Jumat, 28 Februari 2020

KEBERAGAMAN ADALAH RAHMAT BUKAN PENGHAMBAT!



Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan atau kepercayaan kepada tuhan tentang kaidah hidup manusia.  
Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) H. Syafruddin meminta kepada para khotib untuk mensyukuri dan turut menjaga kerukunan. "Meskipun Indonesia memiliki beragam agama dan ras, tetapi bangsa indonesia tetap bisa hidup dengan rukun dan damai dalam satu harmoni kehidupan. " Hal tersebut diutarakan Syafruddin saat memberikan sambutan sekaligus membuka halaqah Nasional DMI di Hotel Mercure,  Jakarta Selatan Sabtu(22/12/2019).

Di Indonesia sendiri ada banyak agama yang diakui dan bisa hidup berdampingan, meskipun terkadang hal tentang kepercayaan sedikit sensitif,  namun tidak sedikit pula masyarakat yang sudah mengamalkan toleransi antar agama dengan baik.  Seperti dilansir Liputan6.com dalam vidio yang diunggah akun twitter @YogyakaryaCity,  beberapa warga muslim di Yogyakarta mengunjungi rumah ibadah dan mengucapkan selamat hari natal 2019 secara langsung ke Gereja katolik Antomus,  Kota Baru, Yogyakarya. Rabu (25/12/2019)

Hal ini menjadi salah satu contoh tentang hidup dengan keberagamaan agama di tanah air kita.  Bukankah mengucapkan selamat hari raya tidak akan mengurangi iman seseorang terhadap tuhan?  Masih banyak persepsi yang harus diluruskan dalam masyarakat. Bedakan antara menghormati dan mengikuti. Memberikan ucapan selamat kepada orang yang sedang bersuka cita akan membuat kesan peduli atau dihargai.  Dalam tafsir al misbah karya prof. quraish shiab ibnu qoyyim melarang untuk pengucapan perayaan hari raya ummat non muslim. Akan tetapi ulama kontemporer memperbolehkan ucapan tsb selagi masi ada hubungan yang baik dan tidak merugikan satu sama lainnya..

Maka sudah sepatutnya perbedaan dalam umat beragama adalah rahmat yang harus disyukuri bukan menjadi kesenjangan hidup terutama di masyarakat.

By : LE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar