E-Koran
E-Koran Raden Intan Edisi V |
E-Koran Raden Intan Edisi V |
Sumber: Humas UIN RIL |
[ Berita ]
Prof. Wan Jamalludin Z, M.Ag,. Ph. D selaku Rektor UIN RIL sedang memberikan pesan kepada Mahasiswa KKN Non Reguler Tahun 2024 |
Raden Intan — Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) sampaikan pesan penting dalam acara Pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non Reguler tahun 2024. (Jumat, 21/06/24)
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Teater Lantai 2 Academic Research Center UIN RIL dan diresmikan langsung oleh Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., Ph.D selaku Rektor UIN RIL.
Dalam sambutannya beliau memberikan pesan penting kepada para peserta KKN untuk dapat menyeimbangkan antara Intelektualitas, Spiritualitas, dan Integritas untuk menjadi bekal dalam menjalankan KKN.
“Adik-adik mahasiswa semua, saya berpesan kepada para peserta KKN untuk dapat menyeimbangkan nilai Intelektualitas, Spritualitas, dan Integritas. Nilai ini menjadi bekal kalian dalam pengabdian KKN,” pesan beliau.
Selain itu, turut dihadiri oleh Prof. Dr. H. Idrus Ruslan, M.Ag selaku Wakil Rektor (Warek) III UIN RIL, Prof. Dr. H. A. Kumedi Ja’far, S.Ag,. M.H, Dr. Eko Kuswanto, S.Si., M.Si. selaku Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), jajaran Dekan dan Wakil Dekan fakultas, serta 85 peserta KKN Non Reguler.
85 Mahasiswa KKN Non Reguler bersama Rektor UIN RIL, Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Ketua LP2M, Kepala Pusat LP2M, serta Dekan dan Wakil Dekan Fakultas. |
Ana Fathul Putri Kusuma salah satu peserta KKN Internasional berharap agar kegiatan ini dapat memberikan ilmu dan bekal yang cukup selama menjalankan KKN.
“Saya harap dengan adanya pelepasan dan pembekalan ini, teman teman mahasiswa KKN Non Reguler dapat mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan bekal yang cukup untuk dibawa ke lokasi KKN dan tidak keluar dari ranah,” harapnya.
Rep: Warta
Editor: Coboth
[ Opini ]
Masyarakat Dusun Tunjung Waras dalam melaksanakan kegiatan keagamaan |
Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki keragaman budaya, suku, bahasa, dan agama. Dusun Tanjung Waras contohnya, yang menjadi salah satu wilayah dari sebuah desa yang bernama Merak Batin dan terletak di provinsi Lampung. Masyarakat dusun Tanjung Waras memiliki keragaman dalam memeluk agama, terdapat fenomena terbentuknya pola keberagamaan masyarakat yaitu realitas sosial yang direpresentasikan oleh organisasi Nahdlatul Ulama.
Nahdlatul Ulama merupakan salah satu organisasi yang berkembang di Dusun Tanjung Waras, Merak Batin, Natar, Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Awal mula berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama yaitu pada 16 Rajab 1344 H di Surabaya, dengan mengajarkan paham ahlussunah wal jamaah. Agama dipahami sebagai bentuk keyakinan dan menjadi inti dari sistem nilai untuk menjadi pendorong dan pengontrol tindakan anggota masyarakat agar tetap sesuai dengan nilai-nilai ajaran agamanya.
Pola keberagamaan masyarakat desa dapat berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor, seperti perubahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Agama menjadi sumber kekuatan semangat bagi umat dalam menjalani rutinitas kehidupannya. Nilai-nilai spiritualitas agama dapat menghidupkan kekuatan dalam diri umat untuk mampu menghadapi berbagai permasalahan hidup. Peran agama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perubahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Peran agama sangat penting dalam menghidupkan nilai-nilai moralitas, memberikan kekuatan semangat, mengatur pola perilaku, mengembangkan masyarakat, dan menghadapi perubahan sosial.
Pola dakwah yang berkembang di Dusun Tanjung Waras mempengaruhi konstruksi masyarakat. Dakwah yang kurang tepat dapat merapuhkan masyarakat, sedangkan dakwah yang tepat dapat memperkokoh masyarakat. Keterikatan masyarakat pada sosok tokoh agama yang menginisiasi dalam dakwahnya mempengaruhi pola keberagamaan masyarakat yang berkembang di dusun Tanjung Waras. Kegiatan-kegiatan keberagamaan banyak diselenggarakan di Dusun Tanjung Waras, serta diikuti oleh mayarakat sekitar tanpa memandang agama, budaya, dan suku.
Membangun karakter religius masyarakat Dusun Tanjung Waras dengan mengembangkan ikatan yang kuat dengan agama dan nilai-nilai keagamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mengembangkan identitas lokal dengan mengembangkan budaya dan nilai-nilai tradisional. Masyarakat dusun Tanjung Waras harus mempertahankan nilai-nilai lokal yang ada, dan harus tetap dilaksanakan di dusun Tanjung Waras. Keberagamaan ideal untuk Indonesia dapat dilihat sebagai keberagamaan yang mempertahankan nilai-nilai universal dan memperhatikan keberagamaan yang berbeda-beda tetapi tetap satu.
