukum, regulasi, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan blokir konten.

Namun, ada kemiripan yang patut kita waspadai, konflik antar sesama rakyat. Contoh terdekat adalah insiden yang menimpa Affan Kurniawan yang terjadi pada Kamis malam (28/08), seorang ojek online (ojol) yang ditabrak oleh kendaraan taktis (rantis) kepolisian negara republik Indonesia (Polri). Padahal, saat itu Affan sedang bekerja, dan melintas dilokasi demo. Naasnya, sebuah rantis brigade mobil (brimob) melaju kencang dan tubuhnya terlindas. Rakyat tentu tambah marah, dan makin tidak terkendali. Hal Itu menjadi bukti bahwa, Alih-alih berdiskusi, dan melindungi satu sama lain. kita justru mulai saling menyerang, dan banyak korban yang tidak bersalah terkena imbasnya. 

Kemudian dikutip dari detik.com, mulai Sabtu malam (30/08), pengguna TikTok di Indonesia tidak lagi bisa menggunakan layanan siaran langsung atau live. Pihak TikTok memutuskan untuk menonaktifkan fitur tersebut sementara waktu dengan alasan menjaga keamanan nasional. Terkait hal ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan, kebijakan tersebut bukan arahan pemerintah melainkan inisiatif TikTok sendiri. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar. Ia membantah kabar bahwa pemerintah meminta TikTok menghentikan layanan live sementara waktu. 

Tapi, apakah benar ini merupakan inisiatif dari Tiktok itu sendiri? Atau justru sebuah awal pembungkaman kepada rakyat yang katanya bebas memberi aspirasi, tapi malah dibatasi? Apakah situasi hari ini sudah sedekat itu dengan tragedi 1998?

Menurut saya, dalam beberapa aspek, belum. Namun secara atmosfer, tekanan sosial dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah mulai memuncak, mirip dengan suasana pra-reformasi dulu. Rakyat mulai muak, suara dibungkam, media dibatasi, dan aparat mulai dianggap tak lagi membela rakyat.

Henry Manampiring, yang merupakan seorang penulis turut berpesan untuk belajar dari kerusuhan 1998. "Belajar dari kerusuhan dan perkosaan 1998 masal jangan mau diadu domba melawan suku atau agama lain," ucapnya dilaman instragramnya.

Dalam pandangan saya, kalimat tersebut benar. Itu dapat menjadi pengingat bagi kita. Kita tidak butuh pertumpahan darah untuk memperjuangkan suara. Rakyat Indonesia hari ini harus lebih bijak, lebih kritis, tapi juga lebih damai dalam menyuarakan pendapat. Kita tahu harga dari sebuah kerusuhan, dan kita tidak ingin membayarnya lagi. 

Ingat, jangan terprovokasi. Suarakan kebenaran, tapi dengan kepala dingin. Karena demokrasi bukan hanya soal kebebasan bicara, tapi juga soal kedewasaan dalam berdialog. Reformasi bukan sekedar warisan, tapi juga sebuah tanggung jawab. Mungkin kita memang bukan generasi pertama yang melawan ketidakadilan, tapi kita bisa jadi generasi pertama yang melawan dengan cara yang lebih beradab. Hal itu hanya bisa terjadi jika kita semua, rakyat, mahasiswa, aparat, dan pemerintah, sama-sama ingat, bahwa Indonesia bukan milik satu suara, tapi milik semua.

Kalau kita semua gagal menjaga itu, maka bukan tidak mungkin sejarah akan terulang dan kali ini, luka yang sama akan terasa lebih pedih karena kita sebenarnya sudah tahu cara mencegahnya, tapi memilih untuk tidak.

Karya: Ratu & Ana 
Editor: indepth

Jumat, 29 Agustus 2025

RANTIS POLRI, PENGAMAN ATAU ANCAMAN NYAWA RAKYAT?

[ Opini ]




Insiden kendaraan taktis (rantis) yang menabrak driver ojek online (ojol) di Pejompongan bukan sekadar kecelakaan biasa. Tragedi ini menjadi bukti bahwa rasa aman warga bisa hilang kapan saja, bahkan oleh pihak yang seharusnya melindungi mereka.

Tragedi ini terjadi pada Kamis, 28 Agustus 2025 sekitar pukul 19.25 WIB, di kawasan Jalan Penjernihan I, Pejompongan, Jakarta Pusat. Saat itu sedang berlangsung demo menolak tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berlangsung ricuh di sekitar Gedung DPR.

Mengutip dari katadata.co.id, di tengah kekacauan, seorang driver ojol bernama Affan Kurniawan (21) yang sedang bekerja melintas di sekitar lokasi. Affan terjatuh di jalan, dan naas, sebuah rantis Brigade Mobil (Brimob) melaju kencang dan melindas tubuhnya. Video yang beredar menunjukkan rantis sempat berhenti sejenak, tetapi kemudian kembali melaju dan semakin melindas tubuh korban. Affan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), namun nyawanya tidak tertolong.

Dilansir dari kumparan.com, Affan adalah mahasiswa tingkat akhir yang juga bekerja sebagai driver ojol untuk membantu kebutuhan keluarganya. Fakta yang beredar juga menyebutkan bahwa tujuh oknum anggota Brimob yang bertugas mengoperasikan rantis tersebut kini telah diamankan untuk diperiksa. Namun hingga saat ini, belum juga diketahui nama-nama anggota Brimob yang menabrak Affan hingga tewas.

Pengoperasian rantis di kawasan padat seharusnya dilakukan dengan disiplin dan prosedur ketat. Fakta bahwa seorang ojol yang hanya mencari nafkah bisa menjadi korban menunjukkan bahwa profesionalisme aparat masih jauh dari harapan. Rantis sejatinya dirancang untuk melindungi dan menjaga keamanan, bukan menjadi ancaman mematikan bagi warga. Dalam kondisi kericuhan sekalipun, kendaraan ini tidak perlu dikemudikan secara ugal-ugalan.

Dalam pandangan saya, kepercayaan publik pun akan semakin menipis. Permintaan maaf dan janji investigasi terdengar seperti pola lama yang terus diulang tanpa tindakan nyata. Publik butuh bukti bahwa ada evaluasi, transparansi, dan sanksi tegas agar jurang ketidakpercayaan tidak semakin lebar.

Bagi para ojol, tragedi ini bukan hanya soal luka fisik, tetapi juga trauma psikologis. Mereka kini harus bekerja dengan rasa waswas, khawatir bahwa ancaman di jalan datang bukan hanya dari lalu lintas atau kriminalitas, tetapi juga dari aparat itu sendiri.

Menurut saya, kejadian ini seharusnya menjadi titik balik. Reformasi di tubuh kepolisian bukan lagi wacana, tetapi keharusan. Profesionalisme tidak cukup diukur dari kemampuan mengendalikan peralatan, tetapi juga dari empati dan kesadaran bahwa tugas utama aparat adalah menjaga rasa aman masyarakat. Rakyat sekarang makin kehilangan kepercayaan pada aparat. Tanpa bukti nyata berupa evaluasi, penegakan hukum, dan perubahan sikap, rasa aman itu akan terus terkikis.

Karya: Fazila
Editor: Novel

Rabu, 27 Agustus 2025

PBAK HARI KEDUA, MAHASISWA BARU UIN RIL KENALI LINGKUNGAN FAKULTAS

[ Berita ]


Sambutan Dekan Fakultas Syariah
Sumber: Andre

Raden Intan – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) hari kedua, Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) mulai diperkenalkan lingkungan fakultas masing-masing. (Rabu 27/08/25).