Dalam konteks Indonesia, keberagamaan ideal harus mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, serta memperhatikan keberagamaan yang berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagamaan ideal untuk Indonesia juga harus memperhatikan peran Pancasila sebagai dasar negara yang mengharmonikan kewajiban dan hak negara dan warga, serta mengharmonikan kewajiban dengan hak, telah menjadi titik temu keberagamaan di Indonesia, karena keberagamaan adalah inti dari ajaran beragama.
Dengan demikian, keberagamaan ideal dapat membantu masyarakat Indonesia dalam mencari ketenangan hidup yang lebih baik dan mempertahankan nilai-nilai spiritual yang dimiliki. Mempertahankan keberagaman budaya merupakan salah satu cara untuk mencapai keberagamaan yang ideal. Pola dakwah yang berkembang di dusun Tanjung Waras mempengaruhi konstruksi masyarakat. Dakwah yang kurang tepat dapat merapuhkan masyarakat, sedangkan dakwah yang tepat dapat memperkokoh masyarakat. Keterikatan masyarakat pada sosok tokoh agama yang menginisiasi dalam dakwahnya mempengaruhi pola keberagamaan masyarakat yang berkembang di Dusun Tanjung Waras.
Rep: Riski Mayang
Editor: Cerpen
[ Artikel ]
Sumber: Pinterest |
Qurban adalah ibadah yang dilakukan umat muslim pada Hari Raya Idul Adha, tepatnya pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Swt. Ibadah qurban melibatkan penyembelihan hewan tertentu dengan niat yang ikhlas dan tata cara yang dihalalkan dalam Islam.
Ibadah qurban hukumnya wajib bagi setiap umat muslim bagi yang mampu dan tidak sedang dalam keadaan berpergian. Pendapat ini didasarkan dari ayat Al-Qur'an dalam surah Al-Kausar 108 ayat 2
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَا نْحَرْ
“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)”.
Jumhur ulama yang mendukung pendapat ini menafsirkan bahwa perintah dalam ayat ini menunjukkan kewajiban berkurban bagi yang mampu.
Dikutip melalui laman fai.umsu.ac.id, sejarah qurban dalam agama Islam memiliki akar yang berhubungan dengan kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur'an, kisah ini menjadi landasan sejarah bagi ibadah qurban yang dilakukan oleh umat muslim.
Menurut cerita dalam Al-Qur'an, Allah Swt. menguji kesetiaan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan beliau untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail. Nabi Ibrahim, yang taat kepada Allah Swt., bersedia melaksanakan perintah tersebut. Namun, ketika Nabi Ibrahim bersiap untuk mengorbankan putranya, Allah Swt. menggantikannya dengan seekor domba sebagai bentuk pengorbanan.
Kejadian ini menjadi peristiwa penting dalam sejarah agama Islam, menandakan ketundukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada kehendak Allah Swt. Ibadah qurban dalam agama Islam diyakini sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian yang mengikuti contoh tersebut.
Dari sejarah para nabi, maka alasan qurban untuk umat Islam merupakan hal yang penting untuk ditelusuri. Dikutip melalui laman liputan6.com, inilah empat alasan mengapa qurban menjadi penting untuk dilakukan:
1. Menjadi Manusia Yang Bertakwa
Allah Swt. memberi pahala berlipat ganda bagi umat Islam yang menggunakan hartanya untuk berqurban. Layaknya Nabi Ibrahim as yang penuh prasangka baik kepada Allah Swt., qurban melatih umat Islam untuk menjadi manusia yang bertakwa.
2. Untuk Berbagi
Qurban merupakan tradisi yang menyeimbangkan aspek ekonomi dan sosial dengan meminimalisir jurang antara fakir miskin dengan golongan orang yang mampu.
3. Sebagai Tanda Bersyukur
Qurban menjadi media untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat dan karunianya. Allah senantiasa memberikan rahmat kepada orang yang pandai bersyukur, meskipun dalam keadaan sulit, baik bagi pekurban atau penerima daging.
4. Menghidupi Para Peternak Hewan Qurban
Para peternak senang dengan profesinya karena membesarkan hewan qurban tidak bisa sembarangan. Adanya stakeholder yang mengelola kurban dari hulu ke hilir dapat memberdayakan peternak lokal untuk menghasilkan mutu hewan kurban yang berkualitas.
Filosofi qurban juga mengandung pesan tentang pengendalian diri dan pengorbanan pribadi. Ketika seseorang memilih hewan untuk qurban, ia harus memilih yang terbaik dari yang dimilikinya. Hal ini mengajarkan pentingnya memberikan yang terbaik dalam segala hal, termasuk dalam ibadah kepada Allah Swt. Selain itu, proses penyembelihan hewan qurban mengajarkan pengendalian diri dan ketabahan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ibadah qurban bukanlah sekadar sebuah tradisi atau ritual, tetapi sebuah ibadah yang sarat dengan makna dan filosofi yang mendalam. Penting bagi umat Muslim untuk memahami dan menghayati makna di balik ibadah qurban agar dapat melaksanakannya dengan penuh kesadaran, penghayatan, dan kepedulian terhadap sesama serta lingkungan.
Karya: Amanda
Editor: Cerpen
[ Berita ]
38 Busana Adat Provinsi yang ditampilkan dalam Acara Muhadhoroh 2024 |
Raden Intan — Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) gelar Muhadhoroh Tahun 2024 dengan menampilkan 38 busana adat provinsi di Indonesia. (Minggu, 16/06/24)
Dengan mengusung tema “Peran Santri Sebagai Garda Terdepan Pancasila,” acara ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) KH. Ahmad Hanafiyah UIN RIL pada (15/06) dan sebagai bentuk peringatan hari lahir Pancasila pada 1 Juni kemarin.
Turut dihadiri oleh Dr. Idrus Ruslan M.Ag selaku Wakil Rektor (Warek) III UIN RIL, Ustadz Muhammad Nur, M.Hum selaku Mudir Ma'had Al-Jami'ah, Ustadz Asep Budianto, S.Th.I selaku Masyaikh Ma'had Al-Jami'ah, serta 800 tamu undangan.
Ustadz Muhammad Nur selaku Mudir Ma'had Al-Jami'ah menyampaikan bahwa acara Muhadhoroh diharuskan meninggalkan kesan terbaik dari bentuk hasil kerja keras seluruh pengurus dan para santri.
“Acara Muhadhoroh ini harus meninggalkan kesan terbaik dari bentuk hasil kerja keras seluruh pengurus dan para santri, di tengah kesibukan berkuliah dan menampilkan berbagai pertunjukan yang luar biasa,” tutur beliau.
Selain penampilan busana adat, acara ini juga menampilkan tarian khas Suku Dayak, Tarian Saman, Tilawah Al-qur'an, Sholawat, Pidato 3 Bahasa, Tarian Roro Jonggrang, Pantomim Nasyid dan Shadow, beberapa penampilan iklan setiap jeda acara, serta pertunjukan Tari Piring sebagai penutup acara.
Selanjutnya, Muhammad Fadli selaku Ketua Pelaksana mengatakan bahwa tujuan diadakannya penampilan busana ini adalah sebagai implementasi dari slogan bangsa Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika dan sebagai pembeda dari penampilan yang lainnya.
Adapun, Muhammad Rifki selaku salah satu santri Ma'had turut berharap agar acara Muhadloroh ini tidak berhenti di tahun ini dan selalu ada perbaikan di setiap tahunnya.
“Muhadoroh Akbar itu sangat memotivasi para santri karena disitu kita bisa mengembangkan kreatifitas dan bakat kita. Harapan saya, semoga Muhadhoroh Akbar ini selalu ada di setiap tahunnya atau terus menerus dan selalu ada perbaikan setiap tahunnya,” harapnya.
Rep: Syamsul
Editor: Ega
[ Opini ]
Sumber: Mutia Ainun |
Di era sekarang ini, kita dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang keberadaan Tuhan yang masih menjadi misteri dan sudah lama diperdebatkan oleh para filsuf, ilmuan, dan pemikir dari berbagai latar belakang budaya dan agama. Ada berbagai argumen serta sanggahan yang dikemukakan mengenai keberadaan Tuhan, baik dari sudut pandang agama maupun ilmiah. Berbagai metode dan argumentasi muncul sebagai bentuk keaktifan pikiran manusia dalam upaya memperoleh kebenaran. Namun, saya rasa tidak ada bukti yang benar-benar konklusif untuk membuktikan atau membantah keberadaan Tuhan secara pasti.
Kebebasan pikiran yang dimiliki manusia menyebabkan segala hal selalu ingin diketahui secara mendalam, termasuk juga berupaya mencari kebenaran tentang Tuhan. Sebagai makhluk yang terbatas, tentu memahami sesuatu yang tanpa batas, bukan hal yang mudah untuk dilakukan bahkan bisa dikatakan sebagai sesuatu yang mustahil terwujud. Namun sebagai makhluk yang dianggap paling sempurna diantara makhluk yang lain karena memiliki kelebihan yaitu berpikir, manusia harus terus berupaya berpikir kritis terhadap segala hal termasuk di dalamnya untuk mampu memperoleh kebenaran tentang Tuhan.
Dari sudut pandang agama, kitab suci dan wahyu dianggap sebagai bukti keberadaan Tuhan. Namun, bagi mereka yang tidak menganut agama tertentu, bukti ini mungkin tidak cukup meyakinkan. Di sisi lain, dari sudut pandang ilmiah, ada beberapa teori dan penemuan yang dianggap menunjukkan adanya “desain cerdas” di alam semesta, seperti kompleksitas dan keseimbangan alam. Namun, teori-teori ini juga masih diperdebatkan dan belum bisa menjawab pertanyaan tentang keberadaan Tuhan secara definitif.