PBAK hari kedua dilaksanakan di gedung fakultas masing-masing, yang bertujuan untuk membantu maba beradaptasi dengan lingkungan jurusan, mengenal budaya akademik, sistem perkuliahan, layanan kampus, serta organisasi kemahasiswaan di fakultas.

Dr. Eva Rodiah Nur, M.H., selaku Dekan Fakultas Syariah (FS) menekankan pentingnya integritas dan pemahaman hukum Islam dalam kehidupan akademik maupun masyarakat. Ia juga menyampaikan bahwa UIN RIL berkomitmen memperkuat visi integritas melalui kurikulum cinta.

"Di Fakultas Syariah, Kurikulum Cinta wajib diterapkan hingga Juli 2028, yang berlandaskan kasih sayang dan kepedulian, serta menghindari tindakan saling membully," tuturnya.

Eli Sintia, mahasiswa baru Hukum Tata Negara (HTN), mengatakan bahwa penerapan kurikulum cinta menegaskan pentingnya keseimbangan antara akademik dan karakter.

“Hal ini menegaskan bahwa menjadi mahasiswa HTN tidak hanya dituntut untuk unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter dan kepedulian sosial,” ucapnya.

Sementara itu, Rinda Aulia, mahasiswa baru Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), merasa bahwa PBAK hari kedua sangat luar biasa. “Kegiatan yang diselenggarakan terasa menyenangkan, terutama dengan kehadiran para pemateri hebat yang memberikan materi bermanfaat untuk mengenal fakultas,” ujarnya.


Rep: Erliana & Reva

Editor: Indepth

Selasa, 26 Agustus 2025

SEMARAK PBAK UIN RIL 2025, MAHASISWA BARU ANTUSIAS IKUTI ACARA

[ Berita ]


Sumber: Naila

Raden Intan — Semarak Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) Tahun 2025, mahasiswa baru (maba) antusias ikuti acara. (Selasa, 26/08/25)

PBAK tahun 2025 berlangsung selama tiga hari yakni dimulai pada 26—28 Agustus 2025. PBAK hari pertama dilaksanakan secara menyeluruh oleh mahasiswa baru (maba) dari seluruh fakultas di Gedung Serba Guna (GSG) K.H. Ahmad Hanafiah UIN RIL. 

Pada PBAK hari pertama, seluruh rangkaian kegiatan dilakukan dengan tertib dan aktif di GSG oleh seluruh maba dari 8 fakultas di UIN RIL. Para maba mengikuti arahan dari Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) fakultas masing-masing untuk menyanyikan yel-yel hingga masuk ke dalam GSG.

Selain itu, kegiatan Demonstrasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) juga turut menjadi saksi antusiasme para maba dalam mengikuti PBAK hari pertama. Mereka turut aktif dalam berekspresi pada setiap penampilan Demonstrasi UKM.

Cia salah satu mahasiswi Program Studi (Prodi) Manajemen Bisnis Syariah (MBS) mengaku bahwa PBAK yang dilaksanakan tahun ini sangat amat menggembirakan.

“PBAK pada hari pertama ini terasa sangat menggembirakan dan meninggalkan kesan yang mendalam sekaligus memberikan semangat baru bagi saya," ujarnya.

Selain itu Dina Marisa salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) turut mengungkapkan rasa senangnya saat menjalankan kegiatan ini.

“Saya merasakan kebahagiaan tersendiri mengikuti PBAK ini, terlebih pada saat demo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tadi, penampilannya sangat spektakuler dan sangat menarik perhatian para maba," ungkapnya.

Tak hanya itu, ia pun memberikan pesan untuk PBAK tahun berikutnya agar tetap konsisten menghadirkan kegiatan yang positif bagi para mahasiswa.

Rep: Nabila & Naila
Editor: Tala

RESMI MENJADI MAHASISWA, UIN RIL KUKUHKAN 4.174 CAMABA TAHUN 2025

[ Berita ]


Sumber: Content


Raden Intan — Resmi Menjadi Mahasiswa, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) kukuhkan sebanyak 4.174 Calon Mahasiswa Baru (Camaba) tahun 2025. (Selasa, 26/08/25).

Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2025 mengusung tema "Merajut cinta, Merawat Semesta: Membangun Generasi Emas, Berjiwa Ekoteologis" dan diselenggarakan selama 3 hari dimulai dari tanggal 26—28 Agustus 2025. 

Hari pertama PBAK dilaksanakan di Gedung Serbaguna Guna (GSG) KH. Ahmad Hanafiyah UIN RIL. Sementara hari kedua dan ketiga, dilaksanakan di Fakultas dan Program Studi (Prodi).

Diresmikan langsung oleh Prof. Dr. Idham Khalid, M.Ag., selaku Ketua Senat pada Sidang Senat Terbuka. Dengan turut dihadiri oleh Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., Ph.D., selaku Rektor UIN RIL, Prof. Dr. H. Idrus Ruslan, M.Ag., selaku Wakil Rektor (Warek) III UIN RIL, jajaran Senat UIN RIL, jajaran Dekan dan Wakil Dekan (Wadek) Fakultas, serta seluruh Civitas Akademika UIN RIL. 

Rektor UIN RIL Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa maba harus memanfaatkan masa studi dengan baik.

"Maba harus memanfaatkan masa studi dengan baik. Gali ilmu setinggi-tingginya bangun jejaring pertemanan yang sehat, dan jadilah mahasiswa yang aktif, kreatif, serta berjiwa sosial," ucapnya. 

Warek III UIN RIL menyampaikan harapan kepada seluruh mahasiswa baru tahun 2025 agar mengikuti kegiatan PBAK secara maksimal serta bersungguh-sungguh agar mendapatkan wawasan dari kegiatan PBAK ini.

Lili Roikhatul Janah, mahasiswa baru Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) menyampaikan kesannya dalam kegiatan PBAK hari pertama ini. 

"Kegiatan PBAK ini benar-benar sangat mengesankan dan tidak menyangka akan semeriah ini, bahkan jauh melebihi ekspetasi yang saya bayangkan,” ungkapnya.

Rep: Milya

Editor: Tala

Rabu, 20 Agustus 2025

UIN RIL SEDIAKAN LAYANAN PENUKARAN UKURAN ALMAMATER BAGI CAMABA

[ Berita ]


Sumber: Tisya

Raden Intan — Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menyediakan layanan penukaran ukuran almamater bagi calon mahasiswa baru (camaba) pada tahap ke-2 pembagian almamater. (Kamis, 21/08/25)

Pada pembagian almamater tahap pertama, terdapat banyak keluhan terkait ukuran jaket almamater yang tidak sesuai. Maka dengan adanya keluhan ini, UIN RIL menyediakan layanan penukaran almamater bagi calon mahasiswa baru (camaba) pada tahap ke-2. 

Pendistribusian jaket almamater tahap ke-2 dilaksanakan di area belakang Gedung Day Care UIN RIL, dimulai sejak pukul 09.00 hingga 15.00 WIB yang dibagi ke dalam 3 hari, yakni:

1. Kamis, 21 Agustus 2025: Fakultas Syariah (FS), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Fakultas Adab (FA), Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

2. Jumat, 22 Agustus 2025: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

3. Sabtu, 23 Agustus 2025: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Fakultas Psikologi Islam (FPI).

Siti Maimunah selaku salah satu panitia mengungkapkan bahwa terdapat keringanan bagi camaba tahap ke-1 untuk menukar almamater pada tahap ke-2.

"Camaba pada tahap 1 mendapatkan keringanan untuk menukarkan almamater jika ukuran yang didapat tidak sesuai, selama ukuran yang diinginkan tersedia," ungkapnya. 

Rama Aditia camaba program studi (prodi) Hukum Tata Negara (HTN) mengatakan bahwa penukaran almamater dilakukan tanpa syarat khusus. 