Dalam kajian filsafat dan agama, argumentasi keberadaan Tuhan sangat penting untuk membuktikan keberadaan Tuhan dan memahami sifat-Nya. Berbagai argumen tersebut telah dikemukakan oleh para filsuf dan teolog sejak lama dan terus dikembangkan hingga saat ini. Mulai dari argumen kosmologis, argumen teleologis, argumen ontologis, argumen paskal, argumen moral, hingga argumen religious experience. Disamping itu, semua argumen tersebut tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan mengetahui bukti adanya Tuhan, melalui berbagai argumen yang ada, maka kita tahu bagaimana cara memahami tuhan dan jalan terbaik dalam memahaminya.
Melihat perdebatan mengenai bukti adanya Tuhan, salah satunya muncul dalam platform youtube Dedy Corbuzer konten Login di Close The Door pada 26 Maret 2024 episode “Hei Bib. Apa buktinya Tuhan itu ada? Habib: yuk mualaf kalau open minded”. Dalam diskusi tersebut mendatangkan Sabrang sebagai bintang tamu.
Inti dalam diskusi tersebut yaitu bagaimana Agama menjawab siapa yang mencipta dan mengapa sesuatu itu tercipta, sedangkan Sains menjawab bagaimana sesuatu itu dapat tercipta. Seperti kutipan Albert Einstein, “Alam semesta itu menakjubkan, hanya Tuhan yang bisa menciptakannya. Tugasku mencari tahu bagaimana Dia melakukannya.” Sabrang mengatakan secara science bahwa "Tuhan menciptakan perhitungan, sedangkan Tuhan itu tak terhingga (tak dapat diperhitungkan)" bukan berarti Tuhan itu tidak ada, namun kitalah yang tak mampu menjangkaunya.
Dalam diskusi tersebut mereka menggunakan argumen sebab akibat. Segala sesuatu yang ada di dunia pasti ada sebabnya dan nanti akan ada ujung (endingnya) “kausal prima” apa yang menyebabkan sebab pertama. Tidak ada yang tidak ada sebabnya. Dan akan berhubungan dengan kausal prima (sebab yang awal). Tapi tidak tahu sebab yang awal yang mana dan tidak tahu. Habib mengatakan bahwa sebab yang awal adalah sesuatu yang berbeda dari sebab-sebab lainnya. Ada sebab akibat dimana semua sudah diprediksi oleh Tuhan.
Ada sesuatu hal yang tidak akan bisa kita ketahui. Kalau ada orang yang mengklaim menemukan Tuhan dari sains artinya itu bukan Tuhan. Karena Tuhan tidak bisa ditemukan dengan perangkat sains. Karena sains sesuatu yang materi, sedangkan Tuhan diluar materi. Menurut Habib, Tuhan adalah pencipta materi. Hal yang ditemukan hanya gejalanya bukan penciptanya. Tidak ada kesimpulan lain selain Tuhan, tidak ada penjelasan lain selain Tuhan. Karena ketidakterbatasan, kita tidak mengetahui di luar ketidakterbatasan tersebut. Sains tidak bisa memberikan hipotesis terhadap kehidupan setelah mati, yang bisa hanyalah agama. Agama menjelaskan apa yang tidak bisa dijelaskan oleh sains. Dalam attitude sains, seorang saintisis: Setidak suka terhadap hipotesis jika tidak ada pilihan lain “harus digunakan”, karena tidak ada pilihan yang lebih baik.
Tuhan adalah ruang pengetahuan yang termurni setelah kita melacak semua pengetahuan ujung-ujungnya kita mengetahui ada sesuatu yang tidak kita tahu, yang kita tahu bahwa itu ada.
Berbicara mengenai Tuhan nyaris tak terbatas. Apalagi tuhannya pasti tidak terbatas.
Pada akhirnya, keyakinan akan keberadaan Tuhan sangat bergantung pada perspektif individu, pengalaman pribadi, dan interpretasi terhadap bukti-bukti yang ada. Bagi sebagian orang, keberadaan Tuhan adalah suatu kebenaran mutlak, sementara bagi yang lain, keberadaan Tuhan masih merupakan misteri yang belum terpecahkan.
Yang terpenting adalah menjaga keyakinan masing-masing individu dan tetap terbuka untuk terus mempelajari dan memahami sudut pandang yang berbeda. Meskipun kita mungkin tidak menemukan jawaban yang pasti, proses pencarian dan diskusi tentang keberadaan Tuhan itu sendiri dapat memperkaya wawasan kita tentang kehidupan dan makna dari keberadaan kita di alam semesta.
Akhirnya, untuk memahami adanya Tuhan dapat dilakukan dengan mengetahui bukti adanya Tuhan melalui berbagai argumen-argumen yang ada. Dengan begitu maka kita akan tahu bagaimana cara memahami Tuhan dan jalan terbaik dalam memahaminya. Daripada selalu mencari tahu “apakah bukti Tuhan ada”, cobalah untuk membuktikan “apakah Tuhan tidak ada”. Tidak akan bisa karena setiap agama bahkan mendeskripsikan tentang Tuhan maka akan muncul satu pertanyaan “Tuhan yang mana?” setiap orang pasti akan membuktikan “sesuatu yang ada” bukan “yang tidak ada” Terutama jika klaim tersebut berlawanan dengan azas kenormalan yang ada. Prinsipnya an extraordinary claim requires extraordinary evidence. Butuh sesuatu yang luar biasa untuk membuktiikannya dan Tuhan adalah sesuatu yang luar biasa itu.
Stuarst chase; “urusan Tuhan tidak perlu dicari, karena urusan Tuhan adalah percaya dan tidak percaya. Bagi mereka yang sudah percaya bukti tidak penting. Bagi mereka yang tidak percaya tidak perlu ada bukti dan tidak perlu mencari bukti.” Seseorang yang sudah percaya Tuhan, maka ia tidak akan pernah mempertanyakan lagi bukti keberadaan Tuhan, jika ia masih mempertanyakan artinya ia belum percaya.
Karya: Mutia Ainun
Editor: Cerpen
[ Berita ]
Rektor UIN RIL menyampaikan sambutan dalam Acara Malam Grandfinal Duta Raden Intan 2024 |
Raden Intan — Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menyampaikan kepada para Finalis Duta Kampus 2024 agar terus tumbuh menjadi orang-orang hebat. (Kamis, 13/06/24)
Acara ini diselenggarakan pada (12/06) pukul 19.00 WIB di Ballroom UIN RIL dengan mengusung tema “Kenali Diri, Langitkan Potensi, Raih Prestasi”. Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan kepada para finalis agar bertumbuh menjadi orang-orang hebat di masa depan.
“Teruntuk para finalis, saya berpesan untuk menjadi sosok-sosok yang siap menerima setiap proses, agar kalian bisa bertumbuh menjadi orang-orang hebat di masa depan kelak,” pesan Prof. Wan.
Selain dihadiri oleh Rektor UIN RIL, turut dihadiri pula oleh civitas akademika UIN RIL, perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) lingkup UIN RIL, Duta Kampus se-Provinsi Lampung, Top Finalis Putri Hijab Lampung, Duta Generasi Berencana (GenRe) UIN RIL, Duta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), 250 tamu undangan, suporter, serta 20 Finalis Duta Kampus.
Grand Final pemilihan Duta Kampus 2024 ini menetapkan pemenang Duta Kampus 2024 terpilih sebagai berikut
1. Muhammad Rifki Pratama (Pendidikan Bahasa Arab) dan Safanatus Zahidah (Komunikasi Penyiaran Islam) sebagai Duta Raden Intan 2024
2. Ahmad Rifai (Hukum Keluarga Islam) dan Alia Azizah (Hukum Keluarga Islam) sebagai 1st Runner Up Duta Raden Intan 2024
3. Ahmad Septian Antariksa (Pemikiran Politik Islam) dan Chantika Rinjani (Ekonomi Syariah) sebagai 2nd Runner Up Duta Raden Intan 2024.
Duta Raden Intan 2024 terpilih bersama 1st Runner Up dan 2nd Runner Up Duta Raden Untan 2024 |
Reza Wahyu Ramadhan selaku Ketua Pelaksana berpesan kepada para duta baru yang terpilih, agar dapat memaknai hakikat selempang yang telah diamanahkan kepada mereka.
Tak hanya itu, Safinatus Zahidah selaku Duta Raden Intan 2024 terpilih menyampaikan harapan ke depannya agar dapat membawa nama harum Kampus UIN RIL.
“Saya berharap semoga kedepannya bisa membawa nama harum UIN RIL dan menjalankan amanah dengan baik, dimanapun dan kapanpun saya berada serta senantiasa menjadi insan yang bermanfaat dan menginspirasi banyak orang,” harapnya.
Rep: Warta
Editor: Coboth
[ Artikel ]
Sumber: Pinterest |
Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik, finansial, maupun mental. Ibadah ini setidaknya dilakukan sekali seumur hidup dan dilaksanakan di Mekah, Arab Saudi, pada bulan Dzulhijjah, tepatnya pada tanggal 8–10 Dzulhijjah.
Ketika kita ingin melaksanakan Ibadah Haji ke Tanah Suci, kita tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan saja. Namun, ada syarat yang wajib dipenuhi oleh umat Islam jika ingin berhaji, diantaranya
1. Wajib beragama Islam
2. Berakal sehat
3. Sudah mencapai usia dewasa
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Kuat untuk menjalankan rangkaian Ibadah Haji di Tanah Suci secara keseluruhan
6. Mampu secara fisik, mental, dan materi
7. Merdeka, yang artinya bukan seorang budak.
Selain harus memenuhi syarat wajib, umat Islam yang akan melaksanakan Ibadah Haji juga perlu memperhatikan rukun haji. Rukun haji artinya adalah segala kegiatan yang harus dilaksanakan selama rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. Rukun haji tersebut seperti memakai Ihram, Wukuf, Tawaf, Sa'i, Tahallul, dan Tertib.