"Saya menukar dari ukuran XL ke L tanpa syarat khusus, hanya dengan membawa almamater yang ukuran sebelumnya tidak sesuai," ucapnya.

Reporter: Sakira & Tisya

Editor: Novel

Sabtu, 16 Agustus 2025

BENDERA ONE PIECE RAMAI DIKIBARKAN MENJELANG HARI KEMERDEKAAN INDONESIA KE-80

[ Artikel ]

Sumber: Beritasatu.com

Bendera One Piece yang menampilkan simbol Jolly Roger dengan tengkorak ber-topi jerami, menjadi viral di Indonesia menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI). Banyak warganet membagikan foto dan video bendera ini berkibar berdampingan atau bahkan menggantikan posisi bendera Merah Putih di berbagai daerah. Fenomena ini cepat menyebar di media sosial karena dianggap unik, nyeleneh, dan sarat makna. 

Menurut tempo.com dalam dunia One Piece bendera tersebut dikenal sebagai Jolly Roger, yaitu simbol tengkorak yang dipakai oleh setiap kru bajak laut. Asal-usul Jolly Roger sendiri terinspirasi dari bendera bajak laut di sejarah nyata, yang digunakan pada abad ke-17 hingga ke-18 untuk menakut-nakuti musuh dan menandai identitas kapal bajak laut. 

Simbol Jolly Roger dalam konteks One Piece tidak selalu bermakna kekerasan atau kehancuran. Tetapi, juga menjadi ekspresi dari kebebasan dan perlawanan terhadap ketidakadilan yang merupakan isu utama dalam cerita buatan Eiichiro Oda ini.

Dilansir dari NU.Or.id, Fenomena ini bukan sekadar tren fandom, tetapi juga cerminan cara generasi muda memaknai nasionalisme melalui bahasa budaya pop. Bagi banyak anak muda, bendera Jolly Roger bukan untuk menggantikan Merah Putih, melainkan cara menyampaikan pesan yang lebih relevan dengan era digital. 

Menurut Moh Faiz Maulana selaku Dosen Sosiologi Universitas Nahdatul Ulama Indonesia menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia melarang penggunaan bendera One Piece karena dianggap bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Ini memicu perdebatan di media sosial dan kalangan penggemar.
 
Dilansir dari tirto.id pelecehan terhadap simbol negara pengibaran bendera One Piece dalam konteks kemerdekaan dianggap merendahkan lambang negara bendera Merah Putih. Pemerintah menegaskan bahwa simbol negara adalah pemersatu dan tidak boleh dipinggirkan oleh simbol lain, terutama dalam momentum sakral seperti peringatan 17 Agustus.

Dikutip dari detik.com Anak muda hari ini kritis, melek informasi, tetapi mereka tidak merasa didengar. Dalam situasi seperti itu, mereka mencari simbol baru yang mewakili semangat kebebasan, pemberontakan, dan solidaritas nilai-nilai yang ironisnya justru mereka temukan dalam tokoh bajak laut fiktif seperti Luffy, bukan dalam simbol-simbol kenegaraan.

Fenomena bendera One Piece yang berkibar di bawah bendera Merah Putih menjelang HUT ke-80 RI muncul karena adanya pergeseran cara generasi muda mengekspresikan nasionalisme. Meski pemerintah melarang penggunaannya dengan alasan menjaga persatuan, justru larangan itu semakin memicu perhatian publik dan membuat tren ini semakin ramai. Pada akhirnya, bendera Jolly Roger dipakai bukan untuk menyaingi simbol negara, melainkan sebagai bentuk ekspresi kebebasan, kritik sosial, sekaligus tanda bahwa generasi muda mencari cara baru untuk menyuarakan identitas dan semangat kemerdekaan sesuai zamannya.

Reporter: Alisya & Rizka
Editor: Tala