Dikutip melalui Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama, yang menjelaskan bahwa sejarah Ibadah Haji tidak terlepas dari andil besar nabi Ibrahim a.s. Pertama kali Allah Swt. perintahkan pembangunan ka'bah kepada nabi Ibrahim yang tujuannya untuk dijadikan sebagai kiblat umat muslim.
Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyebarkan ajaran tauhid dengan cara menyembah Allah. Abu Al- Tauhîd adalah julukan nabi Ibrahim a.s., namun dibalik gelarnya tersebut, terdapat lika-liku panjang yang harus dihadapi. Pada saat itulah, nabi Ibrahim telah rampung menyelesaikan bangunan ka'bah dan beliau akhirnya menyerukan ajaran untuk menyembah dan menyerukan ajakan untuk menziarahi ka'bah dengan tujuan beribadah kepada Allah semata.
Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu dari malaikat Jibril atas kuasa Allah, diperintahkan untuk melakukan thawâf sebanyak tujuh kali dan berlari-lari kecil di antara bukit Shafâ dan bukit Marwâ. Sejak saat itulah ibadah haji mulai diwajibkan untuk umat muslim.
Haji juga mampu menghilangkan sifat kefakiran yang sebelumnya ada dalam diri manusia. Ibadah ini dijanjikan bisa menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat di masa lalu. Oleh sebab itu, bagi kita yang mampu secara fisik dan finansial, dianjurkan untuk melaksanakan ibadah haji untuk memenuhi rukun Islam kelima ini.
Dikuti melalui laman prudentialsyariah.co.id Imam Al-Hafizh Zakiyyuddin Abdul Azhim bin Abdul Qawiy Al-Mundziri dalam At-Targhib wat Tarhib minal Haditsis Syarif menghimpun hadits Nabi Muhammad saw seputar keutamaan ibadah haji. Dalam kitab tersebut dinyatakan, terdapat keutamaan ibadah haji diantaranya
1. Ampunan bagi yang melaksanakannya dan orang-orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji tersebut, pengabulan do'a, surga, hak memberikan syafa'at kepada keluarga
Berikut ini salah satu riwayat yang dikumpulkan oleh Imam Al-Mundziri yang dikutip melalui laman nu.or.id, penghapusan dosa bagi jamaah haji yang tidak berbuat maksiat.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Artinya: “Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang (suci) seperti hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
2. Surga bagi jama'ah haji yang mabrur, jama'ah haji dengan kualitas mabrur mendapat banyak keuntungan dari Allah Swt
Salah satu keuntungan itu adalah surga-Nya. Dalam Riwayat Bukhari, Rasulullah saw. menyampaikan bahwa surga sebagai balasan bagi jamaah haji yang menyandang predikat mabrur dari Allah Swt.
3. Terbukanya Pengampunan Dosa
Keutamaan haji yang dalam hal pengampunan dosa sangatlah besar. Melalui berbagai tahapan ibadah haji, seorang Muslim mendapatkan kesempatan untuk meraih ampunan dari Allah Swt, menghapus dosa-dosa masa lalu, dan memulai kehidupan baru dengan lebih bersih dan suci. Pengalaman spiritual ini tidak hanya memberikan ketenangan batin tetapi juga memperkuat komitmen untuk menjalani hidup yang lebih taat dan berakhlak mulia.
4. Jamaah haji yang meninggal dibangkitkan dengan talbiyah
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ وَاقِفٌ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِعَرَفَةَ فَوَقَعَ عَنْ رَاحِلَتِهِ فَأَوْقَصَتْهُ أَوْ وَقَصَتْهُ فَمَاتَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اغْسِلُوهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَكَفِّنُوهُ فِى ثَوْبَيْنِ وَلاَ تُحَنِّطُوهُ وَلاَ تُخَمِّرُوا رَأْسَهُ فَإِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُلَبِّيًا
Artinya: “Dari sahabat Ibnu Abbas ra, ia bercerita, ketika sedang (wukuf) bersama Rasulullah di Arafah, seseorang tiba-tiba terjatuh dari kendaraannya, lalu membuat lehernya patah, kemudian meninggal dunia. Rasulullah saw. mengatakan, "Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara, kafankanlah pada dua lapis. Jangan berikan obat pengawet dan jangan tutup kepalanya karena Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiyah.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ibnu Khuzaimah
Dengan demikian, Haji memiliki keutamaan yang sangat besar dalam hal penghapusan dosa, jaminan surga, do'a yang mustajab, kebangkitan dengan talbiyah, penebusan kesalahan, dan peningkatan spiritual serta moral. Ibadah ini tidak hanya memberikan manfaat di akhirat tetapi juga mempengaruhi kehidupan duniawi dengan perbaikan diri dan hubungan sosial yang lebih baik.
Keutamaan-keutamaan tersebut menunjukkan betapa penting dan mulianya Ibadah Haji dalam Islam. Setiap muslim yang memiliki kemampuan hendaknya berusaha untuk menunaikan Haji sebagai bentuk ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Karya: Dina Amala
Editor: Cerpen
[ Berita ]
1931 Mahasiswa KKN UIN RIL 2024 mengikuti pembekalan pada hari kedua |
Raden Intan — Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler tahun 2024 Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menyampaikan harapannya pada pembekalan KKN hari kedua. (Selasa, 11/06/24)
Pembekalan KKN ini kembali dilaksanakan berdasarkan kelompok KKN, yakni Gedung Serba Guna (GSG) K.H Ahmad Hanafiah dengan jumlah 804 peserta KKN dari kelompok Kecamatan Mesuji, Mesuji Timur, Rawajitu Utara, dan Tanjung Raya.
Di Gedung Ballroom Academic and Research Center UIN RIL dengan jumlah 1.127 peserta KKN dari kelompok Kecamatan Sukau, Lombok Seminung, Suoh, dan Bandar Negeri Suoh.
Para peserta KKN turut menyampaikan harapannya setelah mengikuti pembekalan ini. Bimantara peserta KKN Kecamatan Rawajitu Utara berharap KKN ini bisa memberikan manfaat yang nyata bagi masyakarat setempat.
“Harapan saya pelaksanaan KKN nanti berjalan lancar, saling bekerja sama dengan baik, dan kami dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyakarat. KKN ini menjadi pengalaman berharga yang bisa dijadikan pelajaran untuk di masa depan kelak,” harap Biman.
Tak hanya itu, Meli Lilia Nur Fatonah peserta KKN Kecamatan Tanjung Raya mengungkapkan bahwa acara pembekalan sangat seru, bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk membersamai proses KKN nantinya. Ia juga berharap KKN dapat berjalan dengan lancar dan para warga dapat menerima kami dengan baik.
Selanjutnya, Alyana Herawati peserta KKN Kecamatan Bandar Negeri Suoh turut berharap agar ilmu yang didapat, bisa diimplementasikan ketika melaksanakan program kerja.
“Pembekalan ini merupakan momen paling penting bagi para peserta, karena diberi pandangan tentang desa KKN kita. Saya juga berharap seluruh mahasiswa memahami ilmu yang didapatkan dan pembekalan ini juga berguna untuk melaksanakan program kerja yang baik dan sukses,” ucapnya.
Rep: Form
Editor: Enden
[ Berita ]
4.886 Mahasiswa UIN RIL mengikuti Pembekalan KKN 2024 |
Raden Intan — Sebanyak 4.886 mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) mengikuti pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun 2024 untuk penempatan empat Kabupaten. (Senin, 10/06/24)
Pelaksanaan pembekalan ini dimulai dari tanggal 10—11 Juni. Terdapat empat penempatan Kabupaten dengan beberapa jumlah mahasiswa diantaranya Kabupaten Pesawaran menempatkan 1520 mahasiswa, Mesuji menempatkan 804 mahasiswa, Lampung Selatan menempatkan 1350 mahasiswa, dan Lampung Barat menempatkan 1127 mahasiswa.
Pembekalan ini dilaksanakan di dua tempat yaitu Gedung Serba Guna (GSG) K.H. Ahmad Hanafiah untuk Kabupaten Pesawaran dan Mesuji Serta Ballroom UIN RIL dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Keagamaan, Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan”.
Dr. Eko Kuswanto, S.Si., M.Si selaku Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan nya Pembekalan KKN UIN RIL 2024.
“Pembekalan ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman mahasiswa akan pilar-pilar keagamaan, sosial, ekonomi dan lingkungan juga untuk memberikan pemahaman tentang potensi wilayah dan kondisi geografis masing-masing lokasi KKN,” jelasnya.
Selain dihadiri oleh Kepala Pusat P2M, acara ini turun dihadiri oleh Mirliansyah, S.E selaku Camat Kecamatan Rajabasa diwakili Septa Perdinan, S.H., M.M selaku Sekretaris Kecamatan Rajabasa, Muhrizal, S.E selaku Camat Kecamatan Penengahan, Abdul Rahman, S.Kom., M.M selaku Camat Kecamatan Katibung, Erman Suheri, S.E selaku Camat Kecamatan Kalianda, dan Rendy Eko Supriyanto, S.STP selaku Camat Kecamatan Ketapang.
Ulfa Milati salah satu mahasiswa KKN Kec. Kalianda menyampaikan harapannya agar KKN UIN RIL 2024 menciptakan generasi muda yang dapat menjadi agen dalam mengakses kemajuan yang membawa perubahan dalam negeri.
“Harapannya semoga KKN UIN RIL Tahun 2024 ini menciptakan generasi muda yang mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kesatuan dalam mengabdi untuk negeri dan semoga para peserta KKN UIN RIL Tahun 2024 mampu menjadi agen dalam mengakses kemajuan yang membawa perubahan di dalam negeri ini,” harapnya.
Rep: Sound
Editor: Cerpen
[ Berita ]
24 Mahasiswa KKN Siger Berjaya UIN RIL yang hadir dalam pelepasan KKN di Itera |
Raden Intan — 24 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Siger Berjaya Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menghadiri pelepasan KKN di Gedung Kuliah Umum (GKU) 1 Lt. 4 Institut Teknologi Sumatera (ITERA). (Senin, 03/06/24)
Program KKN Siger Berjaya ini diadakan oleh Ir. H. Arinal Djunaidi selaku Gubernur Lampung, yang berkolaborasi dengan 5 Perguruan Tinggi di Lampung yakni UIN RIL, ITERA, Universitas Bandar Lampung (UBL) dan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya serta Universitas Lampung (Unila)
Ir. Fahrizal Darminto, M.A selaku Sekretaris Daerah Provinsi Lampung dalam sambutannya meminta mahasiswa untuk menerapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam melaksanakan program kerja.
“Mahasiswa sekalian, saya meminta untuk selalu mengingat tiga pokok IPM yang harus diterapkan yaitu Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan. Tiga pokok ini sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Lampung, untuk menuju Indonesia Emas 2045,” tutur beliau.
Selain dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, turut dihadiri juga oleh Prof. Dr. H. Kumaidi Ja'far, S.H., M.Ag selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyakarat (LP2M) UIN RIL, Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T selaku Wakil Rektor (Warek) Bidang Umum dan Keuangan ITERA.
Serta Dr. Sutedi, S.Kom., M.Ti selaku Warek I IIB Darmajaya, Supraman Arif, S.Pd., M.Pd selaku Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyakarat (LPPM) Unila, 58 peserta KKN Siger Berjaya dan 342 mahasiswa KKN ITERA.
Selanjutnya, Elma Rachel salah satu mahasiswa KKN Siger Berjaya menyampaikan harapannya.
“Saya berharap dengan adanya pelepasan KKN ini dapat menumbuhkan jiwa semangat dan lebih bertanggung jawab lagi dari setiap individu maupun kelompok,” harapnya.
Rep: Warta
Editor: Cerpen
[ Berita ]
Kerumunan Masyarakat Lampung dari berbagai Ormas dan komunitas lainnya memadati Bundaran Tugu Adipura, Bandar Lampung. |
[ Berita ]
Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung sedang menanggapi terkait RUU Penyiaran |
Raden Intan — Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung memberikan tanggapannya terkait Rancangan Undang-undang (RUU) Penyiaran dalam acara Diskusi Publik. (Minggu, 02/06/24)
Diskusi Publik dilaksanakan di gedung Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Lt.2 ruang sidang PBA Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) dalam rangka acara Milad Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers Mahasiswa (PersMa) Raden Intan (RI) yang ke-24 pada (01/06).
Dr. H. Yanuar Irawan, S.E., M.M selaku Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung menanggapi bahwa sebagai media seharusnya dapat lebih kompak dalam menyuarakan pembatalan RUU.
“Saya sangat sepakat bahwa RUU Penyiaran ini paling tidak kalaupun tidak dibatalkan akan kita ditunda. Kalau kita kompak apapun bisa terjadi. Saya sarankan untuk mahasiswa dapat mengurangi eksistensi, tapi lebih menguatkan ke kompakan. Jika kompak maka aspirasi akan didengar,” tutur belian
Yanuar menambahkan bahwa DPRD jika ingin membuat sebuah peraturan harus ada naskah akademisi dari universitas. Maka dari itu, hari ini terlihat agak aneh terkait peraturan yang didemokan, padahal anggota Dewan membuat UUD tersebut dari naskah akademisi para dosen universitas.
Selain itu, Andry Kurniawan, S.Sos selaku Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Independen (IJTI) Lampung yang juga menjadi salah satu pemantik dalam diskusi publik menyampaikan bahwa dalam mengajukan undang-undang menggunakan anggaran dari uang rakyat, namun tidak ingin membatalkan karena menyayangi uang yang telah dikeluarkan.
“Sebenarnya mereka menyelenggarakan pengajuan Undang-undang (UU) itu menggunakan uang rakyat dengan ratusan juta. Ketika ditolak rakyat, mereka tidak ingin membatalkan dengan alasan menyayangkan uang yang dikeluarkan. Padahal anggaran tersebut dari rakyat, seharusnya jika rakyat menolak untuk apa menyayangi uang tersebut yang mana UU tersebut telah jelas menyengsarakan hidup rakyat,” tegasnya
Tak hanya itu Dian Wahyu Kusuma selaku Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar lampung yang juga menjadi salah satu pemantik dalam diskusi publik mempertanyakan kenapa investigasi sampai masif bukan hanya tidak boleh. Apakah presiden terpilih risih dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) sebelumnya atau mungkin ketika kasus lama terkuak, akan mempengaruhi luka-luka lama.
Rep: Cerpen
Editor: Enden
Andry Kurniawan, S.Sos selaku Ketua IJTI Lampung, Dr. H. Yanuar Irawan, S.E., M.M selaku Ketua Komisi V DPRD Prov. Lampung dan Dian Wahyu Kusuma selaku Ketua AJI Bandar Lampung |
Para tamu undangan |